Menimba Ilmu dari Manisnya Sukses Bisnis Gula Orang Israel Ini, Yuk. Simak 3 Pelajarannya
Sumber: https://www.omnesmedia.com/cache/0286006

Finance / 13 August 2018

Kalangan Sendiri

Menimba Ilmu dari Manisnya Sukses Bisnis Gula Orang Israel Ini, Yuk. Simak 3 Pelajarannya

Inta Official Writer
1911

Doux Matok merupakan sebuah perusahaan yang berlokasi di Tel Aviv di tahun 2014 lalu oleh ayah dan anak. Doux Matok sukses dengan bisnis penemuan produk pemanisnya. Disini, ayah Avraham dan anaknya Eran Baniel menemukan sebuah cara yang bisa membuat kita menggunakan lebih sedikit gula, tapi rasa manisnya tetap sama seperti jumlah gula biasanya.

Kita pasti menyadari sebuah paradox yang disebut ‘less is more. Sebuah ide yang sangat akrab dalam telinga kita ini sering menjadi sebuah sumber ide dari berbagai bisnis. Berikut adalah 3 pelajaran yang bisa diambil darinya.

1. Hilangkan yang buruk dan fokus pada keuntungannya

Doux Matox adalah salah satu contohnya. Perusahaan ini mencari tahu bagaimana caranya kita bisa mengurangi efek buruk pada gula tanpa harus mengurangi rasa manisnya. Begitu juga seperti brand asal Jepang Uniqlo yang bereksperimen untuk pakaian musim dinginnya.

Dengan menggunakan pakaian bagian dalam berbahan termal, pakaian yang mereka jual jadi bisa memberikan kehangatan dengan desain yang sangat minimalis dan tipis. Jadi, kita bisa tetap hangat tanpa harus terlihat seperti manusia salju di musim dingin.

Saat kita menemukan sebuah produk, carilah keuntungan dan kerugiannya. Kemudian, fokuskan pada keuntungannya dan bagaimana cara kita mengurangi, atau bahkan menghilangkan kerugian dari produk tersebut.

2. Pilih produk yang sederhana dan pastikan kita menyukainya

Kita pasti akrab dengan pikiran kalau segala hal yang berlebihan itu tidak selalu baik. Marie Kondo mengajak kita untuk bijak dalam menggunakan segala hal. Minimalis tidak selalu buruk. Justru, karena kita mengurangi pemakaian, ada ruang lebih yang bisa kita manfaatkan secara maksimal, bukan?

Sama seperti bisnis, kita harus menjadi jawaban atas kebutuhan pembeli. Langkah selanjutnya adalah memastikan kalau produk yang akan kita jual merupakan produk yang kita sukai dan membawa sukacita dalam diri kita.

Baca juga: Wajib Buat Dipelajari, Ini 5 Etika Yang Menunjukkan Kemuliaan Tuhan Di Tempat kerja

3. Fokus pada kemudahan yang diakses oleh pembeli

Dewasa ini, konsumen menyukai segala hal yang praktis dan sederhana. Kita bisa melihat suksesnya Go-Jek yang hanya berawal dari ide sederhana: membantu orang-orang yang sering kena padatnya kemacetan. Dari situ, ia mulai mengembangkan komunitas dan merangkul tukang ojek yang ada di Indonesia untuk beralih ke aplikasi online.

Kita juga bisa melihat bagaimana situs-situs yang menyediakan bahan bacaan jadi jauh lebih mudah untuk diakses melalui aplikasi. Saat kita membangun sebuah bisnis, pastikan untuk terfokus pada kemudahan apa yang akan didapatkan oleh pembeli.

Sebagai milenial, kita didorong bukan sebagai followers atau pengikut, melainkan sebagai pencipta alias creator. Mulai sekarang, kita harus peka terhadap masalah yang ada di sekitar, sebab bisa jadi dari situlah Tuhan akan memanggil kita untuk menjadi berkat bagi banyak orang melaluinya. Revolusi industri 4.0 membuat kita menyadari bahwa dunia teknologi sangatlah cepat berubah. Sekarang, sudah menjadi tugas kita untuk bisa memanfaatkan hal ini semaksimal mungkin dengan menciptakan sesuatu, bukan hanya memanfaatkan sesuatu yang sudah ada. 

Sumber : berbagai sumber/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami