Nggak Cuma Sebagai Pengkhotbah, Pendeta Juga Butuh Mendengarkan 3 Hal Ini Dari Kita Lho
Sumber: https://charismamag-secure-charismamedia

Single / 29 November 2018

Kalangan Sendiri

Nggak Cuma Sebagai Pengkhotbah, Pendeta Juga Butuh Mendengarkan 3 Hal Ini Dari Kita Lho

Inta Official Writer
2426

Selain kesediaan hati yang mau melayani, kita juga harus belajar untuk menjadi pelayan Tuhan yang baik. Salah satu cara belajar yang baik adalah dengan mendengarkan. Begitu pula pelayan atau pendeta. Mereka akan tahu kebutuhan kita kalau kita mau bertanya kepada mereka.

Kita sering abai dengan kehadiran pendeta dan menganggap mereka hanya sekedar sebagai orang yang berkhotbah. Padahal, mereka juga mengharapkan 3 hal ini terucap dari mulut kita, lho.

1. Saat kita berkata tidak paham dengan isi Alkitab

Memahami isi Alkitab memerlukan hikmat. Seringkali kita mengabaikan hal-hal yang tidak kita pahami tentang Tuhan dan isi Alkitab. Rasanya salah untuk mempertanyakan isi Alkitab tertentu. Padahal, pendeta bukanlah hanya seorang pengkhotbah.

Setiap mereka sudah dibekali dengan pemahaman Alkitab di sekolah teologia, banyak buku, dan pengalaman-pengalaman dalam kehidupannya. Dalam mencari tahu isi dari Alkitab, akan jauh lebih baik ketika kita bertanya secara langsung dibandingkan dengan mencari-cari tahu pemahaman dari orang lain yang belum tentu sesuai dengan kebenaran Alkitab.

Pendeta memahami kalau untuk memahami isi Alkitab bukanlah perkara yang mudah, sehingga mereka akan cenderung mendengarkan dan memberikan jawaban secara perlahan kepada kita. Jadi, ketika kita merasa ada isi Alkitab yang kurang dipahami, jangan takut untuk bertanya. Sebab inilah salah satu langkah yang baik untuk mendapatkan kehidupan spiritual yang jauh lebih sehat.

2. Utarakan saat kita tidak setuju dengan pandangan pendeta

Ketika kita mendengar khotbah, terkadang ada waktu dimana kita tidak sepaham dengan apa yang diucapkan oleh pendeta. Ketika kita tidak setuju dengan apa yang disampaikan oleh pendeta, rasanya sulit untuk mengutarakannya. Tidak jarang juga kalau kemudian hal ini membuat kita mempersalahkan pemikiran dari pendeta ini di ‘belakang’nya.

Kebanyakan dari kita akan menahan diri untuk tidak mengutarakan pemikiran kita saat tidak setuju. Padahal, berdiskusi tentang hal yang tidak kita setujui pada pendeta akan membuka pikiran kita menjadi lebih luas sekaligus membangun hubungan yang baik dengannya dibandingkan dengan membicarakan mereka dibelakang atau menggosipi mereka.

3. Mengucapkan penghargaan atas pelayanannya

Kebanyakan dari kita melihat pendeta di panggung, berkhotbah, memberi pengumuman tentang kegiatan gereja setiap hari Minggu. Tetapi, kita tidak melihat apa yang mereka kerjakan pada Senin sampai Sabtu.

Pada hari-hari itu, mereka bertemu dengan jemaat, memimpin pertemuan, mengawasi anggaran, mengetik banyak program dan banyak kegiatan lainnya. Seorang pendeta tidak hanya bertugas untuk memberi khotbah, melainkan juga menjadi seorang penasihat keuangan, manajer operasional, bahkan sampai petugas kebersihan.

Sebagai manusia, kita pasti suka saat ada orang yang mengapresiasi apa yang kita kerjakan. Begitu pula dengan pendeta. Ambillah sedikit waktu untuk menyatakan penghargaan kita atas setiap hal yang dilakukan oleh pendeta, yang biasanya tidak banyak orang yang memperhatikannya.

Terakhir, ucapkanlah terima kasih atas pelayanan mereka. Mereka telah menyerahkan kehidupannya untuk menuntun domba-domba yang tersesat. Rasa terima kasih merupakan hal yang paling berharga yang bisa kita berikan pada pendeta.

 

Sumber : relevant
Halaman :
1

Ikuti Kami