Anggota Majelis California, Evan Low dan para anggota parlemen
lainnya memberikan resolusi di Assembly Judiciary Committee dengan tujuan agar
para pemimpin agama di California tahu apa yang harus mereka kotbahkan di mimbar mereka.
The California Family Council melaporkan bahwa Assembly
Judiciary Committee 99 (ACR 99)
menyerukan bahwa"para penasihat, pendeta, pekerja agama, pendidik dan
lembaga - lembaga dengan memiliki pengaruh moral yang besar untuk berhenti mengabadikan
gagasan bahwa yang mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah dengan identitas
LGBT atau perilaku seksual. ACR 99 juga melarang upaya untuk mengubah
ketertarikan sesama jenis yang nggak diinginkan atau orang yang kebingungan
dengan gendernya, karena dikira berbahaya dan nggak etis sebab mengarah kepada tingginya tangkat bunuh diri.
Mantan gay yaitu Pastor Ken Williams dan Elizabeth Woning yang hadir disana menentang resolusi tersebut karena menyebutnya diskriminatif.
Sekarang mereka sedang memimpin sebuah pelayanan yang disebut
Equipped to Love yang membantu orang seperti mereka di masa lalu untuk menemukan pemulihan dan keutuhan terhadap identitas mereka.
"Bagi kami, menggantikan iman kami dengan keyakinan Alkitabiah berarti membuat kami hidup dan pemuh harapan.
Iman kami sudah menyelamatkan kami dari bunuh diri dan memberi kami kebebasan untuk hidup dengan hati nurani yang bersih," kata Woning.
"Kami juga ingin diakui dan ditegaskan... tapi sebaliknya, pasa aktivis menyerang upaya kami untuk merawat teman-teman yang berpikiran sama dengan mempromosikan pembatasan konseling yang berbahaya dan menghambat kebebasan berbicara kami," tambahnya.
Williams pun merasakan hal yang sama. "Selama
bertahun-tahun, saya percaya bahwa Tuhan sangat membenci saya karena perilaku saya," katanya.
"Tetapi di awal usia 20-an, saya bertemu dengan Tuhan
yang mencintai saya terlepas dari apapun dosa saya. Hari ini, saya mencintai
hidup saya. Saya sudah menikah dengan istri yang cantik selama 13 tahun, dan
kamu sudah mempunyai 4 anak yang luarbiasa. Bagi orang seperti saya, resolusi
yang di usulkan oleh California Assemblyman Evan Low's , ACR 99 ini terasa seperti serangan langsung yang tidak adil."
Meskipun Low mengklaim bahwa resolusi ini mendapat dukungan dari beberapa pemimpin agama di California, para pendeta dan pemimpin agama lainnya dengan pandangan tradisional mereka mengenai gender dan seksualitas menentang ACR 99 di depan umum.
BACA JUGA :
Menghormati Teman Yang Penyakit Kanker, Aktor Ini Ajak Jennifer Lopez Berkampanye!
Tidak hanya itu, sebuah koalisi penasihat profesional, dokter,
pengacara dan organisasi nirlaba berbasis agama juga ikut menandatangani surat yang mengatakan ketidakakuratan resolusi ACR 99.
"Orang-orang harus memiliki kebebasan untuk mengejar apa
yang membuat mereka bahagia dan sukacita sejati. ACR 99 sedang berusaha untuk
menghalangi orang dari jalan mereka sendiri menuju kebahagiaan... Organisasi
profesional setuju bahwa ketertatikan sesama jenis dan disforia gender nggak
hanya terjadi secara biologis tetapi mereka bisa berubah. Bertentangan dengan
penyajian yang keliru, terapis yang terbuka untuk tujuan perubahan klien pun
menggunakan praktis arus utama yang nggak membenci dan perawatan berbasis bukti
untuk yang trauma dan kecanduan yang digunakan oleh terapis profesional di seluruh dunia," isi koalisi tersebut.
Surat itu pun diakhiri dengan menyatakan," Keprihatian serius bahwa resolusi Assemblyman Low's, seperti yang didiskriminasikan oleh guild-guild diskriminatif, memberi hak istimewa pada minoritas seksual dan gender dari apa yang disebut sebagai nilai dan tujuan progresif dengan mengorbankan nilai-nilai dan tujuan tradisional. Ini nggak konstitusional untuk melucuti setiap orang dari kebebasan Amandemen Pertama apa pun, dan tidak manusiawi untuk melarang individu mengatasi rasa sakit dan keinginan pribadi mereka sendiri untuk sembuh dan berubah."
Sebelumnya, CBN News melaporkan tentang terapi penyelamatan
hidup Kristen, dimana mantan Gay, yaitu Ken Williams, yang pas usia 17 tahun
dia yang berhasil selamat dan sembuh
dari keinginannya terhadap sesama jenis karena membaca buku Kristen dan bertemu
seseorang di toko buku yang menjadi kakak rohaninya.