Umat Kristen di berbagai
belahan dunia masih menjadi sasaran persekusi pada 2018. Penjatuhan hukuman
tanpa bukti yang jelas, pembunuhan, dan penghancuran tempat ibadah adalah beberapa bentuk nyatanya.
Dari banyaknya kasus yang
diangkat sepanjang tahun ini, berikut 6 kasus persekusi terhadap umat Kristen di dunia yang telah diangkat di Jawaban.Com:
1. Umat Kristen di Mesir Kembali Jadi Korban Teroris! 2 Orang Tewas Saat Tahun Baru 2018
(Ilustrasi teroris)
Hanya beberapa hari
setelah 11 orang tewas dalam serangan yang menargetkan orang-orang Kristen di
Kairo, dua orang Kristen Koptik lainnya dibunuh oleh seorang pria bersenjata di Mesir pada pagi Tahun Baru 2018 di kota kembar Kairo.
Menurut sumber yang
berbicara dengan AFP, pria bersenjata itu bertopeng dan duduk di
belakang sebuah ojek ketika dia mulai menembaki toko minuman keras sekitar pukul 1.30, Senin (1/1/2018).
Saat berita ditulis,
motif penyerangan belum diketahui secara pasti dan tidak ada
klaim dari jaringan tertentu, yang biasanya terjadi setelah serangan
yang lebih besar terhadap kelompok minoritas agama di wilayah tersebut. Pria bersenjata itu pun masih buron.
2. Ya Tuhan, 75 Penduduk Desa Kristen di Nigeria Dibunuh oleh Komunitas Fulani
Sekira 75 mayat
ditemukan pasca serangkaian serangan oleh para penggembala
Fulani di komunitas Miango yang mayoritas penduduknya Kristen, di daerah
pemerintahan Bassa di negara bagian Plateau, Nigeria tengah, demikian laporan World Watch Monitor.
Serangan pertama terjadi
pada 24 Januari 2018. Jerry Datim, seorang pemimpin agama dari daerah
tersebut, mengatakan kepada WWM: "Saat itu sekitar pukul 12 siang, ketika
beberapa pria Fulani memasang penyergapan di sekitar Rafiki, sebuah tempat yang
dekat dengan Divisi Angkatan Darat ke-3 Cantonment. Mereka membunuh tiga orang,
sebelum pindah ke desa lain, Jebbu Bassa, di mana mereka juga membunuh tiga orang. Mereka juga membakar banyak properti."
Datim mengatakan kepada
WWM bahwa para penyerang melanjutkan pembunuhan mereka, sepanjang minggu berikutnya.
3. Keluarga Kristen Mencoba Lari dari Serangan Di Kota Suriah: “Tolong Doakan Kami”
30
tahun sesudah peristiwa pembantaian Halabja atau Bloody Friday di Irak pada 16
Maret 1988, orang-orang Kristen di Suriah menghadapi kampanye pembersihan etnis serupa. Pelakunya diduga adalah pasukan pemberontak Suriah, Turki, dan Rusia.
Afrin,
kota yang berada di utara Suriah yang dihuni oleh etnis Kurdi diketahui juga
merupakan rumah bagi 250 keluarga Kristen. Kota ini terus menerus mengalami
serangan selama sebulan penuh, baik itu dari serangan udara dan juga tanah,
oleh pasukan Turki dan pemberontak Suriah yang didukung oleh pemerintah presiden Bashar al Assad.
Untuk mengetahui berita selengkapnya silahkan klik pada judul beritanya ya. Nantikan lanjutan kaleidoskopnya di artikel berita Internasional minggu depan.
Sumber : Jawaban.Com