Salah satu tantangan umum yang sering dihadapi oleh semua pasangan adalah menyelesaikan konflik dengan cara terbaik.
Mungkin kamu dan pasangan berada di sebuah kondisi, dimana :
Itu terlalu sulit, karena setap kali kamu mencoba
menyelesaikan sebuah argumen, kalian berdua justu mengeluarkan kata-kata yang saling menyakiti.
Sebenarnya, apa pun masalah dalam pernikahan kamu, jika kamu
berjuang dengan mencari resolusi dalam masalah, maka kamu nggak akan pernah merasa sendirian.
Kalian hanya perlu membangun komunikasi dan membicarakannya dengan rendah hati. Tapi ingat ya, dalam komunikasi, kalian memerlukan filter.
Memiliki filter dalam komunikasi dengan pasangan akan mengubah apa yang akan kita katakan dan dengarkan.
Pernah nggak, ketika kamu sedang mengobrol dengan pasangan
kamu, dan dia nggak fokus untuk mendengarkan kamu ditengah percakapan. Atau
ketika suasana hati kamu buruk, emosi kamu mempengaruhi apa yang akan kamu katakan dan bagaimana kamu mengatakannya kepada pasangan kamu.
Itu sebabnya kita harus memiliki pengingat untuk memfilter
emosi, pikiran kamu ketika berkomunikasi dengan pasangan. Supaya kalian bisa saling memahami ya!
Inilah 3 pengingat tersebut :
1. Terimalah fakta bahwa pikiran dan ingatan kamu nggak selalu benar
Butuh sebuah kerendahan hati, untuk mengakui bahwa kita tidak benar atau salah.
Saya mengenal sebuah pernikahan, dimana suaminya sangat gengsi untuk meminta maaf atau sekedar mengakui bahwa dia salah.
Hal itu benar-benar membuat rumah tangga mereka semakin kacau, dan ribut, sebab istri tak terima diperlakukan sebagai korban.
Kesombongan sering sekali membuat kita gengsi atau tidak
memiliki kerendahan hati. Dan Tuhan sangat menentang orang congkak (sombong)
tetapi mengasihani orang yang rendah hati (Yakobus 4:6) Jadi, rendah hatilah, dan akui bahwa kamu salah.
Nggak peduli seberapa kuat perasaan kamu bahwa kamu benar.
Terkadang kamu nggak selalu benar kok. Rendah hatilah untuk menerima kenyataan bahwa kamu mungkin salah atau lupa. Bersikaplah rendah hati ya!
2. Jika
kamu nggak begitu ingat tentang apa yang kamu katakan sebelumnya, sebaiknya jangan berdebat terus.
Kecuali jika kamu selalu merekam pembicaraan kamu dengan
pasangan dan kamu yakin dengan apa yang kamu bicarakan dan dia bicarakan, barulah kamu bisa menegaskan kepadanya.
Kalau tidak, sebaiknya jangan berdebat.
Kamu nggak akan bisa kembali ke masa lalu, dan jangan paksakan dirimu untuk mengingat apa yang kalian bicarakan sebelumnya.
Meskipun kamu nggak setuju, sebaiknya fokus saja ke
resolusinya dari pada harus berdebat terhadap sesuatu yang jelas-jelas kamu tidak ingat.
Selesaikan masalah yang sekarang, daripada mengungkit sesuatu yang hanya akan melukai dan bikin perdebatan.
Contoh kecilnya, kehilangan handphone.
Daripada berdebat tentang siapa yang menaruh dan
menghilangkan, mending sepakat untuk mencari dan berhenti saling menyalahkan serta berubah lebih baik di masa depan.
3.
Konsultasi atau sharinglah kepada mentoring kamu agar bisa menyelesaikan masalah dalam rumah tangga dengan baik
Kita hidup bukan sendiri saja. Dalam arti, kita membutuhkan
orang lain untuk membantu kita dalam berpikir atau sekedar memberi ide dan mendoakan.
Jadi, tetaplah berada dalam komunitas yang sehat. Karena mereka akan mempengaruhi kamu.
Jika kamu nggak punya teman bercerita, maka ajaklah orang lain untuk membantu kamu memberi saran atas masalah kamu hari ini.
Perluas lingkaran pertemanan kamu ya. Dan ingat untuk tetap memilih siapa yang masuk dalam kehidupan pribadi kamu.
Tetap berkomunitas karena nggak baik jika kamu sendirian dalam masalahmu apalagi melewati hidup ini.
Semoga 3 langkah di atas bisa membantu kamu ketika sesuatu mempengaruhi emosi dan hampir merusak komunikasimu dengan pasangan.
Sumber : berbagai sumber