Studi baru menjelaskan pandangan
orang Kristen terhadap alkohol tetap stabil selama satu dekade terakhir. Survey
yang dilakukan oleh Nashville-based Life Way Research menjelaskan bahwa dari
1000 orang yang pergi ke gereja, terdapat 41 persen orang Kristen mengaku mengonsumsi alkohol, sementara 59 persen lainnya tidak.
Pada survey di tahun 2017, Life
Way menemukan bahwa terdapat 39 persen orang Kristen yang pergi ke gereja
mengonsumsi alkohol, sementara 61 persen lainnya tidak. 9 dari 10 orang percaya
menyetujui bahwa Alkitab meminta kita untuk tidak mabuk karena alkohol.
Persentase ini meningkat kalau dibandingkian dengan tahun 2007 yang berjumlah 87 persen.
Besaran banyaknya orang Kristen
yang menolak untuk mengonsumsi alkohol menurun sebanyak 6 persen sejak tahun
2007. Dimana pada tahun 2007, terdapat 29 persen, sementara tahun 2017 terdapat 32 persen.
Studi ini juga menemukan kalau
lebih dari setengah orang yang datang ke gereja mengungkapkan kalau semua
minuman, termasuk alkohol dapat dikonsumsi tanpa menyebabkan dosa (55%) dan
beberapa orang menjelaskan kalau Alkitab membebaskan kita untuk mengonsumsi alkohol asal dalam jumlah yang terbilang wajar (54%).
Dari angka-angka di atas, kita bisa melihat
kalau selama sepuluh tahun terakhir, pandangan orang tentang alkohol tidak mengalami perubahan yang cukup banyak.
Persoalan boleh atau tidaknya
alkohol ini pernah dibahas oleh JC Channel, dimana bersama dengan Bung Abeng
yang merupakan seorang pendeta muda mengatakan kalau kita harus menjaga bait
suci atau tubuh kita ini dengan baik.
Seperti yang kita ketahui,
alkohol mengandung zat adiktif yang bisa menimbulkan ketergantungan. Minuman
keras akan mempengaruhi cara berpikir, organ tubuh, kesehatan, sehingga akan
ada banyak hal bodoh yang mungkin akan kita lakukan karena kita sedang tidak
sadar setelah mengonsumsi alkohol. Kalau
sebatas minum anggur pada perjamuan kudus sih masih cukup wajar untuk
dilakukan.