Fina, 26 tahun. Bekerja sebagai seorang marketing di perusahaan swasta. Sebagai seorang yang berada pada awal karirnya,
dirinya menginginkan performa terbaik saat bekerja. Suatu hari, proyek yang
sedang dikerjakan oleh Fina gagal total. Ketika atasannya bertanya tentang proyek tersebut, Fina menyalahkan rekan sekerjanya karena kurang pengalaman.
Hal ini kemudian membuat atasannya juga
mempertanyakan kinerja temannya itu. Fina pikir, posisinya akan aman. Selama
ini, Fina memang sangat menghindari yang namanya kesalahan. Ia selalu bermain aman. Kali ini, atasannya berada di pihak Fina dan menyasar temannya tersebut.
Selang beberapa hari kemudian, Fina telat datang ke kantor karena macet. Ia menyalahkan tukang ojek online yang dianggapnya salah mengambil jalan.
Keinginan untuk menjadi pribadi yang terbaik
seringkali membuat kita seperti Fina, yaitu menyalahkan keadaan, atau justru
menyalahkan orang lain. kita menganggap kalau berbuat salah akan menurunkan kualitas diri kita.
Hal ini membuat kita sering melempar tanggung
jawab pada orang lain. Ketika ada masalah yang datang, maka dengan cepat kita
akan langsung mencari apa atau siapa yang bisa disalahkan dibandingkan dengan mencari solusinya.
Masalahnya, kebiasaan menyalahkan
orang lain seperti kopi yang cenderung membuat kita cenderung ketagihan.Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita punya kebiasaan menyalahkan orang lain.
1. Kita menolak untuk berubah
Tidak mudah bagi seseorang untuk mengalami
perubahan. Bahkan kalaupun kita mengakui bahwa kita tidak sempurna, rasanya
akan jauh lebih mudah untuk membiarkan orang lain yang melakukannya dibandingkan
diri sendiri. Setiap manusia punya kelemahan, tetapi tidak semua orang mau kalau kelemahannya tersebut diketahui oleh orang lain.
2. Menyukai cara-cara praktis
Banyak orang yang menganggap kalau kesalahan
yang dilakukannya hanya akan membawanya kembali memulai dari nol lagi. Padahal,
meskipun kita harus memulai segala hal dari awal, siapa kita tidak akan lagi
sama. Kita akan menjadi pribadi yang lebih siap dan dewasa karena sudah pernah mengalami kegagalan sebelumnya.
3. Takut akan konsekuensi yang ditimbulkan
Seperti Fina yang takut kena marah atasannya,
kita juga sering menyalahkan orang lain agar berada pada posisi yang nyaman.
Bahkan Adam dan Hawa pun sudah mengenal sifat seperti ini. Ketika Adam tahu
kalau Tuhan akan marah ketika mendapatinya memakan buah pengetahuan, Ia menyalahkan Hawa, sementara Hawa menyalahkan ular tersebut.
4. Memiliki kepercayaan diri yang rendah
Menyalahkan orang lain adalah sebuah mekanisme
pertahanan yang sangat baik. Melemparkan kesalahan pada sesuatu keadaan atau
orang lain membuat seseorang merasa kalau dirinya sedang mempertahankan
kepercayaan dirinya dengan cara menolak untuk menerima kekurangan atau kegagalan yang kita alami.
5. Ada masa lalu yang belum beres
Setiap kita pasti punya kepahitan yang pernah
dialami. Tumbuh dalam keluarga yang mendidik dengan keras dapat membuat kita
tumbuh jadi pribadi yang menyimpan akar pahit tersebut. Karena tidak ingin
merasa tersakiti kembali, kita jadi memilih untuk menyalahkan orang lain.
Masih ada banyak alasan yang dipakai oleh kita
saat memutuskan untuk menyalahkan orang lain atau keadaan. Kita menganggap hal
ini sebagai cara yang mudah. Padahal, hal ini tidak bisa dibenarkan. Justru
ketika kita berhenti menyalahkan segala hal dan menerima setiap kesalahan kita,
maka akan ada pemulihan dan sikap dewasa yang timbul dalam diri kita.