Siapa yang pernah
menyangka jika hubungan yang dibangun dengan dasar cinta, bisa berakhir buruk.
Kamu mungkin merasa terpuruk saat istrimu akhirnya meninggalkanmu. Kamu pun
sadar bahwa bukan hanya dia yang salah, tapi kamupun punya andil dalam
hancurnya bahtera rumah tanggamu.
Seorang pria kaget
saat istrinya menyatakan bahwa dia memutuskan untuk pergi dan menyudahi
hubungan pernikahan mereka.
“Saya seperti tertohok.
Memang keadaan kami tidak terlalu baik, tetapi saya tidak pernah berpikir dia
akan meninggalkanku! Saya memiliki ribuan pertanyaan, tetapi semua tertuju pada
kata “mengapa?” Mengapa dia melakukan ini? Mengapa kami tidak bisa memperbaiki
pernikahan kami? Mengapa dia tidak mengatakan kalau dia tidak bahagia? Mengapa
dia marah?”
Namun saat dia
menengok ke belakang dia mengakui bahwa dia seharusnya melihat tanda-tanda
kehancuran pernikahannya. Dia seharusnya mau mendengarkan keluhan istrinya. Dia
menyadari bahwa dia berkontrubusi besar dalam rusaknya hubungan mereka. Ia
menyadari bahwa ia gagal dalam beberapa hal ini:
1# Gagal mendengarkan
Kadang karena
kesibukan pekerjaan, kelelahan dan banyaknya kegiatan dan target membuat
seorang pria mengabaikan istrinya. Saat pulang ke rumah yang menjadi
prioritasnya adalah untuk melepas lelah atau bahkan melanjutkan pekerjaan yang
belum selesai.
Saat istri ingin
bercerita, atau mengajaknya bicara, dia mengabaikannya. Pada hal, penting untuk
memberikan waktu mendengarkan cerita atau curhatan istri. Sebagai suami
seharusnya kamu benar-benar “mendengarkan” dia, ijinkan dia untuk mengungkapkan
perasaannya, cobalah mengerti sudut pandangnya.
2# Gagal untuk melihat
Semua tanda-tanda
keretakan rumah tangga itu pasti muncul sebelum badai itu terjadi dan membuatmu
kehilangan dia. Mungkin itu sikapnya yang murung, atau sebaliknya kalian selalu
bertengkar bahkan untuk masalah-masalah sepele.
Mungkin saja ia bahkan
lebih bahagia berada di luar rumah bersama teman-temannya. Dia semakin sedikit
menunjukkan kepeduliannya kepadamu, karena dia sudah lelah berusaha menarik
perhatianmu.
Ya, karena kamu gagal
melihat tanda-tanda itu, ia menjadi semakin jauh darimu hingga akhirnya membuat
keputusan yang membuat hancur hati semua orang, baik dirimu, anak-anak, bahkan
dirinya sendiri.
3# Gagal untuk
memberikan sentuhan
Salah satu tanda-tanda
pasti bahwa hubungan kalian semakin jauh adalah kondisi hubungan seks kalian yang
semakin dingin atau bahkan semakin jarang. Kamu mungkin beralasan karena
kesibukanmu dan juga rasa lelah, namun kurangnya komunikasi juga mempengaruhi
keintiman kalian.
Kamu dulu mungkin
sering memeluknya saat nonton tv, atau menggandeng tangannya saat menemaninya
belanja, atau bahkan memberikan pelukan saat berangkat kantor. Namun semua itu
semakin jarang kalian lakukan.
Ya, sentuhan-sentuhan
seperti itu berarti dan penting buat pernikahan kalian. Namun kamu gagal
menjaganya agar tetap menjadi bagian dari kehidupan kalian.
4# Gagal menghargai
apa yang ia lakukan untukmu
Setiap hari dia
menyiapkan makananmu, dia membersihkan rumah, dia mencuci bajumu, dan merawat
anak-anak. Kamu menganggap hal itu biasa dan sudah menjadi tugasnya. Padahal
dia bangun dari jam 5 pagi dan tidur paling terakhir.
Dia yang paling kuatir
kalau kamu atau anak-anak sakit. Dia bahkan sering tak memperdulikan kondisi
kesehatannya sendiri. Namun kamu tidak pernah menghargainya, karena kamu
menganggap hal itu adalah hal sepele atau memang tugasnya. Lalu tiba-tiba dia
tidak ada lagi, baru kamu menyadari betapa besar perannya dalam hidupmu.
