Saat Teman Atau Orang Terdekat Jadi Korban Pelecehan, Ulurkan Tanganmu Lewat 5 Hal Ini

Single / 27 May 2019

Kalangan Sendiri

Saat Teman Atau Orang Terdekat Jadi Korban Pelecehan, Ulurkan Tanganmu Lewat 5 Hal Ini

Inta Official Writer
1873

Pelecehan, baik itu secara seksual, verbal, atau tindakan. Semua itu bisa mengakar dan menjadikan seseorang menjadi kehilangan identitas dirinya sebagai seorang pemenang.

Mereka yang dilecehkan, yang tadinya memilih untuk diam, kini mulai muncul dalam permukaan. Ada banyak orang yang akhirnya tidak lagi menahan diri dan menyuarakan soal pengalaman pelecehannya. Contoh saja kampanye #metoo yang mengupas bahwa ternyata ada banyak perempuan yang pernah mengalami pengalaman pelecehan ini.

Pelecehan kini nggak lagi cuma kita temukan di jalanan, melainkan juga di gereja atau rumah, yang dianggap sebagai tempat paling aman. Pelecehan merupakan tindakan yang paling kita tidak inginkan keberadaannya.

Namun, bagi para korban, mereka nggak punya pilihan. Kita, sebagai duta milik Kristus, harus bisa menyebarkan kasih buat mereka, sehingga pelecehan tidak menjadi akar pahit buat setiap mereka.

1.  Sadari keberadaan mereka

Iya, mereka, korban pelecehan ada di luar sana. Mereka tidak terlihat sedih, namun memiliki luka yang menyakitkan. Karena pelecehan, mereka jadi punya trauma dan sulit menjalin sebuah hubungan yang baik. Mereka ini nyata. Tuhan mungkin telah menempatkan kita untuk mereka, sehingga mereka bisa memperoleh kebebasan di dalam Tuhan.

2.  Menjadi pendengar yang baik

Pendengar yang baik nggak berarti kita siap berdiam diri selama berjam-jam mendengarkan seseorang cerita. Bagi sebagian dari korban pelecehan merupakan mereka yang sangat butuh untuk didengar. Mereka butuh keberadaan mereka dinyatakan.

Dengarkanlah keluh kesah temanmu yang merupakan korban pelecehan tersebut. Bukan untuk menjawab atau membenahi permasalahan, kita mendengar mereka sebab kita peduli.

3. Tahan diri dan tanyakan kepada mereka

Pelecehan menjadikan pribadi sakit hati. Ia tidak tahu kalau rasa sakit hati ini bisa menjadi batu sandungan di kemudian hari. Kita harus bisa memahami kesulitan mereka lewat mendengarkan dengan penuh cinta dan berkata-kata sesuai dengan perkataan yang membangun dan penuh kasih.

4. Gunakan pertanyaan untuk memahami mereka, bukan mencari pertanyaan untuk menggurui

Bagaimana pun, sebenarnya kita nggak benar-benar tahu bagaimana orang terdekat kita ini bisa lepas dari trauma pelecehan. Namun, pertanyaan bisa membuat mereka memahami siapa kita dan memberi pemahaman bahwa mereka tidak sendiri.

5.  Tangani dengan penuh percaya

Nggak ada satu pun orang yang mau mengalami pelecehan. Pun, kita nggak pernah benar-benar tahu soal bagaimana menangani rasa sakit orang lain. Dengan cara yang paling tidak nyaman, ada waktunya dimana kita tidak bisa percaya kepada mereka.

Padahal, dibutuhkan banyak keberanian untuk akhirnya bisa mengangkat suara untuk kejadian yang membuat trauma ini. Dukungan dari kita dengan mempercayai cerita mereka dapat menguatkan mereka yang pernah mengalami pelecehan.

Ada pengalaman pelecehan yang terdengar biasa saja, tapi justru itu yang mengakar pahit dalam seseorang. Untuk itu, diperlukan kedekatan dengan mereka. Komunikasikan bentuk kasih kita kepada mereka, bagaimana pun caranya.

Semakin dalam luka yang mereka rasakan karena pelecehan, maka semakin sakit rasanya. Untuk itu, kita perlu sabar dalam mennangani mereka yang sedang mengalami ini. Percaya bahwa Tuhan selalu tepat waktu dalam menjalankan pekerjaanNya. Namun, waktu Tuhan terkadang bukanlah waktunya kita. 

Sumber : cbn
Halaman :
1

Ikuti Kami