Lagi, Gereja Katolik Diselidiki Terkait Kasus Pelecehan Seksual! Kali Ini Di Missouri
Sumber: stltoday.com

Internasional / 24 August 2018

Kalangan Sendiri

Lagi, Gereja Katolik Diselidiki Terkait Kasus Pelecehan Seksual! Kali Ini Di Missouri

Puji Astuti Official Writer
2982

Setelah terungkapnya kasus pelecehan seksual di Gereja Katolik Roma di Pennsylvania, kini negara bagian Missouri meluncurkan penyelidikan untuk kasus yang sama  pada gereja Katolik keuskupan di  St Louis. Hal ini diungkapkan oleh jaksa agung negara bagian Missouri, Josh Hawley, pada Kamis (23/8/2018).

Menurut Hawley, Uskup Agung St Louis telah menyatakan bersedia untuk membantu dan bekerja sama untuk proses penyelidikan tersebut.

“Mereka berkata bersedia bekerja sama sepenuhnya dan saya percaya diri mereka akan melakukannya,” demikian pernyataan Hawley yang dikutip oleh Theguardian.com.

Hawley menyatakan bahwa pihaknya akan mengumpulkan bukti dari gereja, dan juga dari para korban, keluarga mereka dan orang-orang yang tidak terkait dengan keuskupan. Penyelidikan akan dipimpin oleh Christine Krug, kepala divisi keamanan kejaksaan dan jaksa penuntut yang telah lama fokus pada kejahatan seksual.


(Jaksa agung negara bagian Missouri, Josh Hawley ; Sumber gambar : Kansascity.com)

Sebuah organisasi advokasi yang berbasis di St Louis mengklaim setidaknya ada 170 imam Katolik di Missouri yang terbukti, mengaku atau dituduh secara kredibel melakukan kekerasan seksual. Walau beberapa sudah dibawa ke meja hijau namun menurut advokasi ini pejabat gereja terus menutupi tuduhan itu selama bertahun-tahun.

Baca juga :

6 Keuskupan Katolik di Pennsylvania Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual Ribuan Anak-anak

PM Turnbull Minta Paus Copot Uskup Agung Australia Ini Karena Menutupi Kasus Pedofil
Kasus pelecehan oleh para imam di gereja Katolik bukanlah hal baru, namun yang terjadi di Pennsylvania sangat mengejutkan publik, karena 300 lebih imam dan pemuka katolik disebut sebagai pelaku pelecehan dan yang bertanggung jawab menutupi tindakan kriminal tersebut. Kejahatan yang terjadi sekitar 70 tahun tersebut memakan korban 1000 an orang.

Hal serupa juga terjadi Eropa, Australia dan Chili yang membuat banyak pihak mempertanyakan otoritas moral para pemimpin di gereja Katolik yang memiliki jemaat lebih dari 1,2 miliar orang di seluruh dunia tersebut.  

Kejahatan bisa terjadi di mana saja, dan kapan saja, bahkan di tempat yang seharusnya disebut kudus seperti rumah ibadah. Pelakunya pun dapat siapa saja, bahkan mereka yang disebut rohaniawan justru rawan menjadi predator anak karena posisinya yang dipercaya sebagai penyambung suara Tuhan, sehingga suara para korban seringkali diabaikan. Untuk itu, keluarga dan warga jemaat harus lebih peka dan peduli terhadap perlindungan anak, karena merekalah yang akan menjadi penentu seperti apa nasib gereja dan bangsa ke depannya. 

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami