Apa yang kamu
pikirkan saat mendengar nama Santo Fransiskus dari Asisi? Mungkin kamu akan membayangkan
sebuah patung yang memegang semangkuk kecil makanan burung di taman. Barangkali kamu juga ingat soal khotbahnya di hadapan para binatang peliharaan.
Sosok Santo
Fransiskus bukan hanya sekadar mengingatkan kita tentang hubungannya dengan para
burung dan hewan peliharaan. Dia sangat percaya kalau Tuhan menyatakan dirinya kepada
kita lewat ciptaannya. Selama hidupnya, dia berjalan dari desa ke desa menceritakan
tentang penyakitnya dan kebutaan yang dia alami. Di dalam tulisannya yang
berjudul ‘Canticle of Creation’, Santo Fransiskus telah percaya bahwa semua ciptaan
Tuhan itu baik adanya. Mulai dari matahari, bulan dan bintang, api dan air dan bahkan bumi itu sendiri baik adanya.
Pernahkah kamu
berpikir kalau Tuhan sedang berbicara kepadamu melalui ciptaanNya? Pemazmur,
Raja Daud, percaya itu. Di Mazmur 19: 1-4 dia berkata, “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan
pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam
menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata,
suara mereka tidak terdengar;tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan
perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,”
Pernahkah kamu
berkemah di tengah alam, membangun tenda dan di berbaring tepat di bawah gemerlap
bintang-bintang di langit? Pengalaman itu pasti akan membuatmu merasa bersyukur
dan memuji Tuhan. Langit seindah itu akan membuat kita terkagum dengan karya tangan
Tuhan. Kita juga pasti takjub bahwa Tuhan sendiri menyematkan setiap bintang
itu dengan sebuah nama. Kalau langit, tumbuhan dan hewan saja diciptakan sedemikian indahnya apalagi aku dan kamu (Mazmur 8: 4).
Bahkan saat
kita menelusuri jalanan di pagi hari saja dan menyaksikan matahari pagi terbit perlahan
pun adalah sesuatu yang cukup menakjubkan. Sama seperti menyaksikan matahari yang
terbit setiap hari, kita akan teringat dengan cinta dan kesetiaanNya yang besar
bagi kita. Secara otomatis, hati kita akan dipenuhi dengan nyanyian pujian untuk
Tuhan. Saat kita berjalan dan berdoa, kita akan menemukan kalau Tuhan juga bisa berbicara di dalam hati kita.
Apakah kamu
pernah mengalami pengalaman menikmati Tuhan lewat alam semesta di sekitarmu? Bukalah
jendelamu dan saksikan burung-burung pagi yang berkilau dan beterbangan di sana
sini. Atau pergilah ke luar di malam hari dan tataplah langit. Duduklah di tepi
sungai dan biarkan air dingin mengalir melalui jari-jarimu. Matikan komputermu, pakai sepatumu dan keluarlah menikmati angin segar bersama Tuhan.
Jadi, alamilah Tuhan di tengah alam semesta ini.
Karena Tuhan
berbicara tentang kasih, kekuasaan dan keagungan-Nya lewat semua ciptaanNya. Melalui
alam yang indah, Tuhan bernyanyi untuk kita.
“Suara TUHAN di atas air, Allah yang mulia mengguntur,
TUHAN di atas air yang besar...Suara TUHAN menyemburkan nyala api.” Mazmur 29:
3, 7