Apa yang terjadi dalam pernikahanmu nggak hanya mempengaruhi diri kamu secara pribadi tapi juga anak-anakmu.
Jika masalah terus menerus bertambah besar dan tak kunjung
diselesaikan dengan baik-baik dalam pernikahanmu, maka anak-anak akan tersakiti
juga dan merusak pandangan mereka mengenai sebuah hubungan sebagai seorang dewasa.
Hal-hal seperti ini sama sekali nggak menunjukkan kasih sayang apalagi kalau memanggil satu sama lain dengan kata
makian, menghindari diskusi dan banyak hal lainnya yang akan berdampak negatif bagi anak-anak.
Jika kita tidak segera mengatasi masalah se-simple ini, maka anak-anak akan bertumbuh dewasa
dan melakukan hal yang sama dalam hubungan mereka. Mereka bisa bersikap jauh lebih kasar, nggak suka berkomunikasi dan lain sebagainya.
Jika pernikahan kamu saat ini demikian beracun, adanya kekerasan
secara emosional atau fisik, sebaiknya jauhkan anak-anak dari lingkungan tersebut. Anak-anak bisa merasakan ketegangan antara orangtua dan menyerap pancaran emosional kalian.
Nah, jika pun pernikahanmu tidak seperti di atas, tetap juga perhatikan bahwa mereka memperhatikan dan meniru sikap dan perilaku kamu loh!
Berikut adalah beberapa hal yang wajib kamu hindari:
1. Kamu berkelahi di depan anak-anak kamu
Berada di dalam rumah dimana semua orang tak bersahabat dan orangtua tak bahagia bersama bisa mempengaruhi pandangan tentang diri anak tersebut dan menciptakan masalah kepercayaan.
Anak-anak akan mulai menginternalisasi dan bertanya-tanya apa yang salah dengan kedua orangtuanya, mengapa selalu berkelahi.
Mereka percaya bahwa mereka menyebabkan ketidakharmonisan, akhirnya menerimanya sebagai norma.
Di kemudian hari, mereka mungkin membawa rasa bersalah yang nggak perlu dan percaya dengan
keliru bahwa mereka melakukan sesuatu yang salah dalam hubungan mereka. Ini
mungkin membahayakan hubungan mereka di masa depan dan mempengaruhi keputusan dan menjadi musuh bagi diri mereka sendiri.
Nggak cuma itu, mereka bisa menarik orang yang salah dalam
hubungan mereka dan bisa berakhir dalam situasi yang sama seperti orangtuanya. Bahayanya siklus ini bisa terus berlangsung sampai ke keturunan selanjutnya.
2. Kamu dan pasangan nggak berkomunikasi
Jika pasangan jarang berkomunikasi maka yang harus dilakukan adalah mengusahakan untuk berkomunikasi.
Saling cuek dan nggak berkomunikasi dengan pasangan akan
mengajari si kecil dan mendorong mereka untuk menghindari masalah suatu hari ke
depan. Selain itu mereka juga akan belajar untuk menutup diri secara emosional, atau menjadi pasif agresif ketika mereka marah.
Kalau kamu terus menerus berteriak kepada pasangan kamu dan nggak memperhatikan
perasaan mereka, maka itu dapat mempengaruhi perasaan mereka dan membuat mereka menjadi lebih pesimis mengenai hubungan.
Sebaiknya, tunjukkan kepada mereka bahwa komunikasi memang
membutuhkan kerja keras, dan komunikasi adalah bagian terpenting dari kehidupan
kita baik di dalam atau di luar rumah. So, sebaiknya usahakan untuk memperbaiki komunikasi dalam pernikahan kamu ya!
3. Kamu berbohong kepada pasanganmu dan orang lain melalui anak
Anak-anak mengamati dan mendengar ketika kamu nggak jujur
kepada pasangan atau mungkin orang lain. Kita semua tahu bahwa kebiasaan
berbohong adalah perilaku yang salah. Jika anak melihat kamu berbohong maka
mereka akan mengira dan berpikir bahwa berbohong itu benar-benar normal dan bisa di terima.
Bahkan kejujuran yang selektif akan mengajari mereka untuk tetap tidak jujur juga.
Misalnya, ketika orang menelepon kamu dan meminta bicara
kepada kamu, lalu kamu meminta anak atau asisten rumah tangga kamu untuk
mengatakan bahwa kamu sedang nggak dirumah dan lain sebagainya. Melihat itu,
anak-anak akan meniru perilaku ini ketika mereka dewasa nanti.
Nah, itulah 5 kesalahan dalam sebuah pernikahan yang sangat
mempengaruhi pertumbuhan anak-anak.