Mantan Gembala Sidang dari
Gereja Kristen Crossroads Pendeta Patrick Garcia secara terbuka menanggapi
berita pemecatannya pada hari Minggu silam. Namun alih-alih mengamuk, dia mengambil pendekatan yang berbeda.
Garcia menjadi sumber
kontroversi ketika sejumlah penatua gereja menuduhnya ingin "menguasai total" dan tidak menghargai kepemimpinan mereka.
Meski ada konflik, Garcia berterima kasih kepada para penatua karena mengizinkan dia melayani selama ini di Gereja Kristen Crossroads.
"Terima kasih telah memberi kesempatan pada saya 2,5 tahun yang lalu ketika Anda memanggil saya untuk peran ini. Seperti yang saya katakan dalam pertemuan kami minggu lalu, melayani Crossroads sebagai Gembala Sidang telah menjadi salah satu penghargaan terbesar dalam hidup saya. Meski kita mungkin tidak setuju pada beberapa hal, kalian adalah saudara dalam Kristus," ujar Garcia di posting Facebook.
(Garcia sedang menyampaikan khotbahnya / Sumber: crossmap.com)
"Saya akan berdoa
agar Tuhan memenuhi Anda masing-masing dengan kecerdasan, kebijaksanaan, dan
visi untuk Gereja Crossroads. Terima kasih telah mengizinkan saya memiliki hak istimewa memainkan bagian kecil dalam kisah Crossroads," lanjutnya.
Garcia juga melanjutkan
postingannya dengan berterima kasih kepada para staf gereja, jemaat, dan istrinya.
Menurut The Christian Post, salah satu penatua telah berbicara kepada jemaat pada hari Minggu tentang alasan pemecatan Garcia.
"Patrick telah
mengindikasikan keinginan yang terus-menerus untuk mengontrol penuh tanpa
masukan dari para penatua termasuk terkait perekrutan dan pemberhentian staf yang
tanpa ulasan," kata Matt Volkman. "Dia meminta otoritas keuangan yang
lengkap. Dia merekomendasikan penghapusan berbagai lapisan akuntabilitas dan
telah menentang pembinaan serta menolak nasihat meskipun itu merupakan sangat, sangat, umpan balik langsung.
"Dia tidak responsif
terhadap permintaan akuntabilitas pada metrik kinerja. Selain itu, Patrick
telah menunjukkan kegagalan dalam penilaian dan kepemimpinan. Dia menunjukkan
kurangnya kerendahan hati. Dia menunjukkan kurangnya kedewasaan, dia menunjukkan sifat memecah belah dengan dewan penatua kita," sambung Volkman.
Seorang anggota staf gereja yang lain, yakni pendeta bidang pengajaran Rick Kyle juga baru-baru ini dipecat oleh para penatua.
Baca Juga: Pendeta Wanita ini Kritik Ibu-ibu yang Posting Doa di Media Sosial. Berikut Ungkapnya
Tidak semua orang setuju
dengan pemecatan kedua pendeta itu. Sejauh ini, ratusan telah menandatangani petisi yang menyerukan pemungutan suara resmi atas pemecatan mereka.
"Para penatua telah
berbicara dan kami masih belum memiliki jawaban yang jelas. Jemaat di
Crossroads memiliki hak untuk menyuarakan pendapat / keprihatinan mereka karena
kita adalah gereja," demikian bunyi di dalam petisi itu.
Sampai berita ini ditulis,
belum ada tanggapan dari pihak penatua terkait petisi yang dibuat oleh jemaat
Crossroads.