Dalam sebuah artikel, tertulis
kalau topik soal keuangan nggak kalah tabu dengan seks. Hal ini kemudian
membuat anak-anak Indonesia makin malas untuk peduli dengan uang dan tidak bisa bijak dalam mengendalikan keuangan mereka.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang paling
pertama dalam membentuk diri seseorang, keluarga juga ikut andil dalam kebiasaan
pengelolaan keuangan kita. Namun, seiring bertambahnya usia, kita yang merasa
sudah mandiri karena sudah mendapatkan pendapatan sendiri terkadang cenderung menutupi kondisi keuangan ke keluarga kita.
Lantas, penting atau tidaknya buka-bukaan soal
kondisi keuangan sama orang tua jadi bahasan yang cukup menarik. Jawaban.com
mewawancarai beberapa orang soal hal ini. Berikut adalah beberapa jawaban dari mereka.
Bahas uang dengan orang tua tidak penting, karena…
1. Orang tua tidak bertanya
“Kalau aku sih nggak ngomongin soal kondisi
keuanganku dengan orang tua, toh mereka juga nggak nanya, tuh,” terang Agnes
yang kini tergabung dalam sebuah perusahaan media. Karena menganggap anaknya sudah dewasa dan mandiri.
Bisa juga karena mereka mempercayai kalau
anak-anaknya tersebut sudah bisa mengelola keuangan dengan sangat baik. Padahal,
kenyataannya pengelolaan keuangan dibutuhkan pembelajaran dan kebiasaan. Nggak
sedikit kok, mereka yang baru mengawali karir justru kalap dan tidak bisa mengelola keuangannya dengan baik.
2. Takut bikin khawatir orang tua
“Kalau aku sih, ngasih tahu yang
senang-senangnya aja ke orang tua. Kalau soal pendapatan, aku nggak pernah
ngasih tahu dengan detail. Takutnya nanti mereka khawatir kalau uang gajiku
nggak akan cukup. Nantinya malah dikirimi lagi,” ungkap Ros, wanita yang kini merantau di Cikarang untuk bekerja di bagian broadcasting.
Buat kita yang masih awal-awal merintis usaha,
atau mungkin baru bekerja, buka-bukaan tentang kondisi keuangan yang masih
pas-pasan memang sering membuat orang tua khawatir. Karena nggak mau menjadi
beban bagi keluarga, banyak anak yang kemudian memilih untuk tidak memberitahukan kondisi keuangan mereka pada orang tua.
3. Nggak usah dipikirkan, yang penting kiriman ada terus
“Aku sih biasanya ngasih tahu kisaran
pendapatanku aja. Yang penting kan tiap bulannya aku ada ngirim ke mereka. Itu
sih cukup buatku,” jelas Dyas yang kini bekerja di Jakarta sebagai seorang konsultan IT.
Karena rajin memberi uang bulanan, banyak pula
orang tua yang kemudian tidak bertanya soal kondisi keuangan anaknya. Dari pihak
orang tua, buat mereka, kita yang kini sudah tidak lagi bergantung secara kondisi keuangan dengan mereka saja sudah dianggap membanggakan.
Keputusan untuk buka-bukaan atau tidaknya soal
kondisi keuangan memang sangat tergantung dari kita. Satu hal yang harus kita
sadari, bahwa orang tua adalah mereka yang jauh lebih berpengalaman, tak
terkecuali dalam kondisi keuangan.
Buka-bukaan soal keuangan dengan orang tua juga
menunjukkan kedekatan antara anak dan orang tua. Ketika kita mau terbuka dengan
mereka, bisa saja mereka memberikan wejangan atau nasihat yang sebenarnya
membuat kita jadi lebih bijak dalam pengelolaan keuangan.