Namun kini nasi sudah
menjadi bubur. Dia menggugat cerai dan sudah membulatkan niat untuk pergi
meninggalkanmu. Dia sudah tidak bisa lagi hidup dengan kamu. Lalu, apakah kamu
akan menyerah begitu saja? Apakah kamu akan memberi dia waktu sendiri dan berharap
semoga dia tiba-tiba mendapatkan pewahyuan dari Tuhan dan kembali kepadamu?
Saya tidak setuju
dengan nasihat kebanyakan orang untuk mereka yang menghadapi perceraian untuk memberikan
waktu bagi istri beberapa waktu sendiri untuk ia bisa sembuh dari luka hatinya.
Percayalah, wanita akan menggunakan waktu itu untuk move on darimu dan mengisi
kehidupannya dengan sesuatu yang baru, kalau kamu tidak melakukan sesuatu demi
membalikkan keadaaan.
Jika kamu sedang
menghadapi keadaan seperti ini, yuk ikuti nasihat dari Joe Beam, direktur dari
lembaga konseling pernikahan Marriage Helper.
1# Jangan
menghalanginya pergi
Banyak orang yang
sudah mencobanya, namun hanya sedikit yang berhasil ketika mereka berusaha
menghalangi istrinya meninggalkan dia. Jika kamu berusaha menghalanginya dengan
memohon, memaksa, meminta maaf atau bahkan memanipulasi dia, hal itu dipastikan
akan gagal, bahkan membuatnya semakin membencimu.
2# Jangan biarkan
hidupmu runtuh
Saat menghadapi
perceraian, tidak sedikit orang yang merasa marah, frustrasi dan putus asa.
Bahkan tidak jarang mereka berujung pada keterpurukan karena kehilangan orang
yang mereka cintai. Tapi jangan biarkan emosimu menghancurkan kehidupanmu,
tetap semangat, terus bergantung pada Tuhan dan bangkitlah.
Buat dia melihat bahwa
kamu masih mau berjuang, untuk hidupmu, untuk anak-anakmu dan bahkan untuk
kemungkinan dipulihkannya hubungan kalian.
3# Teruslah berdoa
bagi dirinya, dan juga bagi dirimu sendiri
Ya, doa adalah nafas
hidup orang percaya. Doa adalah pembuat perbedaan, saat kemustahilan yang kita
lihat dan hadapi, ijinkan Tuhan yang berperang ganti kamu. Maka itu, bawalah
istrimu, anak-anakmu dan juga hidupmu kepada Tuhan melalui waktu-waktu khusus
berdoa.
Sadarilah bahwa dirimu
adalah imam bagi keluargamu, jadi kamu bertanggung jawab untuk berdoa bagi
mereka dan membawa mereka kepada Tuhan. Jangan biarkan iblis menang,
berperanglah dengan cara paling efektif, yaitu dengan berserah dan bersandar
pada Tuhan sepenuhnya.
4# Bersabarlah
Kesabaran akan
memberikanmu banyak waktu.
Tidak peduli sesulit
apapun, tetaplah melangkah. Buatlah keputusan satu demi satu, atasi rintangan
demi rintangan dengan tetap berpegang pada Tuhan. Mulai dengan apa yang bisa
kamu lakukan, salah satunya adalah menjalani konseling.
Jika pasanganmu
terburu-buru ingin mengakhiri pernikahan, jangan ikuti, bersabarlah dan ajaklah
untuk ikut konseling pernikahan. Selain itu, dengan kesabaran dan memberi waktu
lebih banyak akan memberikan bukti kepada pasanganmu bahwa kamu bersedia berubah.
Tapi tidak usah memberikan janji kepadanya kalau kamu mau berubah, buktikan
saja bahwa kamu berubah dan ingin memperbaiki hubungan kalian.
Ada banyak kesaksian
dimana pernikahan mereka dipulihkan kembali, walau sudah belasan bahkan puluhan
tahun berpisah. Selama kamu terus berharap kepada Tuhan dan juga mengubah cara
hidupmu, maka tidak ada yang mustahil bagi Dia.
Jika kamu saat ini sedang menghadapi masalah
seperti di atas dan ingin mendapatkan dukungan doa, yuk hubungi SAHABAT24 di SMS/WA 081703005566 atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga email ke [email protected] atau lewat Live Chat dengan KLIK DISINI. Kami siap untuk membantumu.