Dari sejak semula, Allah
sudah mendesain bahwa yang menjadi kepala keluarga adalah suami. Ini tidak bisa ditawar-tawar oleh apapun maupun siapapun juga.
Berbagai alasan mungkin
disampaikan tetapi semua itu tidak bisa mengubah apa yang sudah Tuhan tetapkan. Kita adalah pemimpin di dalam rumah tangga.
Gagal menunjukkan
kepemimpinan maka dapat dipastikan rumah tangga kita tidak akan berjalan
sebagaimana mestinya. Mungkin kita tidak bercerai dengan pasangan kita, tetapi
kita akan menemukan kenyataan bahwa rumah tangga kita tidak berjalan dengan harmonis.
Berikut ini adalah 3 (tiga) cara agar kita tidak dianggap sebagai orang (suami) yang plin-plan:
1. Ambil Keputusan Tanpa Ragu
Dalam banyak momen, kita
akan diperhadapkan dengan persoalan atau isu yang perlu pengambilan keputusan
yang cepat. Kita tidak bisa mengelaknya dan juga tidak memberikan tanggung jawab itu kepada pasangan kita.
Sebagai seorang kepala
keluarga, keputusan yang berkaitan dengan keluarga ada di tangan kita. Hal
terbaik saat mengambil keputusan adalah jangan terburu-buru ketika melakukannya.
Pikirkan segala sesuatunya
dengan matang. Mintalah bantuan Roh Kudus agar menuntun kita dan memberikan damai sejahtera-Nya saat kita akan mengambil keputusan.
Mungkin keputusan yang
diambil akan mendapat pertentangan dari pasangan dan anak kita, tetapi jangan goyah. Percayalah bahwa itu adalah keputusan yang terbaik.
2. Sampaikan Keputusan dengan Penuh Percaya Diri.
Kepercayaan diri bukanlah
arogansi, tetapi sebuah keyakinan. Istri akan merasa mantap dengan keputusan
yang kita ambil dan mendukungnya apabila ketika kita menyampaikan keputusan itu dengan percaya diri.
3.
Tunjukkan Kesiapan atas Konsekuensi-konsekuensi yang akan diterima dari Keputusan yang Diambil.
Setiap keputusan selalu
ada konsekuensinya. Kita tidak bisa menghindari hal itu. Sikap terbaik dalam menyikapi setiap konsekensi adalah dengan menerimanya.
Menyesal boleh saja, tetapi jangan berlarut-larut. Semakin kita menampilkan penyesalan dalam setiap keputusan yang kurang tepat maka itu akan membuat pasangan dan anak kita tidak menjadi nyaman. Saat mereka tidak nyaman maka efek buruknya mereka akan memarahi dan pada satu titik akan menentang apa yang kita putuskan di kemudian hari.
Baca Juga: Wajib Baca, Inilah 3 Alasan Kenapa Kamu Jangan Jadikan Suamimu Sebagai Sumber Kebahagiaan!
Tuhan tidak pernah salah
memilih suami sebagai kepala keluarga. Ketika peranan itu dialamatkan kepadamu
maka ambillah. Jangan takut karena Tuhan telah memberikan otoritas itu kepadamu
dan perkenanan-Nya ada padamu.