Sering Di Anggap Sebagai Penjara Oleh Millenials, Inilah Fakta Di Balik Mitos Pernikahan

Marriage / 11 October 2018

Kalangan Sendiri

Sering Di Anggap Sebagai Penjara Oleh Millenials, Inilah Fakta Di Balik Mitos Pernikahan

Naomii Simbolon Official Writer
1761

Apa sih yang kamu pikirkan mengenai pernikahan?

Sebelum teman saya menikah, kami sering sekali membahas mengenai hidup dalam pernikahan dan kemana hendak honey moon serta bagaimana rasanya honeymoon.

Liburan ke luar negeri, menikmati hidup berdua di pinggir pantai, berenang bersama, makan malam romantis dengan musik klasik favorit dan lain sebagainya.

Duh, indah banget ya. Rasanya pengen banget berada di sana dan ingin menikah juga.

Nah, di balik itu beberapa teman saya juga ada yang takut untuk menikah karena dianggap pernikahan itu sangat sulit.

Tetapi ternyata salah loh! Dilansir dari Crosswalk, menurut pengalaman May  Petterson, inilah beberapa mitos yang berbahaya dalam pernikahan yang seharusnya tidak kita harapkan terlalu tinggi :

Mitos #1 : "Honeymoon itu seharusnya menjadi perjalanan yang paling romantis dalam hidup kita."

Ketika May Petterson honeymoon atau berbulan madu pertama sekali, dia juga mengharapkan hal yang sama dimana bulan madu pasti akan menjadi perjalanan yang paling romantis yang pernah ada. Yang terjadi justru sebaliknya,  dia berusaha untuk membuat bulan madunya sesempurna banget sampai itu menjadi sebuah tekanan bagi dirinya.

Yang terjadi, bulan madu tidak lagi dijalani se-enjoy mungkin. Nah, itu mengapa ketika berbulan madu, jalanin saja, tidak perlu harus begini dan begitu yang membuat kamu mempersiapkan semuanya dengan rasa tertekan.

 

karena pada kenyataannya, bulan madu itu hanyalah sebuah perjalanan liburan untuk lebih dekat dengan pasangan.

Dan momen terbaik dan paling romantis di saat itu justru momen sederhana yang nggak direncanakan, misalnya pujian yang tulus, pegangan tangan karena sesuatu, atau saling mengedipkan mata di sebuah ruangan yang mungkin penuh serta sesak.

Bulan madu hanyalah awal dari sebuah hubungan yang romantis bukan akhir.

Mitos #2 :  "Setelah menikah, maka kencan seperti masa pacaran sudah berakhir."

Bahkan ketika kita sudah menikah, penting banget untuk terus berkencan dengan pasangan, karena semua orang ingin dihargai dan dicintai.

Jadi sangat jelas bahwa waktu berdua dengan pasangan dalam pernikahan itu penting sekali, bahkan May menyarankan agar pasangan suami istri menyediakan waktu 24 jam di rumah bersama sekali dalam sebulan, untuk menikmati waktu bersama. Atau mungkin liburan ke luar kota.

Seperti mobil, pernikahan membutuhkan energi, perawatan yang teratur, dan sesekali memberikan kejutan.

Berkencan dan merayu pasangan kita akan membuat kita tetap penuh dengan perhatian, kebijaksanaan, dan menghargai.

Mignon McLaughlin mengatakan pernikahan yang sukses membutuhkan jatuh cinta berkali-kali dengan orang yang sama.

Mitos #3 : "Pernikahan adalah satu beban yang sangat berat."

Pernikahan itu seperti hukuman, nggak bebas kemana-mana bahkan pastilah seperti penjara. Pada hal nggak seperti itu loh, sebab Tuhan merancang pernikahan untuk menjadi berkat yang besar kepada kita bukan malah sebagai kutukan.

Nah, inilah alasan Tuhan menciptakan pernikahan.

Kejadian 2:18: TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."

Sebenarnya, bagaimana kita memandang pernikahan yang kita miliki dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap gimana kita menjalankannya.

Meskipun pernikahan itu sulit, hal ini bisa menjadi sebuah berkat yang luar biasa asal kita tahu bagaimana membalikkan perspektif negatif menjadi sesuatu yang positif.

Nah, itulah 3 mitos mengenai pernikahan yang harus kamu ketahui dan jangan dipercaya ya! Pernikahan itu bukan sesuatu yang mengerikan dan tidak selalu menyenangkan kok, asal ada Kristus dalam pernikahan kalian maka semuanya akan baik!

Sumber : crosswalk | jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami