Dalam menjalani sebuah hubungan, terutama saat kita mencari pasangan,
dibutuhkan sebuah komitmen dan keseriusan. Ada banyak alasan yang membuat seseorang
memilih untuk tidak berada dalam sebuah hubungan. Misalnya, karena masih
mengejar karir, merasa belum siap, atau memang belum menemukan orang yang cocok.
Ada satu alasan lain yang paling membuat seseorang ragu untuk menjalani
sebuah hubungan, yaitu karena dirinya masih harus mengurusi kebutuhan
keluarganya, terutama dalam hal materi. Jangankan untuk membiayai kehidupannya
saat menikah nanti, untuk biaya sekolah adik-adiknya, biaya makan sehari-hari bersama orang tuanya pun dirinya masih serba cukup.
Kali ini, Jawaban.com telah mewawancarai beberapa teman untuk menanggapi hal ini.
Ketika kita hendak melangkah pada hubungan yang lebih serius, kita mulai
terbuka soal kondisi keluarganya. Sebab pernikahan tidak hanya menikahkan
mempelai, melainkan juga ‘menikahkan’ kedua belah pihak. Untuk itu, keluarga merupakan faktor penting saat kita hendak menikah.
Mereka yang merupakan tulang punggung keluarga merupakan pribadi yang bertanggung jawab
“Nggak semua orang itu bisa bekerja dengan keras. Mereka yang merupakan
tulang punggung keluarga biasanya cenderung pekerja keras dan bertanggung
jawab. Justru, kalau aku sih akan lebih respect kepadanya,” ungkap Yosua, 24 tahun.
Ketika kita beralasan tidak mau menikah karena minder atau takut kalau
keluarga nanti tidak akan terurus, kita harus mengingatkan pada diri sendiri
kalau apa yang kita lakukan adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Di luar
sana, ada kok banyak orang yang memilih untuk menginggalkan keluarganya hanya demi keinginan pribadinya saja.
Kalau kita minder, itu sama artinya iblis telah sukses mengintimidasi
kita lewat kondisi keluarga kita. Padahal, Tuhan itu selalu punya caraNya
tersendiri buat memberkati kita. Nggak menutup kemungkinan dong, kalau ternyata kita akan semakin terbekarti saat menikah nanti?
Yang menentukan adalah kesiapan, bukan sekedar materi
“Saat menemukan pasangan mulai mundur teratur ketika kita memberi tahu
soal kondisi keluarga, bisa jadi orang tersebut sebenarnya tidak benar-benar
mencintai kita,” terang Lori, sambil menerangkan cerita kakak kandungnya yang juga punya pengalaman yang sama.
Sebuah hubungan yang sehat memerlukan dua orang yang bisa menerima
kekurangan dan kelebihan masing-masing. Ketika kita menikah nanti, maka
tanggung jawab pasangan tidak hanya pada keluarga terdahulunya, melainkan juga
kepada keluarga barunya. Hal ini tentu saja diperlukan kesepakatan antara pihak
pasangan dan keluarganya. Untuk itu, pastikan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan mereka, ya.
Selama kita melibatkan Tuhan dalam segala perkara dalam kehidupan kita,
Ia akan selalu punya cara yang terbaik dan bahkan tidak pernah sekalipun terpikirkan oleh kita.
Jadi, buat apa kita langsung ciut karena beban keluarga? Ingatlah kalau
Tuhan kita adalah pribadi yang maha kaya, sehingga Ia pasti akan mencukupkan
segala kebutuhan kita.