Selamat datang di era digital, saat
dimana semua hal begitu gampang untuk didapatkan, bahkan hanya dengan satu sentuhan.
Kini kita hidup di era yang bikin kita
menelan ludah. Pasalnya zaman kita masih kecil, semua hal itu masih menjadi hal yang tabu tapi sekarang bisa dilihat hanya dalam sekali sentuh. Oh my God!
Lantas, apa kabar putra-putri kita kelak jika kita sebagai orang tua tak bisa menjadi contoh?
Dampak teknologi ini sangat berpengaruh
di kehidupan mereka loh, bahkan dalam pertumbuhan mereka baik itu secara jiwa dan kerohanian.
Semua analogi dan ajaran-ajaran sesat
begitu mudah di akses dengan sekali sentuh. Iklan-iklan artikel yang tidak membangun mulai bertebaran.
Kalau pengenalan anak-anak akan Tuhan
tidak disiram dari dini, maka usia dewasa mereka akan meninggalkan Tuhan dan menikmati teknologi dengan cara yang buruk.
Tuhan merancang orang tua tidak hanya
sebagai penjaga fisik tetapi juga pengasuh rohani mereka. Jadi, ketika
teknologi semakin pesat sekarang, dan semuanya gampang di akses, maka ajarlah
mereka tentang kebenaran Firman Allah, agar mampu menjaga dirinya sendiri di usia nanti.
Gini caranya!
1. Aturlah waktu untuk bisa berkumpul bersama, lalu saling diskusi satu sama lain serta berdoa
Penting banget untuk membangun mezbah keluarga, serius!
Zaman sekarang, jarang menemukan keluarga Kristen memiliki mezbah keluarga.
Bangun tidur, ibu doa sendiri dan
membiarkan anak-anak tertidur lelap tanpa membangunkan mereka untuk doa bersama
atau saat teduh keluarga, bahkan di malam hari pun demikian, pulang kerja,
makan malam sendiri-sendiri dan anak sudah didapati tidur atau bermain dengan handphonenya di kamar.
Menyuruh anak ke sekolah minggu atau
komunitas Kristen saja nggak cukup. Sebagai keluarga Kristen, kamu harus punya mezbah keluarga.
Temukan waktu yang pas setiap hari untuk bertemu, entah itu di pagi hari atau malam hari sebelum tidur.
Disana, saling sharinglah, curhat,
berdoa hingga membahas firman Allah. Melalui kebiasaan ini, kamu pun semakin
mengenal anak-anakmu seiring pertumbuhan mereka serta mereka pun diperlengkapi dengan Firman Allah.
2. Ikuti gerakan Roh Kudus untuk menyikapi dan berbicara dengan anak-anak kamu
Misalnya, kamu berdoa atau sedang
memasak, tiba-tiba Roh Kudus dengan lembut mengingatkan kamu tentang putramu.
Lalu mendorongmu untuk berbicara mengenai sesuatu soal hubungannya dengan pacarnya.
Kadang, sebagai orangtua, kita merasa
gengsi dan nggak enak bicara ke anak. Hanya karena mereka sudah mulai dewasa, kamu mengabaikan gerakan Roh Kudus.
Bicaralah, mungkin mereka sedang membutuhkan jawaban atau teguran dari Allah melalui kamu.
Biarkan pembicaraan kalian dipenuhi dengan rahmat Allah dan penuh kasih.
"Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh
kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang." (Kolose 4:6)
3. Belajarlah untuk mengajukan pertanyaan yang memancing anak-anak berpikir mengenai iman mereka.
Pernah nggak kamu mengajukan pertanyaan
yang spiritual kepada anak kamua? Misalnya, "Menurut kamu merokok itu dosa
nggak dek? ; Menurut kamu, kok Tuhan meminta Ishak dipersembahkan ya, padahal kan itu anak satu-satu Abraham? "
Meskipun kamu sudah tahu jawabannya dan
anakmu pasti tau jawabannya, nggak apa-apa untuk sekedar bertanya dan
mengembangkan pembahasan menjadi percakapan Firman. Supaya iman anak kamu di
perbaharui dan membuat mereka lebih dekat kepada Allah bahkan hubungan dengan
kamu sebagai orangtua.
Mendidik anak di era teknologi memang tidak mudah. Tapi dengan
melakukan 3 hal di atas, mereka akan
tetap akrab dengan Firman Tuhan tanpa terbuai dengan tawaran di sosial media
kok. Harus dilatih terus ya, Ma!