Dunia remaja memang selalu beragam dengan segala kenakalannya.
Darah muda yang ada pada mereka membuatnya ingin mengenal dan mencoba sesuatu
yang belum mereka ketahui sebelumnya.
Nah, rasa ingin tahu mereka tersebut mengarah ke sifat kritis
yang sebenarnya itu adalah sesuatu yang baik bila dimiliki para generasi muda,
asalkan dalam menggunakannya tetap pada jalur yang sesuai dengan
batasan-batasan yang ada.
Namun sayangnya, nggak semua anak bisa melakukan ini.
Yang paling memprihatinkan adalah kenakalan anak remaja saat
ini kadang begitu keterlaluan dan membuat para orangtua sangat cemas.
Meski demikian, sebagai orangtua Kristen jangan cemas
berlebihan ya. Jangan sampai pingit anak remajamu seperti robot. Yang namanya
'sifat nakal' pasti dimiliki semua orang pada musimnya.
Tetaplah hirup oksigen yang segar untuk masuk ke jiwa kamu,
sehingga lebih semangat untuk mendidik anak. Dari pada stres dan semua
berantakan?
1. Ingat
dan sadarilah bahwa semua ini dibawah kontrol Tuhan. Ini pekerjaan-Nya!
Hal pertama yang harus kamu sadari ketika orang yang kamu
cintai yaitu anak kamu melakukan sesuatu yang memalukan dan sulit untuk pulih
atau bertobat adalah mengetahui dan mengimani bahwa ini bagian dari pekerjaan
Tuhan.
Tuhan jauh lebih peduli kepada anak kamu. Ingatlah bahwa Yesus
datang ke dunia dan mati demi orang yang dicintai-Nya
yaitu kita. Jadi kamu nggak sendiri dalam hal ini. Tuhanpun peduli terhadap
anakmu dan pemulihannya.
Jadi serahkan kekuatiranmu kepada Tuhan dan biarkan Dia
melakukan pekerjaan-Nya.
Jika kamu memiliki anak, cucu, pasangan atau siapa saja yang
begitu bandel dan hidup diluar dari kebenaran
Tuhan, maka ingatlah untuk membedakan antara apa yang bisa
kamu lakukan dan apa yang dapat dilakukan oleh Tuhan saja.
Jangan mencoba melakukan apapun yang hanya bisa dilakukan oleh
Tuhan. Berdoalah terus dan kasihi dia.
2.
Mengakui bahwa ini adalah pertempuran rohani
Ketika anak yang kamu kasihi sedang berada dalam sebuah krisis
maka ini adalah pertempuran rohani, namun demikian Yesus akan menengahi hal ini
dengan cara yang jauh melebihi dari yang kamu bisa.
Roma 8:34 mengatakan,"Kristus Yesus, yang telah mati?
Bahkan lebih lagi; yang telah bangkit, yang duduk juga di sebelah kanan Allah,
yang malah menjadi pembela bagi kita?"
Nggak cuma itu, Ibrani 7:25 juga berkata," Karena itu Ia
sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang
kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka."
Jika kamu pernah mengalami krisis dan pernah nakal seperti
anakmu saat ini, lalu kamu pulih dari kegagalan itu, dan mampu mengatasi godaan
yang sangat hebat berkepanjangan itu, maka itu semua karena pendoa syafaat kamu
di surga. Dia ada di sana dan memohon atas namamu di hadapan takhta Allah.
Setan mungkin menyerang anakmu dengan cara yang kita tak bisa
pahami sepenuhnya, tetapi Yesus berdoa untuk kita. Dia menjadi penengah untuk
pertumbuhan anakmu.
3. Jagai
diri kamu sendiri
Sepanjang proses yang sulit dalam mendidik anak seperti ini.
Kita tetap harus waspada.
"Karena
itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan
Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperolehNya
dengan darah anaNya sendiri." (Kis 20:28)
Dalam ayat ini, kita diberitahu untuk menjaga diri kita
sendiri. Jika tidak, maka kita nggak akan bisa secara
efektif merawat anak-anak yang membutuhkan
kita demi pertumbuhan mereka.
Jadi, kita perlu membuat batasan demi perlindungan kita, yaitu
dengan cara menjagai diri dengan berdoa. Karena kalau kita nggak menjaga diri
kita sendiri maka itu berarti kita membiarkan anak kita untuk tetap nakal.
Itulah 3 hal yang bisa kamu ingat ketika anak berada dalam
masa krisis dalam hal pertumbuhannya dalam Tuhan.
Se-nakal atau seperti apa pun mereka, tetaplah kasihi dan rangkul. Karena gimanapun, mereka adalah anak-anak kamu, dan Tuhan mempercayai kamu menjadi orangtuanya karena kapasitasmu yang cukup menurutNya.
Sumber : crosswalk | Jawaban