Setiap kita pasti pernah
mengalami tekanan-tekanan secara internal maupun eksternal. Tekanan internal
biasanya datang intimidasi si iblis yang mau kita untuk mengalami kekalahan dan
keterpurukan, sementara eksternal datang dari keluarga, teman, atau orang-orang di sekitar kita. Setiap orang punya porsi bebannya masing-masing.
Dalam Mazmur, kita bisa mendapati
pribadi yang kelihatannya suram, dimana mereka menghabiskan banyak waktu untuk
mencurahkan kesesakan dan kesulitan yang tengah menghadapi mereka. Seringkali,
kita merasa kalau kita ini adalah pribadi yang kuat, sehingga kita tidak perlu menunjukkan kelemahan diri sendiri, seperti apa yang pemazmur lakukan.
Salah satunya adalah dalam Mazmur 127, dimana
kita bisa mendapatkan banyak cara untuk memperoleh pertolongan Tuhan. Berikut
adalah 3 pelajaran yang bisa kita ambil saat merasa sedang berjuang sendirian dalam menanggung beban setiap harinya.
1. Sekali kita selamat, maka seluruh orang yang bergantung pada kita pun juga mendapatkannya
"Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah,
sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga."
Setiap kita punya tanggung jawab.
Ditengah-tengah ketidaksempurnaan dan dosa, Tuhan memberikan gambaran kalau Dia
tidak hanya menjadi penyelamat bagi diri kita sendiri, melainkan juga penyelamat bagi orang-orang yang bergantung pada kita.
2. Semua akan sia-sia kalau nggak libatkan Tuhan di dalamnya
Ketika kita bergantung pada Tuhan sepenuhnya,
maka kita telah mengambil sebuah tanggung jawab atas diri kita sendiri bahwa
hanya Tuhan yang dapat menyelesaikan dan membawa kita keluar dari setiap permasalahan yang ada.
Mazmur 127 mengajarkan kita untuk memahami bagaimana cara Tuhan bekerja dan bagaimana kita seharusnya mengerjakan tanggung jawab kita. Kita mengerjakan sesuatu, tetapi kita harus menyadari kalau nggak ada yang bisa kita capai kalau nggak ada campur tangan Tuhan di dalamnya.
Baca juga:
3. Asuransi Tuhan atas kehidupan kita
"Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan
duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah, sebab Ia memberikannya kepada yang dicintaiNya pada waktu tidur."
Ayat kedua dalam Mazmur 127 ini sangat penting,
khususnya buat pria, yang bertanggung jawab sebagai penopang keluarga. Pria
diharuskan menjadi seorang pemimpin, menyediakan segala sesuatunya untuk
keluarga dan bekerja dengan keras untuk diri kita sendiri, nggak jarang kita jadi budak atas pekerjaan kita.
Hal ini juga sering menjadi pergumulan, bahkan,
kita jadi kesulitan tidur dan kehilangan damai sejahtera. Lewat ayat di atas,
kita belajar untuk mempercayakan pekerjaan dan kebutuhan kita pada Tuhan. Sebab
dengan demikian, kita jadi lebih bisa tenang dan memperoleh damai sejahtera saat memenuhi tanggung jawab kita.
Ketika kita membaca Mazmur 127 ini, cobalah
untuk mendalami setiap perkataannya sebagaimana itu adalah isi doa kita
sendiri. Kita bisa merasakan bagaimana keterpurukan dan beban yang dirasakan
saat mengemban tanggung jawab dalam kehidupan ini. Tuhan telah memberikan rasa
aman, kekuatan dan pengampunan buat kita, sehingga seharusnya kita bisa
menyerahkan seluruhnya dalam Dia.
Sumber : crosswalk