Doa ketika kamu berusaha untuk lepas dari masalah
Ya Tuhan, kadang aku merasa seperti
Yunus, terutama ketika semua ombak-Mu dan gelombang menerpanya. Tetapi disisi lain, aku senang
karena sudah menjadi objek untuk Engkau koreksi, fokus perhatianMu, biji
mataMu, dan anak untuk Engkau ajar.
Bahkan jika aku tidak belajar dengan
cepat, Engkau memberiku kesempatan untuk belajar dengan baik.
Bapa, jauhkanlah aku dari mengatakan hal-hal yang salah hari ini. Bantu aku
untuk menghindari perangkap iblis minggu ini. Berikan aku pemahaman baru
tentang belas kasihanMu hari demi hari dan semoga aku bersukacita karena
kesetiaanMu padaku malam demi malam.
Kiranya sikapku tetap kuat, pikiranku tetap murni, hatiku senang dan kekuatanku
diperbaharui.
Dan Tuhan yang terkasih, aku berdoa,
semoga Engkau bisa menjadikanku bermanfaat dan berguna bagiMu. Izinkan aku
mempelajari bagaimana Engkau mengajar Yunus tanpa trauma. Supaya aku tetap
berbelas kasih, bersemangat dan penuh kasih. Dalam nama Yesus. Amin.
Pernahkah
kamu mendengar sebuah kutipan doa yang menarik seperti ini?
"Tujuan
doa adalah untuk menyadari kehadiran Bapa Surgawi kita."
Tuhan, Allah
kita sangat dekat dengan kita terutama setiap
kali kita berdoa kepadaNya.
Sang
pencipta dunia menyedengkan telinga-Nya pada
puji-pujian kita, mendengarkan permohonan kita.
Mazmur 145:
18 mengatakan bahwa, "Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru
kepadaNya, pada setiap orang yang berseru kepadaNya dalam kesetiaan."
Yeremia juga
berkata, "Engkau dekat tatkala aku memanggilMu, Engkau berfirman:
"Jangan takut!" (Ratapan 3:57).
Nggak cuma
itu, Yesus juga berbicara mengenai doa yang adalah kebiasaan yang disengaja dan
teratur, "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah
pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu
yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya
kepadamu." (Matius 6:6)
Kalau kita
belajar lagi tentang kisah Yunus, bisa kita bayangkan bagaimana perasaan dia melarikan diri melewati Laut Mediterania.
Bisa saja
dia berteriak tanpa henti. Dia mungkin akan tenggelam dalam keputusasaan, rasa
mengasihani diri sendiri dan depresi atau mencemaskan dirinya sendiri sampai
mati, atau mungkin dia merasa karena bosan, menyerah karena berada di perut
ikan.
Tetapi justru
saat dia berada di perut ikan selama tiga hari
Yunus berdoa (Yunus 1:17-21). Dia berdoa dengan sungguh-sungguh dan cerdas.
Meskipun dia dimakan oleh ikan dibawah berton-ton air, doanya tetap naik sampai ke Surga yang tertinggi. Dan itu mengubah
Yunus sehingga ia sampai ke Niniwe, dan itu mengubah sejarah.
Intinya,
Tuhan tetap menyertai Yunus meski diperut ikan, dan Tuhan sedang menunjukkan bahwa doa bukanlah pilihan terakhir melainkan pilihan
terbaik.
Bagaimana
dengan kamu? Apakah kamu sedang berada di dalam laut keputus asaan, dan hampir
tenggelam? Apakah kamu sedang berada dalam sebuah masalah yang besar dan ingin
membuatmu menjerit, ingin rasanya marah, khawatir, putus asa dan menyerah?
Jadilah
seperti Yunus, yang mengubah kepanikannya dengan doa dan doanya menjadi pujian.
Dia semakin
dekat dengan Tuhan di laut daripada di daratan.
"...
Dalam kesusahanku, aku berseru kepada Tuhan,
dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak,
dan Kaudengarkan suaraku." (Yunus 2:2)
Dan itulah
yang terjadi jika kita berdoa. Berdoa menggetarkan hati Tuhan, membuat iblis
muak dan membebaskan kita. Masalahnya kita tidak bisa memenjarakan diri kita
ketika kita berdoa. Tanpa doa, kita akan terjebak dalam kesulitan hidup; sementara ketika kita berdoa, Tuhan pasti akan
mengubah masalah kita menjadi alat agar kehendakNya tercapai. Doa mengundang
Allah masuk ke dalam ruang hidup kita, dan ruang masalah kita, dan ketika Dia
masuk, maka Dia akan mengambil alih.
Ciri ciri lahir kemabali
Tiga kali umur Airin di kurangi umur Amel lebih da.. more..