Ketika Perbedaan Merusak Hubungan dan Menggagalkan Pernikahan. Apa Yang Harus Dilakukan?

Single / 12 May 2019

Kalangan Sendiri

Ketika Perbedaan Merusak Hubungan dan Menggagalkan Pernikahan. Apa Yang Harus Dilakukan?

Naomii Simbolon Official Writer
2282

Banyak pasangan yang percaya bahwa semakin sedikit perbedaan yang mereka miliki sebagai pasangan, maka semakin baiklah pernikahan mereka kelak.

Mungkin iya bagi beberapa pernikahan, tetapi tidak selalu berlaku kepada pernikahan yang lainnya.

Sebenarnya pernikahan yang baik itu bukan masalah perbedaan antar pasangan melainkan bagaimana kamu menangani perbedaan tersebut, bahkan sejak pacaran seperti sekarang ini.

Ada banyak faktor yang unik yang kadang membuat kamu dengan pasangan begitu berbeda, seperti cara pengasuhan, keturunan, bahkan perbedaan antara pria dan wanita.

Sementara itu, cara efektif untuk membuat pernikahan berhasil dalam situasi tersebut adalah berani belajar menerima dan merayakan perbedaan-perbedaan tersebut.

Mereka harus belajar memahami bahwa perbedaan bukanlah hal yang baik atau juga sangat buruk. Perbedaan hanyalah perbedaan.

Mungkin dalam melewati perbedaan tersebut, kamu merasa semuanya kacau dan sangat bosan untuk menghadapinya yang demikian.

Misalnya, kamu adalah tipikal yang introvert, sementara pasanganmu adalah ekstrovert yang segala sesuatunya serba di pamerkan dan diceritakan.

Dia tidak malu meskipun harus menari dipesta teman, sementara kamu malu dan berusaha cool karena memang kamu introvert.

Kalau hanya sekali dua kali sih, rasanya seru dan tidak begitu membosankan. Tetapi lama kelamaan hal ini bisa saja membuat kamu bosan dan merasa eneg. Iya bukan?

 ARTIKEL TERKAIT :

Stres Bisa Merusak Hubungan. Deteksi Stres Kamu Dengan 2 Tanda Ini!

Buat Kamu Yang Umur 30+ dan Belum Menikah. Wajib Baca Ya…

Akhirnya kamu berusaha untuk berbicara kepada pasangan dan mengubahnya seperti kamu, alhasil dia menjadi stres dan hubungan kalian menjadi berantakan.

Tahukah ketika kamu mencoba untuk mengubah pasanganmu sama seperti kamu, itu artinya kamu sedang menolak dia.

Sementara itu, Alkitab mengajarkan kita untuk mengasihi orang lain tanpa memandang siapa dia, dalam arti menerima mereka dari segala kekurangan dan kelebihan seperti yang Tuhan lakukan.

Ketika dia merasa ditolak, itu akan membuat hatinya merasa terpukul mundur, dia bisa menjadi insecure.

Jika kamu seperti itu saat ini, maka sebaiknya janganlah lakukan itu lagi, karena jika pun nanti dia berubah, itu hanya akan terjadi lagi ketika kamu menikah.

Biarkanlah dia berubah sebagai mana Tuhan menyentuhnya secara pribadi untuk berubah.

Jika kamu ingin mempertahankan hubungan pacaran kamu sekarang sampai kepada pernikahan dengan fondasi yang kuat, maka kamu harus melakukan koreksi dan memohon kepada Tuhan untuk membantu kamu mengubah perspektif kamu.

Bagaimana jika kamu memulai untuk melihat perbedaan dari pasangan kamu sebagai kekuatan bukan sebuah kelemahannya?

Dengan merangkul perbedaan pasangan, kamu sedang memberkan kesempatan terbesar untuk mengkomunikasikan kepadanya cinta itu tanpa syarat.

Cinta agape, dimana kamu mencintainya, apapun yang terjadi tanpa syarat apa pun.

Itu jugalah cara Tuhan mencintai kamu dan itulah caramu diciptakan sehingga kamu sekarang berhak mencintai dan dicintai.

Dalam hubungan ini, cobalah untuk merangkul perbedaan sebanyak yang kamu bisa dan dengan demikian, kamu akan sadar bahwa untuk membangun hubungan yang sehat menuju pernikahan yang bahagia adalah tidak memusingkan hal-hal kecil seperti ini. Karena kebanyakan perbedaan yang kita pikirkan itu hanyalah hal-hal yang kecil!

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami