Rasul Paulus mengatakan kalau
kehidupan ini seperti sebuah pertandingan. Setiap kita harus mempersiapkan dan
mendorong diri agar bisa bertanding. Penting bat setiap kita untuk mendorong
diri sendiri agar bisa menjadi pemenang. Sering pula ada sebuah pijakan yang menuntukan hasil akhir.
Seperti seorang pelari yang
berada dalam pertandingan, kita diminta untuk terus mendorong batas, memaksakan
diri untuk mencapai hasil akhir. Setiap perlombaan ditujukan untuk memperoleh kemenangan.
Menariknya, kita sering mengira
bahwa Yesus hidup dengan kesempurnaan. Padahal, Yesus sendiri juga berjuang
untuk memenangkan pertandingan ini. Injil merupakan langkah awal kita dalam
memulai pertandingan. Kita harus tahu kebenaran agar bisa bergerak maju dan tahu kemana tujuan kita.
Kolose 2:6-7, "Kamu telah menerima Kristus
Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah
kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu."
Lantas, yakinkah kita sudah menghidupi firman Tuhan? Berikut adalah beberapa cirinya.
1. Tenang
Orang percaya tidak perlu hidup bersama rasa
panik. Inilah salah satu cara hidup kita yang sangat berbeda dengan dunia. Apa
pun yang terjadi dalam kehidupan kita ini, kita akan selalu percaya pada Tuhan yang berdaulat dan bekerja atas kehidupan kita.
Ketika berada dalam masa sulit, kita harus bisa
menggunakan lutut kita untuk merendahkan diri dalam Tuhan. Tuhan sendiri yang
berjalan bersama dengan kita. Kita percaya kalau rencana Tuhan adalah yang terbaik.
2. Waspada
Efesus 5:15-16, "Karena itu, perhatikanlah
dengan saksama, bagaimana kamu hidup, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti
orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."
Waspada dalam ayat di atas tidak mencirikan
sebuah rasa takut maupun ketakutan. Paulus mengingatkan kita untuk menghindari
dosa di hari-hari yang jahat ini. Kita harus bisa bijaksana dalam meresponi segala hal yang terjadi dalam kehidupan kita.
Rasa waspada tidak lahir dari rasa takut, melainkan sebuah antisipasi. Kita harus mempersenjatai diri kita dengan pengetahuan firman Tuhan.
Baca juga:
3. Penuh percaya
Hal ini terdengar sangat sederhana. Sederhana, namun kadang sulit untuk dilakukan. Terutama ketika kita mulai banyak punya pegalaman dan pengetahuan, sehingga kita cenderung bergerak dengan pemikiran logika, bukannya iman.
Bisakah kita percaya bahwa Tuhan yang akan
pegang kedali terhadap masa depan kita? Padahal, ketika kita hidup dengan penuh
iman percaya, kita akan ingat kalau kita akan selalu mengakhiri apa yang telah dimulai, sebab begitu tertulis dalam firman Tuhan.
"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu
Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai
pada akhirnya pada hari Kristus Yesus." (Filipi 1:6).
Tenang, waspada dan penuh iman adalah 3
karakter yang mencirikan bahwa kita adalah orang percaya. Sudahkah kita
memiliki ketiganya ini?