"Apa sih ma, kan aku udah gede."
"Iya, tapi nanti."
Menghadapi anak yang bersikap begini memang rada ngeselin ya mom. Tapi gimana pun kita harus menghadapi.
Agar mom nggak kesulitan dalam menghadapi si kecil, maka kamu bisa melakukan hal dibawah ini!
1. Saat anak menunjukkan sikap menjengkelkan dan anda mulai marah, jauhlah dari anak, tenangkan diri anda dan jernihkan pikiran.
2. Bila ia menentang di depan umum, bawa anak ke tempat yang lebih sepi dan diamkan sampai emosinya dan emosi anda mereda.
3. Sejengkel apa pun anda, tetaplah tunjukkan bahwa kita peduli dan memperhatikan pendapat atau perasaannya.
4. Perhatikan kondisi anak, dan pahami masalah apa yang mungkin di alaminya, baik di rumah atau sekolah.
5. Perhatikan kondisi fisiknya (kesehatan).
Ajaklah anak berpikir mengenai pendapat atau perasaannya,
membicarakan perasaan atau keinginanannya secara rasional dengan penjelasan atau pemikiran untuk menyelesaikan masalah, bukan sekedar melampiaskan emosi.
6. Dengarkan ucapannya dan cobalah mengungkapkan kembali agar permasalahan lebih jelas.
Tunjukan bahwa kita memahami perasaannya.
7. Hindari sikap menghakimi, menasehati selalu benar atau mengalahkan anak.
8. Ungkapkan juga perasaan kita mengenai masalah tersebut sedapat mungkin tenang tanpa emosi.
Selain hal di atas, ada solusi untuk menghadapi anak yang suka menentang:
1. Perhatian. Setiap anak ingin diperhatikan orang tuanya. Tidak jarang
mereka bersikap menentang, semata-mata untuk menarik perhatian orang tuanya.
Sayangnya, orang tua hanya memperhatikan anaknya ketika sedang berperilaku negatif.
2. Ciptakan suasana damai dan kooperatif. Katakan kepada anak bahwa anda
sebagai ayah, ibu, atau guru sangat menyukainya pada saat mereka sedang melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang anda harapkan.
3. Berikan pujian atau hadiah. Pada anak yang memiliki sikap menentang
ringan, perhatian dan pujian sudah cukup untuk menumbuhkan kepatuhan dan sikap
yang kooperatif. Namun bagi anak dengan sikap menentang yang lebih parah, maka
anda harus mampu mengembangkan kreatifitas untuk menunjukkan kepada anak bahwa
apa yang anda inginkan atau apa yang anda harapkan dari mereka jauh lebih menarik daripada yang mereka inginkan.
4. Tegakkan disiplin. Disiplin sangat diperlukan bagi seorang anak.
Prinsip menegakkan disiplin adalah
mendorong anak untuk dapat berhasil memenuhi peraturan atau harapan orang tua.
Disiplin diberikan dengan memberikan konsekuensi yang jelas bagi setiap
perbuatan anak yang tidak sesuai dengan peraturan atau harapan orang tua.
Konsekuensi diberikan secara konsisten dan terarah dan sungguh memberikan
pengalaman yang tidak menyenangkan bagi anak. Salah satu bentuk konsekuensi
yang dapat diberikan adalah menghilangkan kesempatan anak untuk melakukan sesuatu yang ia inginkan, misalnya dilarang nonton TV.
Pergunakan disiplin untuk perilaku menentang lainnya. Apabila
disiplin berhasil diterapkan sebagai hukuman, maka cara tersebut dapat diterapkan untuk perilaku menentang yang lain.
5. Berpikir lebih kreatif dan maju. Orang tua pandai menerapkan
teknik untuk mengarahkan perilaku anak bersama orang tua di luar rumah. Lakukan
antisipasi yang tepat, kembangkan teknik baru untuk mengarahkan perilaku secara
kreatif, mampu mengarahkan perilaku anak tanpa harus membuatnya kehilangan harga diri.
Menjadi orang tua memang sesuatu yang menyenangkan. Tetap bersukacita
melewati hari ini ya. Besarkan si kecil dengan kasih.