Setiap orang yang berumah
tangga pasti ingin dicintai oleh pasangannya. Kita pasti mau terus disayang oleh
pasangan hidup kita. Tahun boleh berganti, tetapi kita berharap kasih dan perhatiannya tidak berkurang, bahkan kalau bisa bertambah dari sebelum-sebelumnya.
Hal ini sesungguhnya
bukanlah sebuah angan-angan jika kita tahu dan mau menerapkan caranya di dalam
kehidupan kita. Alkitab sendiri memberikan petunjuk bagaimana supaya di dalam kehidupan
orang-orang percaya yang berumah tangga dapat terus saling mengasihi dan hidup di dalam persatuan hingga maut memisahkan.
Namun sebelum menjabarkannya,
ada baiknya kita mengenali salah satu perilaku negatif yang dapat membunuh pernikahan. Perilaku yang dimaksud adalah mengintimidasi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan pengertian tentang mengintimidasi. Dalam definisi yang dibuat disebutkan bahwa mengintimidasi adalah menakut-nakuti; menggertak; mengancam. Jika dihubungkan dalam konteks pernikahan maka ini berarti perilaku menakut-nakuti atau menggertak atau mengancam pasangan.
Baca Juga: Menang Atas Intimidasi
Mengintimidasi pasangan sudah
pasti bertentangan dengan Alkitab karena 1 Yohanes 4:18 menyatakan di dalam
kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan: sebab
ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Lalu kalau begitu apa yang
perlu dilakukan oleh orang-orang percaya agar pasangan makin mencintai kita? Berikut ini adalah hal-hal yang diajarkan di dalam Alkitab:
1. Hidup Saleh
1 Petrus 3:1-2 berbunyi begini:
“Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya
jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa
perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, jika mereka melihat, bagaimana
murni dan salehnya hidup isteri mereka itu.” Dari dua ayat ini kita bisa
mengerti bahwa orang yang hidupnya di dalam kebenaran Firman Tuhan pasti memikat hati orang lain (dalam hal ini konteksnya pasangan hidup kita).
Dengan kata lain, semakin
kita mempraktikkan apa yang
diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang di dalam Alkitab maka sesungguhnya
pasangan kita akan mendapat pengaruh baik dari apa yang kita tunjukkan. Otomatis, hal tersebut akan berdampak kepada cintanya dia kepada kita.
2. Menjaga Ucapan
Entah berapa banyak
peristiwa yang kacau bermula dari suatu ucapan. Sebagai orang percaya, kita
diingatkan untuk bijaksana dalam mengeluarkan perkataan karena apa yang kita
keluarkan memiliki pengaruh bukan saja kepada orang lain, tetapi juga kepada diri kita sendiri.
Amsal 27:15 berbunyi
sebagai berikut “Istri yang suka pertengkaran seperti bunyi hujan yang turun
seharian.” (BIS 1985). Semakin kita mengeluarkan perkataan yang tidak
mengenakkan maka orang yang dekat dengan kita menjadi tidak tenang, gusar, dan bahkan akhirnya berdebat dengan kita.
Mazmur 37:8 tertulis
sebagai berikut: Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
Sebagai gantinya, ucapkan kata-kata berisi pujian, yang memotivasi, membangkitkan semangat pasangan kita.
3. Rajin
Amsal 31:27 berbunyi “Ia
mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.”
Ini adalah bagian dari perkataan Lemuel, Raja Masa, atas istri yang cakap. Lemuel mewakili kaum adam.
Di mata seorang pria,
seorang perempuan yang rajin memiliki nilai tambah. Oleh karena hal itu,
perasaan sayang seorang suaminya terhadap istrinya biasanya makin kuat begitu melihat kerajinan dari pasangannya.
Hal ini juga berlaku
sesungguhnya untuk para suami. Seorang istri pasti terpesona dan bangga begitu
melihat suaminya yang rajin di rumah tangga.
Itulah tiga hal yang bisa
kita lakukan untuk membuat pasangan kita makin mencintai kita. Lakukan semuanya
itu dengan ketulusan dan lihatlah bagaimana pasanganmu akan mengasihimu hari
demi hari. Selamat mempraktikkan!