Doux Matok merupakan sebuah perusahaan yang berlokasi
di Tel Aviv di tahun
2014 lalu oleh ayah dan anak. Doux
Matok sukses dengan bisnis penemuan produk pemanisnya. Disini, ayah Avraham dan
anaknya Eran Baniel menemukan sebuah cara yang bisa membuat kita menggunakan lebih
sedikit gula, tapi rasa manisnya tetap sama seperti jumlah gula biasanya.
Kita pasti menyadari sebuah
paradox yang disebut ‘less
is more’. Sebuah ide
yang sangat akrab dalam telinga kita ini sering menjadi sebuah sumber ide dari berbagai bisnis.
Berikut adalah 3 pelajaran yang bisa diambil darinya.
1. Hilangkan yang buruk dan fokus pada keuntungannya
Doux Matox adalah salah satu
contohnya. Perusahaan ini mencari tahu bagaimana caranya kita bisa mengurangi efek buruk pada gula tanpa harus mengurangi rasa
manisnya. Begitu juga seperti brand asal Jepang Uniqlo yang bereksperimen untuk
pakaian musim dinginnya.
Dengan menggunakan pakaian bagian dalam
berbahan termal, pakaian yang mereka jual jadi bisa memberikan kehangatan
dengan desain yang sangat minimalis dan tipis. Jadi, kita bisa tetap hangat
tanpa harus terlihat seperti manusia salju di musim dingin.
Saat kita menemukan sebuah produk, carilah
keuntungan dan kerugiannya. Kemudian, fokuskan pada keuntungannya dan bagaimana
cara kita mengurangi, atau bahkan menghilangkan kerugian dari produk tersebut.
2. Pilih produk yang sederhana dan pastikan kita menyukainya
Kita pasti akrab dengan pikiran
kalau segala hal yang berlebihan itu tidak selalu baik. Marie Kondo mengajak kita untuk bijak dalam
menggunakan segala hal. Minimalis tidak selalu buruk. Justru, karena kita
mengurangi pemakaian, ada ruang lebih yang bisa kita manfaatkan secara
maksimal, bukan?
Sama seperti bisnis, kita harus menjadi jawaban atas kebutuhan pembeli. Langkah selanjutnya adalah memastikan kalau produk yang akan kita jual merupakan produk yang kita sukai dan membawa sukacita dalam diri kita.
Baca juga: Wajib Buat Dipelajari, Ini 5 Etika Yang Menunjukkan Kemuliaan Tuhan Di Tempat kerja
3. Fokus pada kemudahan yang diakses oleh pembeli
Dewasa ini, konsumen menyukai segala hal yang
praktis dan sederhana. Kita bisa melihat suksesnya Go-Jek yang hanya berawal
dari ide sederhana: membantu orang-orang yang sering kena padatnya kemacetan.
Dari situ, ia mulai mengembangkan komunitas dan merangkul tukang ojek yang ada
di Indonesia untuk beralih ke aplikasi online.
Kita juga bisa melihat bagaimana situs-situs
yang menyediakan bahan bacaan jadi jauh lebih mudah untuk diakses melalui
aplikasi. Saat kita membangun sebuah bisnis, pastikan untuk terfokus pada
kemudahan apa yang akan didapatkan oleh pembeli.
Sebagai milenial, kita didorong bukan sebagai
followers atau pengikut, melainkan sebagai pencipta alias creator. Mulai
sekarang, kita harus peka terhadap masalah yang ada di sekitar, sebab bisa jadi
dari situlah Tuhan akan memanggil kita untuk menjadi berkat bagi banyak orang
melaluinya. Revolusi industri 4.0 membuat kita menyadari bahwa dunia teknologi
sangatlah cepat berubah. Sekarang, sudah menjadi tugas kita untuk bisa memanfaatkan
hal ini semaksimal mungkin dengan menciptakan sesuatu, bukan hanya memanfaatkan
sesuatu yang sudah ada.