Mau tanya nih kepada para
pria : kapan saat-saat dimana kemu menyadari bahwa kamu sedang jatuh cinta?
Tulis dikomentar ya.
Dari beberapa hasil riset
yang aku tanyakan, beberapa pria menjawab begini :
1. "Sebenarnya sangat
sulit untuk menentukan kapan tepatnya aku mulai jatuh cinta. Menurutku sih,
ketika aku mulai memikirkan tentang si dia, disitulah aku mulai jatuh cinta.
Misalnya, aku lagi dikantor, lalu tiba-tiba berharap si dia mengirim pesan
'selamat pagi,' atau pas aku sedang mencari-cari alasan untuk bicara dengan dia
di telepon."James- 27 tahun
2. "Saat saya menyadari
debar dadaku lebih kencang pas mengingat dia." Bagus Prabangkara
3. "Ketika saya merasa bahwa wanita itu mampu membuat hidupku akan jauh lebih bermakna. Aku yakin bahwa dia akan membantuku dalam banyak hal. Saling membantu dan mengisi satu sama lain gitu." Vinni Manurung - 28 Tahun
4. "Jatuh cinta ya?
Biasanya aku menyadari, ketika setiap saat mengingatnya dan ada kerinduan untuk
punya kesempatan lagi untuk bertemu dengannya." Yudy Sanjaya
5. "Gini sih, pada
mulanya kan kita nggak pernah tau, sekedar kagum atau benar jatuh cinta. Karena
keduanya memiliki sifat yang sama, yang di maksud dengan sifat disini, kamu
merasa nyaman, kamu ngerasa waktu yang dihabiskan bersama itu indah, kamu
menjadi berubah seperti apa yang pasangan kamu inginkan. Tapi yang membedakan
itu adalah, kalau kagum, maka kamu cuma mau menerima yang baik dari orang
tersebut. Sedangkan aku merasa pas aku jatuh cinta, itu berarti aku berani
menerima kekurangan orang tersebut juga." Daniel- 25 Tahun.
Nah, menurut pengakuan pria,
itulah saat-saat dimana mereka menyadari bahwa mereka sedang jatuh cinta.
Kalau begitu, apa kata
Alkitab soal jatuh cinta?
Sebelum kita bahas soal
cinta, maka kita harus mengerti apa itu arti dari ‘cinta’ dan juga jenis cinta.
1.
Cinta Agape
Cinta/kasih
agape adalah cinta yang diwakili oleh kasih Allah bagi kita. Ini adalah sebuah cinta/kasih yang sempurna, tidak
tergantung pada kondisi pihak yang dikasihi, kasih yang rela berkorban dan
hanya dapat datang dari Allah sendiri.
2. Cinta Phileo
Phileo adalah ‘soulish’yaitu jenis cinta yang ‘terhubung melalui emosi kita’- cinta/kasih seperti ini bisa dialami oleh dua orang percaya atau bukan orang percaya. Kasih ‘phileo’ ini berbeda kontras dengan kasih ‘agape’ yang disampaikan melalui roh.
Cinta/ kasih ‘agape’ membutuhkan hubungan dengan Allah melalui Yesus Kristus, karena jiwa yang belum di lahirbarukan tidak dapat mencintai tanpa syarat selain itu, cinta/kasih ‘agape’ juga memberikan dan berkorban tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Jadi sudah
jelas, Alkitab tidak menggambarkan cinta sebagai perasaan melainkan tindakan
yang dipilih. Kita memilih untuk mengasihi; yakni, kita berkomitmen untuk
bertindak demi kebaikan orang lain. Ide di balik ekspresi "jatuh
cinta" sangat tergantung pada perasaan senang dan kuatnya rangsangan
hormon. Kasih yang alkitabiah berada dalam kondisi terpisah dari perasaan
semata.
Jadi jatuh
cinta sebagai orang Kristen tidak boleh dibatasi hanya dengan keunggulan moral
dan perasaan saja, tetapi diatas segalanya harus mencakup kasih/ cinta agape
dan phileo.
Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh
pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. Karena kuasa ilahi-Nya telah
menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh
oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang
mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita
janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu
boleh mengambil bagian dalam
kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Justru
karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada
imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan
penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara [phileo], dan kepada kasih akan
saudara-saudara, kasih akan semua orang [agape].(2 Petrus 1: 2-7)
Nggak cuma itu, 1 Korintus pun mengajarkan kita
apa itu kasih/cinta :
Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa
manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku
mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan
memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna
untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada
padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak
cemburu. Ia
tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan
dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan
kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena
kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala
sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa
roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap
dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak
sempurna itu akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti
kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak.
Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar,
tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal
dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti
aku sendiri dikenal. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman,
pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
(1 Korintus 13: 1-13)