Tentu saja, semua orang pernah merasa seperti tidak satupun
yang peduli dengan dirinya, entah itu keluarga atau siapa saja.
Atau mungkin merasa seperti tidak layak dicintai karena
mungkin cara kamu atau sesuatu yang sudah kamu lakukan.
Jika saat ini kamu tengah mengalami dan merasakan kondisi itu,
maka kabar baiknya adalah Tuhan mengasihi kamu dan menginginkan hubungan dengan
kamu, meskipun yang lain 'tidak.'
Mungkin kamu suka bertanya, "Mengapa Tuhan yang kekal dan
kudus mau peduli dengan saya yang kotor dan penuh dosa?"
Yap, hal itu karena Tuhan itu adalah kasih. Nggak ada orang
yang mengasihimu, mau berkomitmen denganmu, dan membuat pengorbanan yang besar
padamu melebihi dari apa yang Tuhan mau dan sedang lakukan padamu.
Ketika kamu memahami kasih Allah yang luar biasa untuk kamu,
maka itu memenuhi seluruh kebutuhan kamu akan sebuah kasih atau cinta.
Cinta manusia sering sekali mengecewakan kamu, karena manusia
tidaklah sempurna, tetapi kasih Allah adalah sebuah kebenaran yang sangat kuat
yang akan bertahan selamanya.
1. Kasih
Tuhan tidak bersyarat
Kamu harus tahu dan selalu ingat, bahwa Dia mengasihimu bukan
karena siapa kamu, tapi karena siapa Dia. Tuhan menunjukkan kasihNya sendiri
kepada kita meskipun kita berdosa dengan kematian Kristus di kayu salib.
"Akan
tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati
untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8)
2. Kasih
Tuhan tidak bisa berhenti
Nggak peduli apapun keadaan yang kamu hadapi, kamu nggak akan
pernah bisa lepas dari cinta atau kasih
Tuhan.
Karena meskipun kematian atau kehidupan, malaikat atau
kekuasaan, dan hal-hal yang akan datang baik yang tinggi, dan yang dalam dan
yang diciptakan olehNya nggak satupun bisa memisahkan kita dari kasih Allah
yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Hal ini ditulis di Roma 8:38-39 : "
Sebab aku
yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun
pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,atau
kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk
lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus
Yesus, Tuhan kita."
3. Kasih
Tuhan itu tak terbayangkan
Kasih Tuhan untuk kita begitu besar sekali sehingga melampaui
apapun yang bisa kita bayangkan.
Dan Tuhan menciptakan kita
untuk mengetahui dan hidup sepenuhnya dalam kasihNya.
Semoga kamu selalu mengalami kasih Kristus ya, meskipun sudah
terlalu besar untuk dipahami.
"Aku
berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami,
betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan
dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku
berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah." (Efesus
3:18-19)
Dibawah ini, ada beberapa hal yang harus kamu lakukan dan
pahami agar kamu merasakan hubungan dengan Tuhan dan menikmati kasihNya.
Langkah
1. Terimalah kasih dan cinta Tuhan
Tuhan yang menciptakan alam semesta dan Dia menginginkan hubungan dengan kamu. Hakekat dirinya adalah kasih dan rindu untuk berbagi
diriNya pada kamu. Tuhan juga ingin kamu mengenalNya secara pribadi dan
menerima kasihNya, serta membawaNya ke dalam kehidupan kamu setiap hari.
Apakah kamu ingin memulai hubungan pribadi dengan menerima cinta
atau kasihNya?
Langkah
2. Lihatlah kasih Tuhan
Kembangkan hubungan pribadi kamu itu dengan Tuhan serta alami
cintaNya yang nggak terbatas.
Lihatlah kasihnya dan biarkan itu menjadi sumber keyakinan
kamu yang konstan dalam semua yang kamu lakukan.
So, apakah kamu ingin menjadi lebih menyadari kasih Allah yang
begitu luar biasa dalam hidup kamu?
Langkah
3. Pancarkan kasihNya
Tuhan menciptakan kita untuk menjadi saluran kasihNya. Dia
menginginkan sifat kasihNya menjadi sifat kita dan kita memancarkan itu kepada
dunia. Dia ingin kasihNya di dalam kita meluap kepada orang lain.
Membangkitkan diri dan menyadari bahwa ada Yesus dalam hidup
kita memang kadang sulit jika kenyataan menyerang dan membuat terpuruk. Tetapi
itulah kebenarannya, jangan berlama-lama dalam kesepian karena kita tidak
selalu bisa mengharapkan orang lain ada dan peduli pada kita. Daripada begitu,
mending kita yang peduli kepada mereka dan menikmati kepedulian dan cinta Tuhan
akan kita.