Ada banyak kisah sukses yang diawali dengan penolakan demi
penolakan. Hanya dengan sikap pantang menyerahlah membawa mereka kepada kesuksesan yang mereka nikmati saat ini.
Melanie Perkins, wanita muda berusia 30 tahun asal Perth,
Australia ini pun mengalaminya. Saat ini dia dikenal sebagai pengusaha berpenghasilan 1 miliar US dolar atau Rp 13.74 triliun lewat aplikasi Canva yang dibuatnya.
Lebih dari 100 juta desain telah dibuatnya sejak diluncurkan pada
Agustus 2013. Saat ini, Canva sudah punya lebih dari 250 staff yang bekerja di
kantornya di Sydney, San Francisco dan Manila. Namun perjalanan kesuksesan ini harus melewati tiga tahun penolakan dari 100 investor.
Meski ditolak ratusan kali, Perkins dan dua rekannya Cliff
Obrecht dan Cameron Adams malah terpacu untuk terus memperbaiki produk mereka dan mengubah strategi penawaran mereka.
Mereka memulai dengan memberi tahu valon investor tentang
produk mereka sebagai perangkat lunak yang mudah digunakan oleh para designer pemula. Dan siapa sangka penjelasan itulah yang membuat banyak investor tertarik.
“Sukses akan jauh lebih sulit bagi kami seandainya kami membawa bom swaktu yang terus berdetak, yang berarti kamu harus tumbuh dan menghasilkan keuntungan dengan cepat. Akan sangat menakutkan kalau kamu belum menjalankan bisnis sebelumnya,” kata Perkins.
Baca Juga :
Ini 4 Tren Bisnis Kaum Millenial yang Gampang Hasilkan Keuntungan
Berteman dengan Bawahan? Ini Untungnya Buat Perusahaanmu
Dia menjelaskan, dengan mengubah fokus bisnislah yang membawa
Canva melejit sebagai aplikasi design yang banyak digunakan oleh pekerja kreatif saat ini.
“Aku mengubah banyak hal penting setelah setiap pertemuan dengan
investor, lebih dari 100 kali tahun ini. Itu demi menjawab pertanyaan atau alasan kenapa kami ditolak,” terangnya.
Perkins sendiri pertama kali terjun ke dunia bisnis sejak
usia 14 tahun. Usaha pertamanya adalah mendesain dan menjual syal buatan tangannya.
Di usia 22 tahun, dia mendirikan bisnis buku online yang
diberi nama Fusion Books. Fusion Books bahkan menjadi penerbit buku tahunan sekolah terbesar di Australia dan mengepakkan sayapnya ke Prancis dan Selandia Baru.
Canva sendiri adalah bisnis ketiga yang dibangun oleh Perkins.
Melalui bisnis ini, dia mengaku cukup tertantang dan terus terpacu menghadapi tantangan yang datang di depan.
Sampai saat ini, Canva sudah digunakan oleh lebih dari 10
juta orang yang terdaftar di 190 negara. Platform ini tersedia dalam 100 bahasa dan memiliki lebih dari 3 juta design gambar.
Pelajaran Sukses
Setiap kesuksesan pasti ditempuh lewat perjalanan yang panjang
dan sulit. Namun hanya mereka yang berani dan pantang menyerahlah yang akan sampai
pada tujuan kesuksesannya.
Apakah kamu saat ini sedang mengalami penolakan atau
kegagalan dalam bisnis atau usaha, jangan menyerah! Milikilah semangat yang
sama seperti Melanie Perkins.