Kaya Akan Budaya, Indonesia Punya 8 Cara Unik Meriahkan Natal, Lho (Part 2)
Sumber: https://images-gmi-pmc.edge-generalmills

Entertainment / 6 December 2018

Kalangan Sendiri

Kaya Akan Budaya, Indonesia Punya 8 Cara Unik Meriahkan Natal, Lho (Part 2)

Inta Official Writer
1975

Setelah artikel bagian 1 kita membahas tentang tradisi Rabo-rabo di Jakarta, tradisi Kunci Taon di Manado, Lovely December di Toraja, dan tradisi gereja Penjor di Bali, kini kita akan membahas 4 tradisi lainnya yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia.

5.  Meriam Bambu di NTT

Dengar namanya saja pasti sudah menarik banyak orang. Kok Natal yang harusnya tenang dan syahdu malah diiringi dengan meriam? Setiap memasuki bulan Desember, warga NTT mulai menyiapkan berbagai tradisi untuk menyambut kelahiran sang Juru Selamat ini.

Biasanya, tiap-tiap sudut kota akan dipasang berbagai meriam bambu yang nantinya akan diledakkan pada malam perayaan Natal, berbarengan dengan meriahnya kembang api. Dibalik perayaan ini, ada cerita menarik, lho.

Sebenarnya, kebiasaan ini sebenarnya bermula dari budaya Manggarai ketika ada orang yang meninggal. Hal ini dilakukan sebagai penanda saat ada seseorang yang meninggal, sehingga orang-orang yang lokasinya jauh bisa tahu kalau ada berita duka dari sumber suara.

6. Tradisi Marbinda di Sumatera Utara

Sumatera Utara sendiri punya tradisi yang sangat beragam saat merayakan Natal. Salah satunya adalah tradisi Marbinda. Dalam perayaannya, seekor hewan akan disembelih bersama oleh sekelompok masyarakat.

Hewan yang menjadi korban penyembelihan ini biasanya sudah diperiapkan pada bulan-bulan sebelumnya, termasuk kesepakatan menabung. Hewan yang biasanya disembelih adalah kerbau atau babi. Selain sebagai peringatan hari Natal, tradisi ini juga sangat bermanfaat untuk memupuk rasa kebersamaan warga.

7. Wayang Kulit kelahiran Yesus di Yogyakarta

Budaya Jawa yang sangat kental dengan pewayangan menjadi inspirasi dalam tradisi wayang kulit ini. Yogyakarta yang dikenal sebagai kota yang penuh dengan budaya dan seni menjadi sangat lekat saat merayakan Natal.

Dengan sebuah tontonan yang lengkap dengan pakaian tradisional khas Jogja, para pelaku seni wayang akan menyuguhkan sebuah tontonan tentang cerita kelahiran Kristus dengan menggunakan wayang kulit. Bahkan, para pendeta dan romo juga biasanya akan menggunakan bahasa Jawa halus saat mencapaikan khotbahnya.

8. Bakar Batu di Papua

Singkatnya, tradisi ini merupakan perayaan Natal khas Papua dimana penduduk sekitar akan memasak bersamaan dengan menggunakan batu. Cara ini dilakukan sebagai sebuah ucapan syukur, kebersamaan dan saling berbagi setelah melaksanakan ibadah Natal di gereja.

Prosesnya pun tergolong sederhana, dimana berbagai makanan seperti daging dan sayur akan dikumpulkan dalam satu wadah, kemudian ditutup menggunakan sekumpulan batu sampai tertimbun. Kemudian, kayu akan dibakar sehingga makanan yang ada di dalamnya menjadi matang dengan sempurna. Setelah matang, warga akan menikmati jamuan ini bersama-sama.

Sebagai penduduk yang ditinggal di negara yang penuh dengan tradisi dan budaya, ada banyak cara yang kita gunakan untuk memperingati kelahiran Yesus ini. Mana nih yang menurutmu unik?

 

Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami