"Google knows your true self."
Haruskah kita percaya pada apa yang dikatakan
oleh orang-orang di internet? Searching menceritakan tentang seorang ayah yang
sedang mencari putrinya. David Kim (John Cho) melaporkan anaknya yang telah menghilang tanpa kabar selama 37 jam, Margot (Michella La).
Setelah dirinya melaporkan pada polisi
setempat, seorang detektif ditugaskan untuk menangani kasus tersebut. Selama
penyelidikan tersebut, David memutuskan untuk mencari anaknya lewat suatu tempat, dimana semua rahasia sekarang ini banyak tersimpan: laptop putrinya.
Film yang bergendre hyper-modern ini berhasil
menarik banyak perhatian penonton. Rotten Tomato menyematkan rating 4.3/5 untuk film yang bisa dibilang berpotensi masuk Academy Awards 2019 mendatang.
Searching yang merupakan garapan Aneesh
Chaganty menyajikan sebuah tampilan yang berbeda karena hampir semua frame yang
ditayangkan adalah layar laptop atau ponsel. Bukankah ini membawa kita pada
pengalaman yang rasanya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dimana kita
lebih senang menghabiskan waktu di depan gawai dibandingkan saat bertatap muka langsung?
Berikut adalah beberapa kilasan kehidupan sosial yang bisa kita temui dalam film Searching.
1. Kita nggak pernah benar-benar bisa mengenal orang di sekitar
Sebagai ayah, David selalu berpikir bahwa
dirinya mengenal Margot dengan baik. Namun, semua pemikiran tersebut
dibuyarkan pada sebuah kenyataan dimana ia tidak sama sekali mengetahui satupun nomor telepon teman sekolah Margot.
Lewat canggihnya internet, ia menelusuri semua
teman-teman yang berpotensi mengetahui keberadaan Margot. Disini, David
menyadari kalau ternyata hubungannya bersama Margot yang semula dianggap baik-baik saja tidak punya teman dekat dan selalu merasa kesepian setelah kehilangan ibunya.
Kesibukkan sering memberi jarak buat orang-orang
di sekitar kita. Meskipun teknologi memudahkan kita untuk berkomunikasi, hal
ini tidak lantas bisa membuat kita menjadi semakin ‘dekat’ dengan orang
tersebut. Kedekatan bisa terjalin saat kita mengasihi orang tersebut, menjalin komunikasi yang baik dan bisa menempatkan diri pada orang tersebut.
2. Teknologi yang menggila sering membuat kita Lebih nyaman berada di dunia maya dibandingkan dengan dunia nyata
Konflik yang dialami oleh pribadi David yang menjadikan cerita dalam film Searching ini sangat menarik. Bayangin saja, bagaimana kita sebagai seorang ayah yang mau tidak mau harus menyelami dunia internet yang belum bisa dipastikan kebenarannya hanya untuk mencari informasi mengenai keberadaan anaknya.
Internet, sekarang ini merupakan
wadah dimana kita bisa menarik banyak simpati dari banyak orang, dimana hal ini
sangat cocok buat kita yang butuh perhatian dan merasa kesepian seperti Margot.
Kita sering merasa nyaman dan lebih memilih untuk 'curhat' kepada orang-orang
yang ada di internet, yang padahal kita sendiri belum pernah menemuinya secara langsung, dibandingkan dengan orang-orang terdekat seperti keluarga.
Begitu pula yang dialami oleh Margot. Ia merasa
kalau teman anonimusnya, Hannah merupakan satu-satunya pribadi yang sangat dekat
dengannya. Ia sangat senang dengan kehadiran Hannah yang selalu menemaninya disaat-saat sepinya. Siapa sangka kalau ternyata Hannah ini sebenarnya merupakan samaran dari Robert, teman kecil Margot yang sudah lama menyukainya. Robert sendiri punya masalah dengan kepribadiannya, sehingga tanpa sadar rasa sukanya ini justru menjadi ancaman bagi nyawa Margot.
Lewat film Searching, kita
belajar mengenai komunikasi yang terjadi di dunia maya. Hanya karena kita
menemukan seorang anonim di internet, nggak berarti kita bebas meluapkan
segala isi hati kepadanya. Penting buat kita untuk menyadari bahwa peran
komunikasi sangat penting untuk menjalin sebuah kedekatan dalam sebuah hubungan.
3. Menunjukkan sisi seram manusia yang bisa menyerang kapanpun
Pada akhir cerita, kita akan
dibawa pada kenyataan yang tidak terduga. Bukan hanya dilakukan oleh para
pemeran, kita juga secara nggak langsung diajak untuk ikut melakukan
'pencarian' Margot. Kita nggak
pernah tahu kalau ternyata orang yang paling dekat dengan kitalah yang sebenarnya punya kepentingannya sendiri.
Demi menyelamatkan Robert yang merupakan
anaknya, detektif Rosemary rela menyampingkan kebenaran soal kasus yang dipercayakan
kepadanya. Kalau bukan karena David yang
nggak mau menyerah buat menemukan anaknya, mungkin pada akhir cerita kita akan
mendapati Margot yang sudah tewas karena nggak bisa bertahan saat terjatuh dari
jurang.
Dari film Searching, kita bisa belajar kalau
teknologi bisa memisahkan kedekatan antara kita dengan orang lain, pun bisa
mendekatkan kita. Terakhir, kita memang harus bijak dengan penggunaan teknologi
yang berkembang pesat disekitar kita ini. Namun, ingatlah selalu kata firman
Tuhan dalam 1 Tesalonika 5:21, “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.”