Apakah Kamu Lari Dari Tanggung Jawab? Coba Kenali Motifmu
Sumber: HDFootageStock.com

Marriage / 2 October 2018

Kalangan Sendiri

Apakah Kamu Lari Dari Tanggung Jawab? Coba Kenali Motifmu

Dr.Harry Lee Contributor
4093

Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:  "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."  Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis,  jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN. ~ Yunus 1:1-3

Salahkah Tarsis sebagai kota atau salahkah orang-orang yang pergi ke Tarsis? Jawabannya sangat tergantung kepada siapa yang pergi ke Tarsis dan apa motifnya, bukan?

Yunus pergi ke Tarsis karena meninggalkan panggilan Tuhan yang menyuruhnya ke Niniwe adalah salah karena motifnya melarikan diri dari tanggung jawab. Orang yang bekerja dikapal yang berangkat ke Tarsis, tidak bersalah sama sekali. Pelancong yang ingin pelesir ke Tarsis, tidak salah sama sekali. Jadi adalah salah kalau mengatakan semua orang pergi ke Tarsis bermotif salah. Masalahnya adalah, “Apakah motif semua orang yang pergi ke Tarsis sama semuanya?” Apakah Yunus tidak boleh ke Tarsis sama sekali? Sudah barang tentu tidak, Yunus boleh pergi ke Tarsis untuk berlibur setelah ia menyelesaikan tugasnya di Niniwe.

Anda meninggalkan tanggung jawab Anda sebagai suami, sebagai isteri, sebagai orang tua dan menggunakan sebuah motif lain untuk membenarkan diri Anda, apakah hal ini benar? Anda meninggalkan tanggung jawab Anda untuk meluangkan waktu Anda bersama keluarga dengan alasan Anda letih dan lelah setelah seharian penuh bekerja sebagai kepala rumah tangga. Apakah isteri Anda juga tidak letih dan lelah setelah seharian mengurus rumah tangga? Apakah keluarga Anda (anak dan isteri atau anak dan suami) tidak berhak atas waktu Anda? Ada suami yang boleh meluangkan waktu setelah pulang kerja bersama teman-temannya, sedangkan isteri tetap harus bersama anak-anak; dan ada pula isteri yang menghabiskan waktu di Mal atau sibuk mengunjungi Café yang satu ke Café yang lain dan lupa untuk berada dirumah. 

Ada suami atau isteri yang meninggalkan tanggung jawab dengan mengambil uang keluarga untuk berjudi, berfoya-foya, dan lain-lain sebagainya atau sibuk memikirkan kepentingan diri sendiri.  Ada pula isteri yang menuntut suami untuk menghasilkan uang lebih demi untuk memenuhi kepentingan peribadinya. Apakah peribadi-peribadi yang tersebut diatas dapat dikategorikan sebagai orang yang melarikan diri dari panggilan sesungguhnya? Dipanggil untuk menjadi suami, isteri, papa atau mama! Apakah salah “berhenti sejenak” setelah seharian bekerja? Apakah salah untuk bersama-sama dengan teman dari waktu ke waktu? Sama sekali tidak! Akan tetapi, jika kesenangan ini menjadi sebuah kebiasaan yang mengasikkan dengan melupakan tanggung jawab sesuai dengan panggilannya, maka hal ini tentu salah.

Apakah batasannya? Saat anggota keluarga sakit atau saat ada pengeluaran tidak terduga karena harus memperbaiki rumah, mobil yang rusak, anak selesai “SMA” dan perlu dana untuk melanjutkan sekolah,  atau apa saja yang tidak dapat ditunda dimana Anda diperlukan sebagai bagian anggota keluarga, apakah bersenang-senang diluar (hobi, café…) dapat Anda tunda? Jika Anda tahu, dana untuk keluarga termasuk cicilan rumah akan terganggu dengan membeli barang-barang tertentu, apakah Anda bersedia menunda kebutuhan lain yang tidak mutlak harus ada pada saat ini? Apakah Anda harus membuat pesta ulang tahun anak Anda dengan mengundang teman-teman Anda, jika Anda tahu Anda tidak memiliki dana untuk melakukannya? Apakah meminjam uang untuk melaksanakan keinginan Anda ini dapat dibenarkan? Jika Anda melakukan hal-hal yang penulis ungkapkan diatas apakah wajar jika ada orang berkata bahwa Anda melarikan diri dari tanggung jawab Anda untuk mendahulukan kebutuhan primer keluarga? Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat. Tuhan memberkati.

Penulis

Rev. Dr. Harry Lee, M.D., Psy.D., BTh.

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.restoration117.org

Sumber : Rev. Dr. Harry Lee, M.D., Psy.D., BTh.
Halaman :
1

Ikuti Kami