Apa Kamu Masih Beribadah Seperti Cara Gereja Mula-mula? 7 Fakta Ini Perlu Kamu Tahu…

Kata Alkitab / 13 November 2018

Kalangan Sendiri

Apa Kamu Masih Beribadah Seperti Cara Gereja Mula-mula? 7 Fakta Ini Perlu Kamu Tahu…

Lori Official Writer
22027

Di masa Yesus, Dia dan murid-murid-Nya selalu berkumpul di hari pertama setiap minggunya. Mereka juga suka datang ke ibadah-ibadah di sinagoge dengan teratur. Tapi setelah kebangkitan Yesus, murid-murid-Nya tak lagi diterima di sinagoge.

Hal ini mendorong murid-murid untuk mengadakan pertemuan mingguan mereka dengan berkumpul bersama. Tujuannya pun sangat sederhana yaitu untuk mengingat segala perbuatan Yesus. Itulah yang kemudian dikenal dengan kebiasaan gereja mula-mula.

Tapi sekarang, tradisi berkumpul itu mulai berubah menjadi perkumpulan dengan tujuan yang berbeda-beda dari satu gereja dengan gereja yang lain. Gereja saat ini mulai kehilangan fokusnya kepada Tuhan sendiri. Ada beberapa gereja yang hanya berkumpul untuk tujuan belajar tentang bisnis, membangun diri sendiri, belajar soal moralitas dan belajar kunci menjadi kaya. Beberapa gereja lain berkumpul untuk mendengar khotbah atau guru terkenal. Alasannya bisa bermacam-macam.

Padahal, orang-orang Kristen seharusnya menyadari kalau ada tujuan yang paling mendasar dari sekadar alasan seperti di atas.

Berikut terdapat 7 perbedaan ibadah atau perkumpulan gereja mula-mula dengan gereja saat ini. Mereka biasanya berkumpul bersama untuk tujuan-tujuan ini.

1. Merayakan Hari Tuhan

Jemaat gereja mula-mula berkumpul bukan untuk sekadar mencari pemuasan diri atau mencari pengetahuan rohani dari pendeta kenamaan. Tapi mereka berkumpul secara khusus untuk merayakan hari Tuhan. Mereka memfokuskan diri untuk mengingat soal kematian dan kebangkitan-Nya. Mungkin kita perlu memperbaiki bagaimana kita menyebutkan ‘Hari Minggu’ dengan ‘Hari Tuhan’. Salah satu referensi Alkitab yang mengingatkan kita soal hal ini adalah dari ucapan Yohanes di Wahyu 1: 10, “Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala…”

2. Bersekutu dalam kesatuan

Jemaat gereja mula-mula bersekutu dalam kesatuan. Mereka melakukan hal itu sebagai deklarasi bersama bahwa gereja Tuhan itu satu (baca Roma 10: 9, 1 Korintus 12: 3, Filipi 2: 6-11, 1 Timotius 2: 5, 3: 16). Dari sinilah pengakuan Iman Rasuli ada sebagai  janji iman orang percaya kepada tritunggal, Bapa, Putra dan Roh Kudus.

3. Mendengar firman Tuhan

Sepanjang ibadah atau perkumpulan orang-orang percaya di jaman gereja mula-mula akan dipenuhi dengan pembacaan firman Tuhan. Mereka menjalankan ibadah pembacaan Alkitab bersama atau yang disebut dengan liturgi. Sebagian besar isi kitab suci akan dibacakan sembari mengajak semua umat berdiri, setelah itu duduk kembali. Kebiasaan ini persis seperti ibadah di sinagoge dan menjadi simbol dari penghormatan kepada firman Tuhan (baca 1 Tesalonika 5: 27 dan Kolose 4: 16).

4. Berdoa bersama

Sebagai jemaat yang menjunjung kesatuan, jemaat gereja mula-mula selalu ibadah dan berdoa bersama. Kita melihat contoh ini dalam Kisah Para Rasul 4.

“Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah..” (Kisah 4: 23-24a)

Para rasul juga selalu punya jam doa sebanyak tiga kali sehari. Doa-doa ini meliputi doa umum bagi semua orang.

Baca Juga : 12 Tingkah Nyeleneh yang Banyak Dilakuin Jemaat Gereja Saat Ibadah, Kamu Salah Satunya Gak

5. Menghormati bait Allah

Jemaat gereja mula-mula punya pemikiran yang sangat berbeda dengan gereja saat ini. Mereka percaya kalau saat beribadah, Tuhan dan juga malaikat-malaikat-Nya hadir di tengah-tengah mereka. Karena itulah mereka akan memasuki ruang maha kudus dengan penuh penghormatan, baik dari penampilan, sikap dan penyembahan. Mereka percaya bahwa menyembah Tuhan harus seperti yang dilakukan di surga.

6. Kerap menggelar perjamuan kudus

Gereja mula-mula kerap menggelar perjamuan kudus setiap minggunya. Mereka menyebutnya Ekaristi yang artinya perjamuan ucapan syukur. Perjamuan ini menjadi bentuk pernghormatan dan ucapan terima kasih kepada Yesus atas kematian-nya. Selain itu, mereka juga percaya bahwa dengan tubuh dan darah Yesus, mereka telah ditebus sepenuhnya dari dosa. Hal ini persis seperti yang dilakukan Yesus dalam peristiwa pelipatgandaan roti dan ikan.

7. Tetap menghormati Maria

Orang Kristen mula-mula sangat menghormati peran Maria dalam keselamatan umat manusia melalui Yesus. Karena itulah mereka menyebutnya sebagai ‘Pembawa Tuhan’ dalam artian wanita yang telah mengandung Tuhan. Karena itulah dia patut disebut dengan ‘Bunda Allah’. Penghormatan ini masih sangat kental di Katolik. Sebaliknya, gereja karismatik maupun protestan Lutheran tak begitu menonjolkan Maria, namun rasa hormat atas kepatuhannya dan perannya dalam kedatangan Yesus tak pernah berkurang. Bagi gereja saat ini, Maria masih tetap jadi tokoh wanita Alkitab yang patut diteladani.

Demikian beberapa fakta yang bisa kita pelajari dari cara hidup jemaat gereja mula-mula. Dan mari belajar untuk mengembalikan ibadah yang sejati kepada Tuhan. Jangan pernah mengubah tujuan penyembahan kita hanya untuk agenda-agenda duniawi kita. Sebab Tuhan memanggil gereja-Nya untuk memberitakan tentang kabar keselamatan yang dilakukannya kepada semua orang dan bangsa. Karena itulah Yesus harus jadi kepala atas setiap gereja-Nya.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami