Dalam doa untuk murid-muridNya di
Yohanes 17, Tuhan Yesus mengatakan kalau kita bukanlah datang dari dunia (Yohanes
17:6). Kita menyadari bahwa dunia ini berbeda dengan kita, dunia ini menawarkan segala hal yang seringkali tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Ada banyak cara bagi dunia untuk
menjauhkan kita dari Tuhan, mulai dari gosip di pelayanan, sampai bencana alam
yang membuat kita kecewa dengan Tuhan. Hal ini membuat kita berpikir kalau di dunia ini nggak ada satu pun tempat yang aman buat kita bernaung.
Namun, dalam doaNya ini, Tuhan
Yesus nggak mau kita diambil oleh Bapa dari dunia ini, melainkan memperlengkapi
kita untuk bisa menghadapi setiap tantangan yang diberikan oleh dunia dengan percaya diri dan sukacita.
Bukannya mengubah keadaan kita,
Dia bermaksud untuk mengubah kita dengan memberi kita hikmat untuk bisa
membedakan mana yang baik dan yang jahat. Seperti yang Paulus pernah katakan
dalam Roma 12:2, agar kita tidak serupa dengan dunia ini, melainkan berubah
menurut pembaharuan budi kita, sehingga kita tahu mana yang berkenan pada Allah, yang baik, dan yang sempurna.
Nah, orang yang bisa membedakan
mana yang baik dan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan ini merupakan mereka yang
bijaksana dan cerdas. Buat mendapatkan berkat ini, diperlukan sebuah kebiasaan
dan komitmen untuk akhirnya membuat kita mampu menavigasi dunia yang terlihat rumit dan jahat ini.
1. Hidup dalam hubungan yang benar bersama Tuhan
Satu hal pasti yang membedakan orang-orang
bijaksana dengan tidak adalah mereka rendah hati. Mereka menyadari kalau mereka
nggak banyak tahu. Banyak dari kita yang terkesan buru-buru dalam situasi atau
keputusan karena merasa kita sudah tahu jawabannya. Kita jadi mengandalkan akal pikiran kita.
Padahal, pikiran kita punya batas dan hati kita
sangat mudah sekali untuk disesatkan. Amsal 1:7, "Takut akan TUHAn adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan."
Singkatnya, mereka yang cerdas dan bijaksana
mengetahui kalau Tuhanlah yang seharusnya menjadi sandaran, bukan pengalaman
atau pemikiran mereka sendiri. Dengan sikap yang rendah hati ini, kita akan
selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal, sebab mereka mengetahui kalau Tuhan adalah sumber keamanan, kebebasan, damai sejahtera dan kelimpahan.
2. Fokus menemukan kebaikan dalam kehancuran
Kita tahu kalau dunia ini dikutuk oleh dosa.
Sangat mudah buat kita berada dalam kehancuran dan mulai percaya kalau Tuhan
membiarkan kita berada dalam posisi demikian. Kita jadi sering ketakutan dalam
segala hal, terperangkap dalam hal-hal yang negatif, dan lupa akan segala kebaikan Tuhan.
Kita cenderung mundur dari segala risiko dan
berada dalam tempat yang menurut kita itu aman. Setiap orang yang dilihat
berbeda, kita akan menganggapnya sebagai sebuah ancaman. Dunia ini memang berada dalam dosa, tetapi melalui Tuhan Yesus, Ia telah menebus setiap kita.
Orang yang bijaksana dan cerdas yakin bahwa
Tuhan itu baik dan akan senantiasa bersama mereka, meski pada saat-saat sulit
sekali pun.Mazmur 27:13, "Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!"
3. Mengetahui perbedaan antara apa yang terjadi dan apa yang seharusnya terjadi
Orang yang bijak dapat menerima keadaan,
meskipun hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Hal ini
bukan karena mereka idealis, hanya saja karena mereka mengetahui bagaimana 'cara dunia bekerja' itu tidak selalu sesuai dengan apa yang Tuhan maksud.
Orang bijaksana akan mengevaluasi segala
sesuatunya dengan otoritas yang ada mereka lewat Kristus dan Alkitab. Kemudian
mengujinya apakah ini sesuai dengan kehendak Tuhan dan sesuai dengan standar
Tuhan. Mereka menyadari kalau Tuhan adalah standar kehidupan, dan kita harus
bisa belajar untuk menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan.
Buat 7 kebiasaan lainnya, kita akan lihat pada
artikel selanjutnya, ya…