Kepahitan Bisa Jadi Batu Sandungan Dalam Rumah Tangga, Segera Selesaikan Dengan 4 Cara Ini
Sumber: WordPress.com

Marriage / 18 January 2019

Kalangan Sendiri

Kepahitan Bisa Jadi Batu Sandungan Dalam Rumah Tangga, Segera Selesaikan Dengan 4 Cara Ini

Inta Official Writer
3623

Kepahitan bisa menjadi sebuah trauma yang dialami oleh seseorang. Biasanya, kepahitan bisa melukai diri sendiri, juga orang lain. Ketika kita menjalani kehidupan pernikahan, kepahitan bisa saja terjadi karena kesalahan yang dilakukan oleh pasangan.

Tentu saja, hal ini terjadi karena memang tidak ada satu pun orang yang sempurna. Mengeraskan hati dan menolak untuk menyelesaikan kepahitan bisa melukai hubungan kita dan pasangan. Kepahitan bisa terjadi karena kita tidak mau memaafkan pasangan yang telah melakukan kesalahan pada kita. Pemikiran kalau pasangan tidak berhak mendapatkan pengampunan bisa menjadi salah satu alasannya.

Kalau terus menyimpan perasaan ini, sama halnya kita tidak memberikan kesempatan pasangan untuk berubah. Kita terfokus pada rasa sakit, sementara pasangan tidak menyadari kalau ada kesalahan yang telah diperbuatnya.

Ibarat sebuah racun, kepahitan juga bisa menyebar. Mungkin awalnya hanya kecil, tetapi lama-kelamaan, kepahitan bisa menjadi sebuah luka yang bersarang dalam hati kita. Menyebar dan menjalar pada orang-orang terkasih lainnya.

Akar pahit bisa menjadi masalah dalam hubungan kita. Agar tidak jadi batu sandungan, yuk cabut akarnya dengan 4 cara ini.

1.   Akui kepahitan sebagai sebuah kesalahan

Sebagai orang yang pernah terluka, kita sering menganggap enteng soal kepahitan. Untuk bisa mengampuni, kita harus bisa mengakui kesalahan yang kita perbuat.

Ibrani 12:14-15, "Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang."

2. Minta kekuatan Tuhan untuk menghilangkan akar pahit tersebut

Mengampuni seseorang tidaklah mudah. Untuk bisa menghilangkan kepahitan, kita perlu tuntunan Tuhan.

Paulus berkata dalam Efesus 4:31-32, "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, dan fitnah hendaklah kamu dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih dan saling mengamouni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."

Mungkin pasangan telah melakukan satu kesalahan yang sangat fatal hingga kita tidak bisa memaafkannya. Tetapi, hal itu tidak berarti kalau memaafkan adalah satu hal yang mustahil. Sebagai manusia, kita merasa tidak punya kuasa untuk mengampuni. Tetapi karena kasih Kristus, kita memperoleh kekuatan untuk mengampuni melalui Roh Kudus.

3. Tulis kesalahannya dan cari waktu untuk membicarakannya dengan pasangan

Setelah menuliskannya, ambillah waktu untuk mendoakannya. Doakan setiap hal yang tidak bisa kita terima atau ampuni dari pasangan. Berdoa membuat kita jadi lebih tenang dan mendapatkan kekuatan untuk bisa mengahadapi setiap permasalahan.

Cari waktu yang tepat bersama dengan pasangan. Katakan dengan penuh kasih, rasional dan perlahan. Kalau memang permasalahan ini diangap cukup berat, undang kakak rohani atau mentor yang bisa diajak untuk berdiskusi bersama. 

4. Mengubah diri sendiri, bukan pasangan

Tidak ada satu pun orang yang benar-benar berubah kecuali atas pertolongan tangan Tuhan. Kita tidak bisa meminta pasangan untuk langsung berubah, tetapi kita bisa minta pada Bapa untuk mengubahkan hati pasangan menjadi lebih baik lagi.

Matius 7:3, "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?"

Setiap kita pasti punya kesalahan. Tilik kembali hati kita akan hal ini. Jangan biarkan satu kesalahan dari pasangan bisa mengubahkan hubungan kita yang kudus di depan Tuhan. Toh sebagai manusia, tidak ada satupun yang sempurna.

 

Sumber : familylife
Halaman :
1

Ikuti Kami