Komunitas
masyarakat yang menamakan diri komunitas Gereja Setan mengadakan "Rapat
Umum untuk Amandemen Pertama" di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Negara
Bagian Arkansas, Kamis (16/8/2018). Dalam pertemuan tersebut, mereka membawa
sebuah patung yang dikenal sebagai Baphomet, makhluk berkepala kambing yang terkait dengan kelompok bersangkutan.
Para anggota Gereja
Setan itu mengatakan tujuan membawa Baphomet ke gedung DPR adalah "untuk
mendukung Amandemen Pertama dan pluralitas agama," demikian tulis mereka di rilis berita yang mereka keluarkan.
Para perwakilan Gereja Setan mengaku pihaknya sangat marah begitu mengetahui dewan legislatif Arkansas menyetujui menaruh monumen Sepuluh Perintah Allah di dasar gedung DPR negara bagian tersebut. Mereka pun menuntut agar patung Baphomet juga diizinkan diletakkan di tanah yang sama.
Baca Juga: Puji Tuhan, Pendiri Gereja Setan Kini Menjadi Pengikut Kristus!
"Acara ini dimaksudkan untuk menjadi pertemuan inklusif di mana (komunitas) Gereja Setan akan merayakan pluralisme bersama dengan para pembicara dari Kristen dan sekuler," ujar Lucien Greaves, juru bicara dan pendiri kelompok Gereja Setan.
"Orang-orang
dari banyak agama akan berkumpul di Gedung DPR untuk menolak upaya Dewan Negara
Bagian Arkansas untuk mengistimewakan satu agama dari lainnya," lanjut Greaves.
Sementara itu, Senator Negara Jason Rapert (R-District 35), pembuat undang-undang yang mensponsori Undang-undang Monumen Sepuluh Perintah Allah di Arkansas, memberikan tanggapannya kepada
CBN News tentang monumen tersebut.
"Faktanya
adalah, UU 1231 berbicara untuk rakyat Arkansas; itu tidak berbicara untuk
Jason Rapert pribadi," ungkap Rapert. "Ini adalah UU yang sudah
disahkan. Itu ditandatangani menjadi hukum oleh gubernur, dan menyatakan bahwa
kita ingin menghormati salah satu pengaruh terbesar pada landasan hukum dan
moral hukum dalam yurisprudensi dunia Barat; dalam yurisprudensi Amerika Serikat."
"Jadi kami mensponsori Sepuluh Perintah Allah untuk tujuan itu; itu bukan untuk tujuan agama apa pun," sambung Rapert.
(Ilustrasi / Sumber: CBN.com)
Rapert juga
mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan atas Rapat Umum yang dilakukan kelompok dari Gereja Setan pada Kamis (16/8/2018).
"Hak kami
untuk membangun monumen yang telah melalui proses pemilihan dan legislatif dan sudah
ditegakkan oleh sistem peradilan," ucap senator negara bagian Arkansas yang
juga seorang pelayan gereja tersebut.
CBN News telah menghubungi
Greaves untuk berkomentar terkait apa yang disampaikan Senator Jason Reaves,
tetapi dia belum memberikan tanggapan sampai berita ini dipublikasikan.