Sakit hati karena omongan pasangan yang kasar dan seringnya melukai hati? Jangan sampai setiap ucapan itu malah membuat pernikahanmu hancur.
Untuk ucapan apapun yang disampaikan, baik sadar ataupun tidak, dan baik karena emosional maupun disengaja, memang sesuatu yang tak bisa ditoleransi. Karena bagaimanapun sebagai pasangan dia harusnya menghormatimu sebagai pribadi.
Meski sulit, tapi apapun yang diucapkan oleh pasanganmu padamu harusnya tidak mempengaruhi identitasmu sebagai pribadi yang dikasihi Tuhan. Mungkin pasanganmu berkata, ‘Dasar suami/istri tak berguna’ atau ‘Kamu memang gak bisa diandalkan’, ‘Pengecut’, ‘Bodoh’ dan sebagainya. Sebagai wanita beriman, ucapan-ucapan ini tak seharusnya mengubah siapa dirimu dihadapan Tuhan. Ingatlah kalau Tuhan mengasihimu dan kamu berharga dimata-Nya. Karena kasihNya sendiri Dia rela mengutus anakNya Yesus Kristus untuk mati bagi dosa-dosamu.
Baca Juga :
Inilah 3 Perkataan Haram yang Tidak Boleh Diucapkan Suami-Istri Kristen!
Kisah Tentang Suami yang Menyangka Istrinya Tuli
Perkataan atau perlakuan buruk sekalipun yang kamu terima tak
akan bisa mengubah kebenaran ini. Saat kita fokus kepada kebenaran yang ditulis
dalam firman Tuhan, sikap hati dan respon kita pasti tak akan sama lagi. Karena perkataan orang lain sama sekali tak mengubah identitasmu di dalam Yesus.
Yang juga tak kalah penting untuk kamu lakukan saat menerima perlakuan
buruk dari pasanganmu adalah dengan tidak membalas tindakan yang sama kepadanya.
Meskipun mudah membalasnya. Tapi cara itu sama sekali gak akan memecahkan masalahmu.
Alkitab memberi tahu kita bahwa, ‘Jawaban
yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas
membangkitkan marah.’ (Amsal 15: 1) dan ‘Lidah
lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.’ (Amsal 15: 4).
Jadi, akan sangat melegakan kalau kamu justru memilih untuk bersabar,
menahan diri dan mendukung pasanganmu di dalam setiap percakapan kalian. Saat dia
mulai berkata kasar, balaslah dengan ucapan lembut yang memberkati. Karena kamu
ibarat menaruh bara di atas kepalanya dan membuatnya menyadari bahwa tindakannya benar-benar salah.
Kalau cara ini terasa masih sulit dilakukan, cobalah untuk menyelesaikan
masalah kalian dengan cara yang lain. Kamu bisa mencari waktu yang tepat untuk berbicara
bersama. Setelah itu sampaikan isi hatimu, bahwa ucapannya telah melukaimu. Mungkin dia bahkan tak menyadari hal itu dan dia perlu tahu tentang perasaanmu.
Komunikasi adalah hal yang penting dalam pernikahan yang baik,
dan kalian perlu belajar untuk berbagi perasaan satu sama lain (baca 1 Korintus
13 dan Efesus 5: 28-29). Ada banyak rumah tangga yang bermasalah karena komunikasi
yang rusak dan mereka mulai mencari bimbingan dari para pendeta atau konselor
pernikahan. Dan hal itu jauh lebih baik dibanding mendiamkan masalah kalian berlarut-larut dan membuatnya semakin parah.
Catatan
Saat suami dan istri benar-benar berusaha untuk menghormati Tuhan,
mereka tidak akan saling menyakiti. Sebaliknya, mereka akan saling menghormati,
mendukung dan membangun satu sama lain. Karena itulah membangun mezbah doa dan hubungan
yang intim dengan Tuhan secara bersama-sama, Tuhan akan menolong rumah tanggamu
dalam setiap persoalannya.
Jadi, biarkan Tuhan menjadi sumber kedamaian dan sukacita di
dalam pernikahan kalian.