Presiden Trump Ajak Amerika Gunakan Kuasa Doa Untuk Hentikan Kekerasan & Terorisme
Sumber: Washingtonpost

Internasional / 2 May 2019

Kalangan Sendiri

Presiden Trump Ajak Amerika Gunakan Kuasa Doa Untuk Hentikan Kekerasan & Terorisme

Puji Astuti Official Writer
2979

Dihadapan sekitar seratus orang pemimpin agama, anggota kabinet pemerintahannya dan para tamu, Presiden Amerika Donald Trump mengajak rakyat Amerika untuk menggunakan “kuasa doa” untuk mengakhiri kekerasan dan melindungi kebebasan beragama. Hal ini diungkapkannya dalam acara makan malam untuk dimulainya “National Day of Prayer” yang selalu diadakan Kamis minggu pertama bulan Mei setiap tahunnya.

“Amerika akan menjadi negara yang selamanya percaya, dan kita jelas percaya – lebih dari siapapun – kuasa doa,” demikian ungkap Presiden Donald J. Trump pada acara makan malam di Gedung Putih, Rabu (1/5/2019).

“Itu adalah hal yang paling penuh kuasa yang pernah ada.”

Dalam acara National Day Of Prayer tersebut dihadiri juga perwakilan dari berbagai agama, termasuk Kristen, Muslim, Yahudi, Sikhs dan Hindu.

“Malam ini kita memecahkan roti bersama disatukan oleh cinta kita kepada Tuhan, dan kita memperbaharui tekad kita untuk melindungi kebebasan beragama – kita semua,” demikian tambahnya.

Malam itu Trump juga mengungkapkan beberapa serangan bermotif agama baik di Amerika maupun diberbagai negara.

Baca juga : 

Apa Kata Alkitab Mengenai Kuasa Doa? Demikian 5 Ayat FirmanNya…

Kuasa Doa Memulihkan Pernikahanku
“Setiap orang di ruangan ini mengirimkan kasih dan doa untuk Yahudi Amerika yang terluka pada penembakan di Chabad of Poway, California, dan hati kami hancur untuk kehidupan Laurie Gilbert-Kaye yang secara kejam diambil dari kita.”

“Kami juga berduka untuk orang-orang Kristen yang dibunuh di Sri Lanka pada Minggu Paskah dan juga bersedih untuk umat Muslim yang dibunuh di masjid mereka di New Zealand,” demikian tambahnya.

“Di sini, kita juga mengingat tiga gereja kulit hitam bersejarah yang baru-baru ini terbakar di Lousiana dan penembakan mengerikan pada tahun lalu di Tree of Life Synagogue di Pittsburgh.”

Semua orang bertepuk tangan saat Trump menyerukan dihentikannya kekerasan dan terorisme kepada semua agama.

Dalam acara ini banyak hadir pemimpin Kristen Injili yang merupakan pendukung Donald Trump, seperti Kenneth dan Gloria Copeland, James dan Shirley Dobson, Jentzen Franklin, Jerry Falwell,Jr., Franklin Graham, Mike huckabee, Robert Jeffress, Alveda King, Johnnie Moore, Ralph Reed, dan Paula White.

Acara National Day of Prayer sendiri merupakan acara tahunan yang sudah memiliki dasar hukum sudah disahkan oleh Kongres pada tahun 1988. Pada minggu lalu, Presiden Trump juga membuat pernyataan resmi mengenai acara ini, dan menyatakan bahwa Amerika mengakui ketergantuannya pada kasih Tuhan untuk membimbing keluarga, komunitas dan negara untuk dijauhkan dari bahaya dan menuju kelimpahan dan kedamaian. 

Sumber : CBN.com | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami