Semakin Bertobat, Semakin Penuh Cobaan. Ada Apa Dengan Agama Kristen?
Sumber: https://unsplash.com

Single / 10 June 2019

Kalangan Sendiri

Semakin Bertobat, Semakin Penuh Cobaan. Ada Apa Dengan Agama Kristen?

Naomii Simbolon Official Writer
6836

Pernah nggak sih kamu berpikir, kenapa hal yang buruk hanya terjadi kepada kita sebagai anak-anak Tuhan?

Saya pernah bicara sama salah satu orang yang mengunjungi instagram pribadiku.

Dia menolak untuk menjadi orang Kristen kembali karena merasa bahwa menjadi Kristen yang baik justru membuatnya penuh dengan berbagai masalah.

"Ikut Kristus sungguh-sungguh itu membuatku ditimpa hal-hal buruk kak. Lebih enak tak beragama, dan tak ada masalah."

Lantas, pernah nggak kamu berpikir hal yang serupa? Mungkin, mengeluh mengenai kehidupanmu yang diterpa keburukan setelah memutuskan untuk baptis dan terima Yesus?Bertanya dengan heran, kenapa hal-hal buruk justru terjadi kepada kita yang memiliki iman kepada Kristus? Kenapa tidak agama yang lain?

Saya pernah berpikir hal demikian. Sejak saya bertobat, berbagai masalah beruntun mendatangi saya, dan lambat laun, Tuhan menjawab pertanyaan saya mengenai ‘ kenapa masalah kerap mendatangi orang Kristen?’

Jadi,agar kita tidak kecewa kepada Tuhan dan meninggalkan Yesus seperti pengunjung Instagram saya, maka inilah yang perlu kita ketahui kenapa hal buruk kerap menimpa kita yang beriman kepada Kristus.

1. Tuhan ingin mendapatkan perhatian kita lewat rasa sakit tersebut

"Giliran senang lupa Tuhan, pas sakit eh, baru ingat Tuhan."

Pernah nggak sih kamu mendengar kalimat di atas? Atau apakah salah satu dari kamu, pernah mengucapkannya?

Itulah kebenarannya, dimana manusia sangat menginginkan sebuah kesenangan dan kesenangan kerap membius manusia dan menjadi lupa akan Tuhan bahkan hal-hal terpenting dalam hidupnya.

Pernah nggak kamu menduluankan kesenangan bermain game dibanding menelepon orangtua yang sedang rindu padamu?

Saya rasa pernah. Tidak perlu munafik.

Nah, itulah salah satu alasan kenapa Tuhan ijinkan hal buruk menimpa kamu. Karena Tuhan ingin perhatian kamu, Dia ingin memperhatikan kamu, dan Dia ingin lebih dekat denganmu. Seperti pasangan, Dia ingin sangat mencintaimu.

ARTIKEL TERKAIT :

Perihal Cinta, Mengapa Perempuan Lebih Sulit Memberi Hati Dibanding Pria?

2. Tuhan ingin kita bertumbuh lewat rasa sakit tersebut

"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu mengasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." (Yakobus 1:2-4)

Nggak cuma itu, Allah juga berfirman di Roma 5:3-4 bahwa, "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan."

Intinya, Allah mengijinkan sebuah masalah, hal buruk dan pencobaan terjadi dalam hidup kamu, karena Dia ingin kita bertumbuh dan semakin kuat. Percayalah, Tuhan akan menolong kita dalam menyelesaikannya.

3. Tuhan ingin kita hidup kudus, dan Dia juga ingin kita disiplin dalam kebenaranNya sehingga hal-hal buruk diijinkan terjadi

Pengikut Kristus bukan berarti selalu hidup kudus. Ada banyak kok orang yang memiliki iman dalam Kristus, namun masih berjuang dalam membereskan dosa, sikap yang salah dan lain sebagainya.

"Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang. Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya." (Ibrani 12:7-11)

Hidup ini bukan untuk melakukan kesenangan kita juga bukan untuk diciptakan untuk memulikan nama kita tetapi Tuhan.

Karena jika fokus kita hanya untuk diri sendiri, tentu saja dosa bukanlah sesuatu hal buruk tetapi menyenangkan. Sementara itu, Allah tidak ingin kita hidup dalam pemikiran itu, Dia ingin kita benar-benar kudus dan layak menerima mahkota kemuliaan. Itu sebabnya, Dia mengijinkan masalah terjadi dan hal buruk terjadi, agar kita bertobat dan menjadi jauh lebih baik.

 

Sumber : crosswalk | Jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami