Gereja-gereja di zaman sekarang berdiri dalam berbagai bentuk,
ukuran bahkan kadang-kadang dengan berbagai keyakinan. Saya yakin bahwa kamu sudah melihat hal ini bahkan mengelilingi kita.
Dalam Wahyu pasal 2-3, Alkitab memberi kita beberapa deskripsi mengenai gereja yang mungkin sudah tersesat.
Tidak berhenti disana, Alkitab juga menyebutkan hal-hal positif yang dilakukan oleh gereja-gereja, jadi nggak semua gereja buruk.
Ini adalah gagasan yang penting untuk kita ingat, karena nggak ada gereja yang 100 persen sempurna, karena semuanya dijalankan oleh manusia.
Sehingga mengapa, sebagai orang Kristen kita perlu bijak dan
menyadari sebelum kita memasuki atau meninggalkan sebuah gereja, luangkan waktu
kamu untuk mengevaluasi motifmu sendiri. Masalah apa pun yang kamu mungkin temui dalam gerejamu, kemungkinan itu disebabkan oleh persepsi kamu sendiri yang terkadang sebenarnya bukan masalah sama sekali.
Kecenderungan kamu menghindari sebuah gereja tertentu mungkin valid, tapi
hal itu juga bisa bersumber dari kesombongan kamu yang berpikir bahwa kamu berhak
mendapatkan yang lebih baik. So, periksa motif dan diri kamu ya, jangan melulu menyalahkan gereja.
Nah, di bawah ini ada beberapa karakteristik tertentu yang mungkin menjadi alasan yang tepat bagi kamu untuk pindah dari sebuah gereja ke tempat yang lain :
1. Gereja kehilangan kasih mula-mula
Gereja Efesus kehilangan kasih mula-mulanya dan ini berarti
bahwa mereka sudah melupakan inti dari penginjilan, inti dari firman, kasih Yesus bagi orang-orang berdosa yang bertobat.
Mereka khawatir dengan politik dalam menjalankan gereja bukannya berbagi kasih Kristus.
Mendapatkan uang dan kehadiran para jemaat adalah perhatian utama mereka.
Inilah yang patut kita perhatikan.
Kasih Tuhan adalah aroma yang menyenangkan bagi siapapun yang
mencariNya. Beritahukan ini kepada semua orang, dan kamu nggak perlu membungkuk untuk menyenangkan hati jemaat.
Kasih mula-mula adalah alasan yang harus kamu miliki untuk berbuat baik kepada orang lain, kasihNya haruslah terus menjadi motivasi kamu.
2. Tidak mengkotbahkan Salib Kristus
Salib adalah inti dari injil. Yesus datang ke bumi untuk mati
dan berkorban atas dosa-dosa kita. Dia nggak datang hanya sebagai guru, teman atau teladan, walaupun sebenarnya Dia adalah semuanya
itu
Tapi tujuan utamanya adalah dengan rela mati di kayu salib untuk memenuhi tuntutan amarah Bapa atas dosa-dosa ciptaanNya.
Salib Kristus adalah penghinaan
bagi orang yang nggak percaya, dan kadang-kadang gereja malah menghindari hal ini, berpikir bahwa pendekatan yang lebih lembut akan lebih cocok dan akan memenangkan lebih banyak orang.
Mungkin hati orang akan dimenangkan sementara, tapi tidak
untuk selamanya. Kita membutuhkan kepenuhan injil untuk melewati pencobaan
hidup. Gereja -gereja perlu menjaga hal ini, karena ini adalah hal yang paling utama.
3. Mengajarkan ajaran-ajaran yang salah
"Orang-orang
Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di
Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan
setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu
benar demikian"(Kisah Para Rasul 17:11).
Apakah ajaran itu memberitakan bahwa kita sudah dibenarkan oleh iman kita dalam Yesus saja?
Apakah itu ajaran yang memberitakan bahwa semua orang yang telah berbuat dosa dan gagal telah kehilangan
kemuliaan Allah?
Gereja yang baik, haruslah berfokus pada Dia yang mengampuni dosa dan menginsafkan, menyatakan kebenaran dan
dengan penuh kasih mengarahkan kita pada pertobatan sebagai cara untuk kembali
kepada jalurNya.
Tertanam dan bertumbuh dalam sebuah gereja lokal itu penting sekali, sebab Allah juga menginginkan kita berada dalam komunitas orang
percaya, tetapi jika itu tidak lagi membuatmu bertumbuh dan berada dalam karakteristik maka kamu perlu bertanya sama Tuhan
apakah kamu harus mencari komunitas yang lain! Saatnya untuk berdoa.
Carilah gereja dan komunitas yang berdiri dan gembalai oleh Kristus sendiri!