Demikian juga kamu, hai
suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih
lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang (1 Petrus 3:7 TB)
Kembali
hari ini penulis menampilkan sebuah tulisan yang memberikan solusi agar doa
para suami jangan terhalang. Bukankah ini sebuah keuntungan bagi para suami
yang doanya ingin didengar oleh Tuhan tanpa hambatan? Bukankah para pria yang
pada awalnya mengambil inisiatif untuk mendekati seorang wanita yang nantinya
akan dinikahinya agar menjadi isterinya yang sah dan satu-satunya? Bukankah ini
sebuah pilihan? Masih ingatkah anda akan gejolak perasaan Anda saat Anda
melihat calon isteri Anda untuk pertama kalinya? Dan masih ingatkah Anda akan
janji pernikahan Anda untuk tetap setia hanya padanya dihadapan Tuhan, hambaNya
dan segenap jemaatNya yang hadir saat Anda berdua diikatkan dalam ikatan pernikahan yang sah dan kudus dihadapanNya?
Dari Anda
sebagai suami dituntut untuk hidup bijaksana dengan penuh pengertian dengan
isterimu serta mengasihinya sesuai dengan janji yang Anda sampaikan padanya
dihadapan Tuhan. Dari Anda sebagai suami juga dituntut untuk menghormati
isterimu (ingat kembali akan janji nikah)
sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan
terhalang. Jadi siapa sebenarnya yang bertanggung jawab pada saat doanya
terhalang jika yang bersangkutan tidak melakukan bagiannya? Apakah Anda tetap
bijaksana terhadap isteri Anda pada saat Anda berada diluar rumah? Apakah Anda setia memegang janji pernikahan Anda?
1 Korintus
6:18-20 mengatakan, “18 Jauhkanlah
dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan
manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan
berdosa terhadap dirinya sendiri. 19 Atau tidak tahukah kamu,
bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di
dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? 20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya j telah lunas dibayar:
Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Alkitab menjatat bahwa dosa
perzinahan adalah dosa yang terjadi dalam tubuh yang merupakan bait Allah.
Orang yang berzinah sangat mendukakan Roh Kudus yang diam dalam tubuhnya; orang
yang berzinah juga berdosa kepada tubuh Kristus karena dia merupakan bagian dari tubuh Kristus yang adalah gereja Tuhan.
Matius
5:28 (TB) mengatakan, “Tetapi Aku berkata
kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah
berzinah dengan dia di dalam hatinya.” Ayat ini menunjukkan proses awal
terjadinya perzinahan tersebut. Untuk menghentikan dosa ini, yang bersangkutan
harus bersedia menghentikan proses yang membawanya kepada perzinahan yaitu
memandang perempuan serta menginginkannya. Tahukah Anda, segala sesuatu yang
Anda beri makan akan bertumbuh dan segala sesuatu yang Anda biarkan lapar akan
mati. Jika Anda mengingini perempuan yang Anda lihat berarti Anda sedang memberi
makan kepada keinginan daging Anda yang akan membawa Anda kepada dosa perzinahan.
Karena itu jangan memandang perempuan untuk menginginkannya; Andalah orang yang
paling berkuasa untuk menghentikan pola pandang Anda karena semuanya itu terjadi dalam alam pikiran Anda sendiri.
Jika Anda
menghentikan pola pandang Anda terhadap perempuan dengan cara menginginkannya
dengan Filipi 4:8, maka Anda sedang member makan kepada alam pikiran Anda
sesuatu yang kudus – maka yang kudus itu akan bertumbuh dan Anda keluar dari keinginan untuk berzinah.
Bukankah
Anda orang yang paling beruntung dalam hal ini? Karena Anda berhasil menjaga
kekudusan Anda dan doa Andapun didengar Tuhan karena Anda telah berlaku
bijaksana terhadap isteri Anda dan Anda tidak melanggar janji pernikahan Anda. Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat. Tuhan memberkati.
Penulis
Rev. Dr. Harry Lee, M.D., Psy.D., BTh.
Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California
www.restoration117.org
Sumber : Rev. Dr. Harry Lee, M.D., Psy.D., BTh.