Rest In Peace, Gereja Katolik Berduka Atas Meninggalnya Romo Cucu R.A Kartini Ini
Sumber: Unika Widya Mandala Madiun

Nasional / 6 September 2018

Kalangan Sendiri

Rest In Peace, Gereja Katolik Berduka Atas Meninggalnya Romo Cucu R.A Kartini Ini

Lori Official Writer
4660

Gereja Paroki Kristus Raja Surabaya tengah berduka atas meninggalnya Romo John Tondowidjojo Tondodiningrat pada Rabu, 5 September 2018 pada pukul 05.30 WIB kemarin. Romo John menghembuskan nafas terakhirnya setelah sempat di rawat di Rumah Sakit RKZ Surabaya.

Tak banyak yang tahu kalau Romo John Tondowidjojo Tondodiningrat adalah sosok yang begitu dekat dengan salah satu pahlawan bangsa. Ya, dia adalah cucu dari pencetus semboyan ‘Habis Gelap Terbitlah terang’, R.A Kartini.

Romo Tondo, sapaan akrabnya, lahir pada 27 September 1934 di Ngawi, Jawa Timur. Ayahnya bernama Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Tondowidjojo dan ibunya RA Soetiretno Sosroboesono yang merupakan putri dari Bupati Ngawi yang adalah kakak kandung dari R.A. Kartini.

Baca Juga :

Hari Kartini, Peran dan Rancangan Tuhan Atas Perempuan

Kartini, Tokoh Perempuan yang Meninggal Pasca Melahirkan

Setelah menjalani pendidikan tinggi, Romo Tondo memilih belajar teologi dan ditahbiskan menjadi imam pada 31 Maret 1963 di Genova, Italia. Sejak itu, dia pun kembali ke Indonesia dan melayani di Gereja Paroki Kristus Raja, Surabaya.

Kepergian Romo Tondo pun meninggalkan duka mendalam bagi jemaat gereja. Pasalnya, di mata mereka cucu R.A Kartini ini adalah sosok yang hidupnya penuh dengan teladan. Dia juga dikenal sebagai sosok yang mengayomi. Suka menyapa orang lain lebih dulu.

“Saat khotbah, dia kadang singkat kadang panjang. Tapi semuanya dia berikan background yang banyak karena pengetahuan sejarahnya yang panjang. Yang pasti dia ini kesan yang paling mendalam yaitu komunikator sejati,” ucap Romo Ignatius Suparno, seperti dikutip Tribunnews.com, Rabu (5/9).

Anak angkatnya, Rizal Fitriano juga menyampaikan kesan mendalam soal mendiang. Di matanya, Romo Tondo sudah dianggap seperti ayahnya sendiri.

“Beliau berjasa banyak dalam hidup saya. Sepeninggal ayah, sekolah saya di back up sampai universitas. Kemudian sampai kerja pun tetap saya komunikasi, sebagai ganti ayah saya,” ucapnya.

Selain itu, Rizal juga menilai ayah angkatnya itu sebagai pribadi yang baik dan disiplin waktu. Dia adalah orang yang akans elalu tepat janji, tak pernah terlambat. “Saya pernah ditinggal dulu pas liburan bersama ke Yogyakarta, telat 15 menit saya ditinggal dan jadi saya nyusul naik bus,” terangnya.

Bagi jemaat Gereja Paroki Kristus Raja, sosok Romo Tondo tak akan bisa terlupakan. Setiap kenangan tentang dia akan tetap abadi di dalam ingatan. Dan mereka hanya akan bisa memandangi sosok Romo Tondo di dalam peti jenazah yang disemayamkan di Gereja Paroki Kristus Raja sebelum prosesi pemakaman dilakukan. 

Sumber : Tribunnews.com
Halaman :
1

Ikuti Kami