Cindy Mi, wanita
berusia 35 tahun ini rupanya gak tamat SMA. Tapi tahukah kamu kalau dia malah jadi
salah satu wanita sukses asal China loh. Meskipun dia gak tamat sekolah formal,
tapi Mi mendapat visi untuk meningkatkan pendidikan anak di kampung halamannya Tiongkok dan bahkan Amerika dan juga dunia.
Semakin kuat
dengan visinya, Mi pun berhasil membangun startup teknologi dalam bentuk sekolah
online yang diberi nama VIPKid. Startup ini bertujuan untuk membantu anak mendapat
pendidikan yang pantas mengingat sistem pendidikan Tiongkok yang dianggap gagal.
Visi besar ini muncul ketika Mi berusia 14 tahun dan baru saja pindah ke Harbin, sebuah kota di bagian timur laut China. Kepindahannya membuat Mi ketinggalan banyak sekali pelajaran sekolah. Saat masuk kelas, dia masa sekali tak bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Bahkan gurunya mengaku tak punya waktu untuk mengajari ulang Mi mata pelajaran yang sudah tertinggal. Akibatnya, Mi harus berhadapan dengan kegagalan di sekolah.
Merasa frustrasi
dengan kondisi itu, Mi memutuskan untuk tak lagi kembali ke sekolah. Pengalaman
itulah yang membuat Mi membangun mimpinya lewat VIPKid pada tahun 2013. Sistem pendidikan
online ini membantu anak untuk mendapat pelajaran tambahan selama 25 menit. Mereka
bisa secara langsung belajar dari guru bahasa Inggris dan diajari bahasa Inggris
lewat kurikulum imersif yang mencakup konsep sederhana seperti liburan dan topik yang lebih kompleks seperti peristiwa yang baru terjadi.
Mi memulai startup
ini dengan mengumpulkan saham senilai 3 miliar dolar AS. Startup ini lalu berkembang dan berhasil mencapai pendapatan senilai 760 juta dolar pada tahun 2017.
Sampai
bulan Agustus ini, startup yang berbasis di kota Beijing ini sudah memiliki lebih dari 500 ribu siswa dan lebih dari 60.000 guru yang terkoneksi.
Menilik ke pengalaman
masa lalunya, mi mengaku bahwa dirinya sama sekali tak menyalahkan guru atas ketertinggalan
yang dialaminya dulu, Di kelas yang terdiri dari 60 siswa, seorang guru tentu
saja akan kewalahan memberikan perhatian khusus kepada siswa satu per satu. Karena itulah Mi membangun VIPKid sebagai media untuk membantu siswa yang tertinggal.
VIPKid bertujuan secara global
Lewat VIPKid,
awalnya Mi hanya ingin menyediakan pendidikan berkualitas tinggi bagi anak-anak
di Tiongkok. Tapi hari ini, visi itu menjadi lebih menglobal. Mi berpikir untuk
membantu menciptakan generasi warga global yang memahami cara dunia saling terkait dan membantu anak-anak memahami budaya luar.
“Ini
tentang mengenal dunia dan berempati dengan budaya lain. Di China, kami banyak berbicara
tentang konsep ‘masa depan bersama’. Tapi bagaimana kamu berbagi masa depan jika
kamu tidak benar-benar berempati atau memahami satu sama lain? Aku hanya berkomitmenpada hal-hal yang bertujuan,” katanya.
Mi berharap
lewat pendidikan onlinenya, semua anak bisa jadi diplomat dengan memahami dunia
dengan cara yang sangat berbeda. Anak diharapkan bisa terhubung dengan semua orang
ketika mereka tumbuh dewasa dan bisa menjadi duta budaya mereka sendiri, belajar
tentang budaya lain dan menjadi duta untuk budaya lain.
Jadi, lewat
kesuksesan mi kita bisa belajar bahwa kegagalan di masa lalu malah bisa jadi pintu
bagi kita untuk melangkah mencapai kesuksesan. Tergantung respon kita, apakah kegagalan
yang kita alami membuat kita menyerah atau malah bangkit.