Sekolah seharusnya menjadi rumah kedua bagi anak untuk berlindung dan mengenyam pendidikan. Namun
masalahnya, sebagian besar anak menganggap sekolah menjadi tempat yang paling
menakutkan dalam hidupnya. Hal itu karena adanya tindak kekerasan tanpa sepengetahuan guru yang terjadi antar murid, yaitu bully.
Biasanya anak tidak berani memberitahu orangtua atau siapapun ketika mereka dibully bukan?
Nah, lalu gimana jika anak kamu bukan korban bullyan melainkan pembully? Mengetahui ini apa yang kamu akan lakukan?
Mungkin kedengarannya sulit ya, tapi kamu perlu melakukan tindakan yang bijak soal ini supaya anak kamu nggak melulu membully orang lain.
1. Bicaralah kepada anak kamu
Ketika anak kamu membully orang lain, hal ini bisa sampai
kepada sekolah loh. Dan anak kamu akan digertak dan itu bisa menimbulkan trauma yang bikin anak kamu semakin nakal dan keras kepala.
Sebagai orangtua, rasanya serba salah ya! Cobalah untuk
mengajak anak kamu berbicara, mintalah cerita dari sisi dia. Bersikaplah
objektif dan dengarkan dia baik-baik. Tenang dan jelaskan apa yang dituduhkan
oleh orang lain atau sekolah mengenai anak kamu dan mintalah penjelasan
mengenai insiden dan peran mereka. Jangan menggertak dan membuat anak kamu
takut ya, karena hal ini akan berpengaruh dengan apa yang akan dia katakan.
Jangan sampai ketakutannya membuatnya menjadi seseorang yang berbohong demi membenarkan dirinya.
Bicara dengan kasih dan dengarkan dia dengan lembut!
2. Jelaskan kepada anak kamu bahwa kamu benar-benar menganggap bully adalah sesuatu yang serius
Dengan tenang, beritahu mereka bahwa kamu nggak akan
bertoleransi dengan perilaku bully yang dia lakukan. Berikan dia pandangan Alkitab dan lain sebagainya, bahwa sikap ini nggak cuma menyakiti hati kamu dan orang lain, tetapi juga Tuhan Yesus.
Bantu dia untuk mengerti hal ini.
3.
Kembangkan sebuah aturan yang jelas dan konsekuensi mengenai perilaku bulling yang anak lakukan.
Setelah kamu bicara kepada mereka, dan dia tak lagi melakukan bully, pujilah mereka karena benar-benar
taat. Namun sebaliknya, tentukan konsekuensi yang adil jika dia melakukan bully
lagi. Sepakat dengan anak untuk konsekuensi tersebut jika dia melanggar suatu waktu.
4. Habiskan waktu lebih banyak bersama anak-anak kamu.
Yap, kadang anak suka membully orang lain karena dia membutuhkan sebuah perhatian dari orang lain terutama
kamu sendiri sebagai orang tua. Itu dia mengapa, pekalah dalam hal ini dan sisihkan waktu bersama mereka untuk terus memperhatikan mereka bahkan memantau pertumbuhan mereka.
Baik ketika mereka sedang bermain dengan teman-temannya, atau secara online dan mengirim pesan.
5. Kenali dan sadari siapa teman-teman mereka
Yap, penting banget. Rata-rata orangtua terlalu memberi kebebasan sepenuhnya bagi anak untuk memilih teman mereka. That‘s ok, tapi bukan berarti juga kita diam dan tak
mau tahu siapa teman mereka, dan gimana dia meluangkan waktu bersama teman-teman.
Teman-teman juga bisa mempengaruhi mereka loh, jadi jangan
anggap sepele ya mom, dad! Jika kamu pikir dan melihat anak kamu bergaul dengan
orang yang tak baik dan itu mempengaruhi dia sehingga membully orang lain,
bicaralah padanya. Berikan dia pandangan dan nasehat!
Selain 5 cara di atas, hal yang paling penting orangtua harus ingat dan lakukan adalah berdoa dan jadilah role
model bagi anak kamu. Saya percaya mereka tak mungkin tutup mata dan meniru
orangtua mereka yang penuh kasih terhadap orang, pastilah mereka
mempertimbangkan untuk berubah dan meniru kamu! Do it.