Semua orang tentu ingin
memiliki pernikahan yang berhasil bukan?
Kita ingin hidup bahagia, puas dan dicintai oleh pasangan
kita, karena itulah kebutuhan setiap orang. Meskipun demikian, menginginkan
pernikahan yang baik dan bahagia bukanlah inti
dari sebuah pernikahan.
Inti sebuah pernikahan adalah ketika
pasangan berpusat kepada Kristus dan menjadi berkat bagi banyak orang. Nah,
untuk mengetahui apakah pernikahan kamu benar-benar serius berpusat kepada
Allah atau nggak, mari kita lihat beberapa hal dibawah ini :
1. Nggak
mementingkan diri sendiri
Tanda seseorang yang baik dan takut akan Tuhan adalah memiliki
kesediaan untuk merendahkan diri mereka dan nggak lagi mementingkan diri
sendiri terhadap orang lain.
Ini benar, terutama dalam sebuah pernikahan, dimana kita semua
dipanggil untuk nggak mementingkan diri sendiri tetapi justru mengutamakan
kebutuhan pasangan kita. Ini adalah cara yang sangat efektif menuju ke sebuah
pernikahan yang lebih bahagia.
"Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau
puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang
menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya
memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan
yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang
hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan
diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi
2:3-8).
Untuk mempraktekkan sikap dimana kita tidak mementingkan diri
sendiri namun menempatkan kebutuhan orang lain sangatlah sulit ya, karena pada
dasarnya kita adalah mahluk yang egois.
Namun secara praktis, banyak manfaat yang muncul dari suami
dan istri jika saling memprioritaskan kebutuhan orang lain, salah satunya
adalah kebutuhan keduanya terpenuhi dengan baik.
2.
Memiliki komunikasi yang baik
Komunikasi dalam pernikahan bisa menjadi sangat sulit.
Perselisihan bisa menjadi masalah yang besar ketika kita tidak
belajar untuk bicara dengan sopan dan baik. Berkata-kata buruk dan terburu-buru
apalagi tidak memikirkan pasangan, bisa membuat mereka merasa terluka loh, dan
itu artinya kita bertingkah egois.
Tuhan serius memanggil kita bukan untuk demikian tetapi masuk
ke dalam standar yang lebih tinggi dan benar. Pertama-tama, kita harus menjaga
mulut kita (Mazmur 141:3), kita harus bicara dengan hikmat (Matius 12:36-37),
lambat berbicara dalam arti tidak tergesa-gesa (Pengkotbah 5:2), terutama belajar berkomunikasi yang baik kepada pasangan apalagi jika sedang marah (Yakobus 1:19).
"Jawaban yang lemah
lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan
marah." (Amsal 15:1)
Komunikasi sangat penting banget untuk hubungan apapun itu,
dan dua kali lipat pentingnya dalam sebuah
pernikahan. Dengan memiliki komunikasi yang baik dengan teman-teman dan
keluarga (tentu bermanfaat namun, lebih utama menjaga
komunikasi yang baik dengan pasanganmu yang sudah disatukan oleh Tuhan.
3.
Menghormati Tuhan, dan bertumbuh secara spiritual
Panggilan tertinggi kita secara pribadi sebagai orang Kristen
adalah mengenal Allah dan memuliakan Dia
Kita nggak bisa melakukan ini secara efektif jika kita nggak
mencari Tuhan secara pribadi dan sebagai pasangan. Jadi sangat penting bagi
kehidupan orang percaya untuk datang ke hadapan Allah sediri dan mempelajari
firmanNya dan menyembah-Nya (2 Timotius 3:14-17). Dan jauh lebih penting untuk
datang ke hadirat Tuhan bersama-sama dengan pasangan.
Tuhan merancang kehidupan Kristen untuk sama-sama hidup dalam
komunitas dan nggak dalam kesendirian.
Komunitas Tuhan adalah gereja dan ini pertama sekali di mulai
dari rumah! Keluarga yang kuat bisa membentuk sebuah gereja yang kuat dari
orang-orang percaya. Demikian juga, keluarga yang lemah dan nggak konsisten
akan membentuk jemaat atau anggota keluarga yang lemah dan nggak konsisten.
Nah itulah 3 hal yang bisa kamu cek dan perhatikan, apakah
pernikahanmu hari ini benar-benar serius fokus kepada Allah? Jika tidak,
lakukanlah hal yang berbeda seperti saran di
atas dan bertobatlah bersama!