Sekum GKSI Nilai Pimpinan PGI Tidak Konsisten Selesaikan Dualisme di Sinodenya
Sumber: Jawaban.com - Daniel Tanamal

Nasional / 6 February 2019

Kalangan Sendiri

Sekum GKSI Nilai Pimpinan PGI Tidak Konsisten Selesaikan Dualisme di Sinodenya

daniel.tanamal Official Writer
2501

Sekretaris Umum Sinode Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) pimpinan Ketua Umum Pendeta Margiyo, S.Th, Pendeta Yus Selly, menilai pihak pimpinan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), tidak konsisten untuk menyelesaikan dualisme yang ada di tubuh sinode GKSI.

Hal itu disampaikan Pendeta Yus Selly dalam pertemuan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/2/2019). “Tim rekonsiliasi yang dibentuk dan beranggotakan para anggota PGI telah berjanji sebelumnya, bahwa pihak yang menyetujui rekonsiliasi akan diakui dan difasilitasi. Dari pihak kami dan pihak Pak Mangentang (Pendeta Matheus Mangentang), hanya kami yang menerima untuk mau rekonsiliasi. Di pihak sana, justru tidak mau rekonsiliasi. Nah tentu sesuai janji, pihak kamilah yang otomatis akan diakui dan difasilitasi oleh tim rekonsiliasi dari PGI,” ujar Yus.

Kasus ini kemudian dibawa sampai ke tingkat pimpinan PGI yaitu dalam empat kali putaran sidang MPL PGI dan Sidang Raya PGI. Namun rekomendasi yang dibawa oleh Tim Rekonsiliasi yang didalamnya ada nama-nama seperti Pendeta Albertus Patty, Pendeta Bambang Wijaya, Pendeta Manuel Raintung, hingga Pendeta Shepard Supit, diduga “mentok” sampai ditingkat pimpinan PGI.

"Atas fakta tersebut, tentu pihak kami bertanya ‘ada apa ini semua?’ hal ini kami pertanyakan, karena sudah ada janji terlebih dahulu dari pihak Tim Rekonsiliasi untuk mengakomodir dan mengakui pihak kami, pihak yang mau berekonsiliasi,” ungkap Yus.

Dugaan Yus Selly bahwa para Pimpinan PGI tidak konsisten, bertambah besar, setelah Sekretaris Umum PGI, Pendeta Gomar Gultom, menegur dan meminta dirinya untuk meninggalkan lokasi Sidang MPL PGI di bogor, pada akhir Januari lalu. Yus ditegur dan diminta pulang, setelah adanya laporan dirinya melakukan pemukulan atau kekerasan fisik terhadap salah seorang pendeta utusan Sinode GKSI pihak Pendeta Matheus Mangentang.

"Wah ini kan tuduhan yang mengada-ada. Banyak saksinya, bahwa saya hanya menegur dia (pendeta utusan Sinode GKSI pihak Pendeta Matheus Mangentang), dan tidak ada itu pemukulan. Teguran itu juga saya lakukan untuk konfirmasi langsung, karena dulu orang itu pernah mengancam mau bunuh saya,” tegas Yus.

Yus Selly mengaku kecewa terhadap sikap seorang pimpinan PGI, yang tidak mau konfirmasi terlebih dahulu terhadap dugaan pemukulan itu. Hal ini kembali menimbulkan pertanyaan, ada apa dengan sikap para pimpinan PGI. Mengapa seketika bereaksi terhadap informasi yang belum tepat kebenarannya.

Yus berharap, Pimpinan PGI segera mengoreksi diri dan mau menepati janji mereka, melalui para Tim Rekonsiliasi yang sudah berjanji akan mengakomodir dan mengakui pihak mereka.

"Harapan kami adalah yang utama, dari pihak kami Pak Frans (Pendeta Frans Ansanay), dapat dipertemukan dan rekonsiliasi dengan Pak Matheus Mangentang. Kami percaya ketika dua pimpinan ini sudah bertemu, maka rekonsiliasi bisa terjadi, dan dualisme berakhir,” tutup Yus.



Sumber : Daniel Tanamal - Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami