Sinode
Gereja Bethel Indonesia (GBI) menyatakan bahwa Pendeta Erastus Sabdono resmi
mengundurkan diri dari keanggotaan dan akan membuat sinode baru. Hal itu dinyatakan
oleh Ketua Umum Sinode GBI Pendeta Japarlin Marbun, didampingi Sekretaris Umum
Pendeta Paul Rudyanto Widjaja, dan Bendahara Umum Pendeta Suyapto Tandyawasesa, di Graha Bethel Jakarta, Selasa (19/9/2018).
“Jadi
memang seperti yang beliau sudah sampaikan di media sosial, juga surat yang
beliau kirimkan kepada kita, dijelaskan bahwa memang Beliau mendapatkan
pengembangan pemahaman, dan ada beberapa pemahaman yang sudah berbeda dengan
GBI. Jadi supaya tidak terjadi, katakanlah kontroversi ditengah GBI mengenai
ajaran dari Pak Eras, beliau mengatakan lebih baik mundur saja, itu disampaikan
baik dalam video, maupun juga surat yang disampaikan kepada kita,” kata
Japarlin, dalam konferensi pers bersama awak media seusai pertemuan pengurus Sinode GBI dengan Pendeta Erastus Sabdono.
Japarlin
juga menjelaskan secara runut mengangatnya isu di media sosial mengenai
perbedaan teologi yang terjadi antara GBI dan Pendeta Erastus. Komunikasi yang
kurang intens, diakui menjadi salah satu penyebabnya. “Kegaduhan sebenarnya terjadi
karena komunikasi yang kurang intens, dan akhirnya hari ini kita laksanakan pertemuan
dan percakapan secara langsung, dan akhirnya kegaduhan terselesaikan dengan
baik. Artinya Pak Eras akan memulai dengan Sinode yang baru, dan kita GBI pun juga,
katakanlah mengutus beliau untuk melaksanakan pekerjaan Tuhan disana,” jelasnya.
Secara
khusus, Japarlin juga menghimbau agar hal seperti ini tidak perlu
dibesar-besarkan, dan tetap berpegang pada keyakinan bahwa setiap orang
masing-masing mendapatkan panggilan pelayanannya secara berbeda-beda, namun
tetap untuk Kerajaan Allah. “Karena bagi kita baik di GBI, maupun di organisasi
yang lain sama-sama bekerja untuk Tuhan. Jadi tidak ada yang perlu
diperdebatkan. Sehingga kita bekerja dan melayani secara bersama-sama, sehingga Kerajaan Allah makin diperluas ditengah-tengah dunia ini,” tambah Japarlin.
Seperti
diketahui, kabar mengenai keluarnya Pendeta Erastus dari Sinode GBI sempat
menghangat di linimasa dan pembicaraan jemaat Kristiani di ibukota. Puncaknya
saat isu perbedaan teologi mengemuka, terutama adanya surat tanggapan dari Sinode
GBI terhadap pandangan teologi Pendeta Erastus yang cukup fundamental, mulai
tersebar.
Dari beberapa dokumentasi yang didapatkan Jawaban.com, pertemuan pengurus Sinode GBI dan Pendeta Erastus berlangsung dengan baik. Bahkan para petinggi Sinode GBI sempat mendoakan secara langsung Pendeta Erastus bersama istrinya, diakhir pertemuan.