Tidak Anjurkan Untuk Buru-Buru Sekolahkan Anak, Penelitian Ini Ungkapkan Sebabnya
Sumber: Today's Christian Woman

Health / 25 October 2018

Kalangan Sendiri

Tidak Anjurkan Untuk Buru-Buru Sekolahkan Anak, Penelitian Ini Ungkapkan Sebabnya

Inta Official Writer
1846

Sebuah studi terbaru mengungkapkan kalau menunda anak untuk masuk ke taman kanak-kanak (TK) baik untuk anak-anak. Studi yang diteliti oleh Thomas Dee, seorang profesor dari Sekolah Pascasarjana Pendidikan di Stanford, menunjukkan kalau hal tersebut bermanfaat bagi kesehatan mental seseorang.

"Kami mendapati kalau menunda untuk memasukkan sekolah anak ke taman kanak-kanak selama satu tahun dapat mengurangi kecenderungan lalai dan hiperaktif sebesar 73 persen pada rata-rata anak di usia 11 tahun," ungkap Dee, yang melakukan penelitian ini bersama Hans Henrik Sievertsen dari Pusat Penelitian Sosial Nasional Denmark. 

Dia melanjutkan kalau menunda sekolah anak hampir menghilangkan risiko anak-anak dengan rentan usia 11 tahun memiliki sikap abnormal atau lebih tinggi dari normal untuk tindakan perilaku hiperaktif atau lalai.

Penelitian ini juga muncul dengan bukti baru tentang aspek kesehatan mental yang dapat memprediksi hasil pendidikan.

Mengurangi kelalaian dan hiperaktif menunjukkan kalau anak tersebut dapat mengendalikan impuls dan memodulasi perilaku dalam mencapai tujuannya. Anak-anak dan remaja yang bisa tetap fokus dan bisa memperhatikan dengan baik cenderung lebih berprestasi di sekolah.

Kenyataannya, penelitian ini menemukan bahwa siswa berusia 7 tahun yang bersekolah di sekolah yang sama memiliki skor penilaian yang lebih tinggi adalah mereka yang memiliki peringkat kelalaian dan hiperaktif yang rendah.

Penelitian ini juga berkaitan dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa penundaan sekolah dapat memperpanjang periode bermain anak di usia dini, sehingga hal ini dapat bermanfaat bagi perkembangan kesehatan mental.

Quartz menunjukkan kalau pada beberapa negara tertentu, seperti Finlandia dan Jerman tampaknya tidak akan merugi kalau harus menunda usia sekolah. Negara Finlandia, misalnya. Kebanyakan anak-anak memang akan bersekolah pada usia lebih tua dibandingkan dengan negara lainnya.

Mereka beralasan kalau anak membutuhkan waktu untuk bermain lebih banyak sebelum akhirnya masuk ke sekolah. Lewat hal ini, Finlandia merupakan salah satu negara dengan tingkat pendidikan terbaik.

Meskipun anak-anak di sana cenderung masuk sekolah pada usia yang lebih tua dibandingkan dengan negara lain, anak-anak di Finlandia cenderung mendapatkan nilai yang baik dalam tes internasional yang dilakukan oleh anak berusia 15 tahun.

Orang tua di Amerika yang lebih berada dan orang tua dengan anak laki-laki dikatakan lebih mungkin untuk menahan anak-anak mereka kembali, menurut studi Stanford. Teori di balik itu adalah bahwa anak-anak yang berusia lebih matang cenderung lebih percaya diri.

Buat orang tua, cepat atau lambatnya anak untuk bersekolah bisa dilihat dari minat anak-anak. Kalau misalnya anak memang menginginkan untuk cepat bersekolah, kenapa tidak kita membiarkan anak melakukan hal yang diinginkannya tersebut? 

Sumber : thejakartapost
Halaman :
1

Ikuti Kami