Para
pemimpin Gereja Christchurch menyampaikan duka mendalam terkait serangan teroris
di masjid yang menewaskan sedikitnya 49 orang pada Jumat, 15 Maret 2019. Mereka pun menyampaikan dukungan penuh terhadap komunitas Muslim Selandia Baru.
Uskup Anglican
Christchurch, Rt Rev Peter Carrell menyampaikan bahwa para pemimpin gereja di
negara itu mengaku berduka karena peristiwa semacam ini belum pernah terjadi di Chrischurch.
“Hati dan
doa kami tertuju kepada semua korban. Gak ada organisasi atau kelompok agama yang pantas menjadi sasaran kebencian seseorang, tanpa memandang keyakinan,” katanya.
Dia mengatakan,
para pemimpin gereja berdoa supaya keluarga korban yang berduka mengalami pemulihan.
“Kami berdoa untuk saudara-saudari Muslim kami, untuk mereka yang terluka dan mereka
yang kehilangan orang yang mereka kasihi, untuk polisi, ambulans dan layanan darurat
lainnya, dan untuk semua orang di kota Christchurch yang merasa tertekan dan takut karena peristiwa ini. Kami membawa kalian semua dalam doa-doa kami,” ucapnya.
Uskup Katolik
Christchurch, Pdt Paul Martin mengaku ngeri dengan peristiwa tersebut. “Kami ngeri
dengan kekerasan yang menimpa orang-orang di kota kami siang ini. Tak cukup kata-kata
untuk menggambarkan kesedihan ini. Doa kami ada bersama mereka yang menderita,” kata Pdt Martin.
Dia pun
mengajak semua umat Katolik untuk memanjatkan doa yang diajarkan Santo Fransiskus
Asisi. Demikian isinya, “Tuhan. Jadikan kami alat perdamaianmu: dimana ada
kebencian, marilah kita menabur kasih, dimana ada luka, mari melepaskan pengampunan.”
Senada
dengan itu, lembaga gereja oikumene Christchurch yang terdiri dari Gereja Baptis,
Anglikan, Metodis, Katolik, dan gereja-gereja independen lain, Asosiasi Kementerian
Kristiani Dalam Kota Christchurch, menyampaikan dukungannya kepada komunitas Muslim.
“Dalam menghadapi
penembakan yang mengerikan hari ini, lembaga gereja oikumene kota Christchurch dan
segenap jemaat menyampaikan kasih kami kepada semua Komunitas Muslim Christchurch
dan menawarkan persahabatan dan dukungan di tengah kehilangan yang besar ini,” demikian
ditulis.
Sementara Perdana
Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyampaikan kecaman terhadap para pelaku.
Dengan tegas dia menyebut penembakan brutal itu sebagai serangan teroris.