Austin's Pride Festival merupakan
sebuah parade yang dirayakan untuk merayakan kebersamaan kaum LGBTQ. Pada
Sabtu, 11 Agustus 2018 di
Austin, Amerika Serikat, seorang penulis best seller Jen Hatmaker,
bersama beberapa anggota komunitas Kristen lainnya menghadiri Parade Austin Pride.
Tindakan Jen ini terinspirasi
dari gerakan Free Mom Hugs yang didirikan oleh Sara Cunningham. Bersama dengan
suaminya, Brandon, ia melakukan sebuah gerakan "Free Mom Hugs, Free dad Hugs, Free Grana (grandmother dan grandfather) dan Free Pastor Hugs".
Jen mengaku kalau pelukannya
tidak pernah sepi. Ada banyak orang yang mendatanginya untuk dipeluk. Hatinya
terenyuh saat ada orang yang berbisik padanya "Aku merindukan momen
ini" atau ada juga orang yang berkata, "Ibuku sudah tidak lagi menyayangiku."
"Sudah tiga tahun lamanya aku tidak bicara bersama ayahku."
"Tolong berikan aku satu kali lagi pelukan."
Pendeta yang hadir dalam acara
tersebut juga kerap mengingatkan
bahwa mereka adalah pribadi yang sangat berarti dan dikasihi.
"Saya menyukai ada banyak
orang yang datang dalam parade tersebut, dan bukannya memberikan penghakiman,
kami disana hadir untuk memberikan pelukan kepada mereka," tulis David
Paksoal selaku koordinator program di Youth Ministry di akun Instagramnya.
"Mereka memberikan
penerimaan bagi banyak orang dan banyak diantaranya yang ikut terharu atas
tindakan ini. Kita, orang Kristen seharunya dikenal oleh kasih, bukan
penghakiman. Sebab penghakiman Allah telah dicurahkan pada salib Kristus. Sekarang kita bebas untuk mengasihi siapapun," lanjutnya.
Dalam sebuah postingan Facebooknya, Jen meminta
umat Kristen untuk membuka pintu gereja lebar-lebar untuk komunitas LGBT. Ia
juga menjelaskan kalau orang Kristen yang gay tujuh kali lebih mungkin
melakukan tindakan bunuh diri karena penghakiman dan kecaman dari
lingkungannya.
Kata-kata dari David harus kita garis bawahi,
bahwa seharusnya kita sebagai orang Kristen dikenal karena kasihnya kepada
sesama, bukan karena penghakiman. LGBTQ tidak dibenarkan dalam Alkitab, tapi
hal ini tidak berarti kita harus membenci mereka.