Mutusin Pertemanan Hanya Karena Ini, Orang Kristen Masa Gitu?
Sumber: https://ak9.picdn.net/shutterstock/video

Single / 20 March 2019

Kalangan Sendiri

Mutusin Pertemanan Hanya Karena Ini, Orang Kristen Masa Gitu?

Naomii Simbolon Official Writer
3622

Semua orang dalam kehidupan ini pasti memiliki teman atau sahabat bukan? Entah itu teman curhat, teman buat dimintai tolong jika diperlukan, selalu ada jika senang dan juga sedih.

Namun dalam lingkup pertemanan ini, pastilah kalian mengalami lika-liku kehidupan yang terkadang membuat kita ingin sekali memutuskan tali pertemanan atau, putus tali persahabatan dikarenakan oleh hal-hal tertentu.

Sebenarnya nggak masalah sih jika harus memutuskan pertemanan karena sesuatu sikap yang bertentangan dengan kebenaran. Tetapi kalau hanya karena hal-hal yang sederhana, menurutku itu terlalu kekanak-kanakan bukan?

Sebagai orang Kristen kita harus tetap menjadi terang bukan batu sandungan.

1. Jarang sekali dilakukan sepenuhnya kepada sahabat. Padahal ini penting sekali.

“Gue udah males berteman sama lu. Jangan hubungin gue lagi, pertemanan kita selesai disini saja. Bye.”

Begitu mudah mengatakan ketika kamu dan sahabat memiliki konflik dalam pertemanan.

Padahal sebagai pengikut Yesus tidak seharusnya begitu. Alkitab menginstruksikan kita untuk berusaha untuk saling "memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera" (Efesus 4:3)  dan juga "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13)

Jadi seharusnya respon pertama yang harus kita lakukan adalah belas kasihan, pengampunan dan kasih.

Namun, ada kalanya hubungan pertemanan perlu berakhir. Supaya kesehatan kerohanian kamu bertahan, apalagi jika teman kamu adalah racun dan membuatmu tidak bertumbuh lagi.

Tetapi, bukan berarti kamu nggak mengampuni mereka ya. Tetap ampuni, tetapi tidak masalah jika harus mengakhiri pertemanan, dalam arti membuat batasan dalam pergaulan dengannya.

2. Ciri-ciri ini harusnya nggak membuat pertemanan kamu berakhir.

Semua orang, masing-masing memiliki sifat kepribadian yang menjengkelkan. Misalnya, punya sahabat yang suka menasehati, sementara dia tidak melakukan apa yang ia katakan.

Meskipun akhirnya kita berubah karena melakukannya tetapi tetap saja itu sifat buruk sahabat yang bikin jengkel. Tapi itu bukan alasan untuk mengakhiri pertemanan.

Sekali lagi, Kolose 3 diatas mengajar kita tentang gimana cara menangani sifat-sifat yang menjengkelkan kepada teman.

Dikatakan, "Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran." (Kolose 3:12)

Jadi, kita memang harus rendah hati dan menyadari bahwa setiap orang memiliki sifat-sifat yang menjengkelkan, bahkan kamu sendiri. Harusnya sifat-sifat ini membantu kita untuk bertumbuh dalam keserupaan dengan Kristus.

Jadi, alih-alih menuntut mereka sempurna, mending kita rangkul mereka dengan kasih.

3. Selalu ada ruang untuk pengampunan

Mungkin beberapa teman kamu menyakitimu, dan pergi meninggalkanmu. Lalu kemudian, dia kembali lagi setelah sekian lama dan meminta pengampunan dan mengatakan bahwa dia ingin berteman lagi dengan kamu, maka sebagai orang Kristen, bukalah hatimu dan selalu ada pengampunan atas mereka.

Yesus adalah contoh yang baik dari situasi ini.

Dia menghargai hubungan dengan kita semua, Ia juga mengajar kita untuk saling tolong menolong menanggung beban.

"Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Galatia 6:2) dan bahwa dengan saling mengasihi maka dunia akan mengenal siapa murid Allah, "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:35)

Jadi beginilah seharusnya kita hidup sebagai orang Kristen.

Nah, jika hari ini kamu sedang mengalami proses dan pergumulan soal persabahatanmu, jangan langsung gegabah mengakhiri hubungan kalian ya. Berdoalah lebih dahulu. Mohonlah kepada Tuhan supaya Dia memberikan kamu persepsi yang jelas mengenai banyak hal dalam petemananmu ini.

Tanyakan kepada Tuhan, apakah persahabatan ini harus diakhiri atau bagaimana kamu harus bersikap. Mohonlah supaya Tuhan membantu kamu menemukan damai sejahtera.

Teruslah menjadi berkat ya. Ikut Tuhan itu indah namun kadang cukup sulit jika kita sudah bermain perasaan dan mengikuti keegoisan. Rendahkan hatimu dan dengarkanlah Allah.

Apakah kamu memiliki pergumulan dengan kehidupanmu bersama sahabatmu atau masalah hidup lainnya dan rindu pertolongan Tuhan, yuk hubungi Sahabat24 sekarang juga di SMS/WA 081703005566 atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga email ke [email protected] atau lewat  Live Chat dengan KLIK DISINI.

Sumber : ibelieve.com | Jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami